• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Wednesday, July 20, 2016

Bejakeun Cuuuu....di Garut Keur Rada Harengheng Kituh...



Selalu menjadi akumulasi yang ujungnya bisa jadi sebuah sejarah baru, baik atau buruk tidak tahu pasti yang jelas jika ada asap biasanya ada api atau sebaliknya jika ada api suka meninggalkan asap. Namun pada kenyataanya tidak semua asap bersumber dari api yang membakar dan merusak melainkan ada asap dari api yang mewangi dan membuat gumpalan asap yang membentuk pelangi dan gelombang indah dilangit nan jauh disana.

Ingin sedikit menggambarkan jika dalam kebiasaan manusia akhirnya selalu menemui titik jenuh dan berujung kekesalan dan berakhir pembangkangan atau perlawanan atau pemberontakan. Meski tidak semua perlawanan, pemberontakan berhasil karena ada juga perlawanan yang teradi hanya pada sebatas melewati opini.

Ini yang terjadi dikotanya incu Abah di Garut nu katelah ngirut ditatar intan nudumelah someah wargana hade kasemah, namun ternyata memang selalu memendam rasa menumpuk angan-angan yang tidak kunjung terpenuhi. Seperti biasa banyak janji yang belum terealisasi, banya kata yang berujung hilangnya kepercayaan dan menajamkan kejengkelan pada masing-masing kepala warganya.

Maka suatu waktu memang suka ada reaksi yang mengejutkan mesti jarang berlanjut pada finalisasi finishing yang sempurna, karena kadang juga kejutan itu tidak berawal jelas asalnya dari mana prosesnya seperti apa serta maksud dan tujuannya apa. Namun sekali lagi kadang milu bingung mun ngabandungan lembur incu Abahmah, asa rea ahengna pelebah laku lampah wargana sok kadang tara realistis jika mengumbar soal bahkan pemimpinnya juga kadang tidak rasional membeberkan kemampuan dengan realisasi yang harus dipenuhi. 

Maka tidak heras jika suatu waktu mulai mengkristal memberi warna samar, memupuk banyak istilah dan seolah indah berperang opini, membiarkan liar para komentatir bergelirilya menembus ruang dan waktu hingga suatu waktu bakan mengajak serta pasukan ilubiung ilurame der kumaha prak saparakna..."Lauk Buruk Mili Mijah jeung Mijah akhirna Milu Buruk"...pan harus diwaspadai bersama supaya tidak berujung rucing bermuara pada penggulingan.

Pengulingan tidak melulu bermakna menggulingkan posisi jabatan, atau kekuasaan dan kedaulatan, namun jangan lupa menggulingkan yang tidak kalah bahayanya dan tidak terasa adanya adalah penggulingan karakter yang semakin ditelanjangi semakin terbuka kelemahan dan sulit kemudian menutupnya.

Ini hanya sekedar analisa tanpa fakta tapi juga berasalan sebab kota Incu Abah saat ini memang muali harengheng akibat sababaraha persoalan yang diyakini atau tidak ini bagian dari akumulasi yang seperti biasa dikalangan elit itu biasa namun dikalangan kritisi dijamin menjadi modal koar-koar hingga besar adanya. 

Saat ini harus segera disikapi dengan perubahan Pola yang benar dalam penanganan Manajerial pemerintahan, Manajerial tata lingkungan, Manajarial tata kelola lingkungan masyarakat dan warganya supaya benar-benar tidak menjadi warga yang ikut-ikutan disaat manuver mulai datang menerpa....Cah heula ah cuuu...

Thursday, July 14, 2016

Ke Gunung Malah Mahal, Ke Mall Malah Murah



Apa yang menjadi sebab sehingga tarif masuk kawasan taman wisata Gunung Papandayan kini dirasakan mahal oleh para pengunjung dan penggiat pecinta alam? pertanyaan ini terus menjadi viral dimedia sosial setelah beberapa nettizer mengupload potongan karcis masuk ke Ke Gunung Papandayan saat musim libur lebaran.

Efeknya benar-benar luar biasa berbagai komentar pedas bermunculan melancarkan kritik dan cercaan bahkan sebagian pihak menyerukan baikot kunjungan ke Gn Papandayan tersebut. Soalnya memang tidak seberapa hanya karena tarif yang tiba-tiba diberlakukan dengan mengatasnamakn Pemasukan Bukan Pajak melalui Sektror Kehutanan masuk kawasan taman wisata Gunung Papandayan haeus merogoh saku lumayan gede jika ukurannya pada sebatas masuk kawasan.

"Masuk Mall saja gratis gak pernah bayar padahal servicenya memuaskan, mengapa masuk kawasan Gunung harus bayar mahal hingga mengundang keluhan banyak penggiat pecinta alam dan pengunjung wisata petualangan yag menilai keterlaluan"...Ini celoteh seseorang yang merasa sangat terusik dengan kebijakan di kawasan Gn Papandayan itu.

Ceuk abah memang teupanteus atuh da Gunungmah lain Mall terus gunungmah seharusnya gratis dan jadikan kawasan itu media untuk menyadarkan betapa pentingnya keberadaan gunung serta hutan yang lestari. kalaupun ada pungutan mengatasnamakan beban pemasukan kepada negara dari sektor non pajak atuh ulah mahal teuing sing erea ku Gusti Alloh anu nyiptakeun nana...

Sepertinya memang agak keliru pola pikir yang berkembang dalam sektor pengelolaan taman wisata Gn Papandayan saat ini. Kelirunya seperti disengaja karena ada orientasi bisnis dibalik pengelolaan dengan dalih harus ada pemasukan non pajak dari sektor pengelolaan tawan wsiata alam tersebut.

Ini harus segera ditinjau kembali agar tidak menibukan reaksi kurang bagus dari bayak pihak terkait kebijakan tersebut. Jika tetap harus ada pungutan saat masuk...Pungutlah dengan nilai yang wajar dan terhindar dari unsur komersialisasi kawasan hutan yang seharusnya kita jaga bersama...pek palikiran cuu...

Tuesday, July 5, 2016

Kado Spesial Lebaran Buat Kapolri dan Calon Kapolri Baru



Tentu saja bukan sesuatu yang diharapkan, dan bukan juga kejadian yang pertaman kalinya. Memilukan ledakan bom bunuh diri sebagai aksi teror yang patut dikecam keras kembali terjadi. Ditanah Air Markas Kepolisian Resor Solo, Jawa Tengah telah menjadi sasaran terduga teroris yang melakulan aksi bom bunuh diri sebagaimana erjadi serangkaian aksi yang sama disejumlah lokasi dinatah air tercinta ini.

Bukan untuk berapologi ternyata kejadian serupa juga pada waktu yang hampir bersamaan juga mengguncang belahan negeri para anbiya di Jeddah dan Madinah dekat mesjid nabawi ledakan bom bunuh diri yang kini sedang dicari pelakunya dan siapa yang bertanggung jawab telah membuat sejumlah mata terbelalak dan jantung umat muslim berdebar sekaligus panas telinga ketika tanah harom yang dicintainya mulai diusik dari ketenangan dan kedamaiannya. Semoga cepat tertangkap jaringan pelakunya.

Kembali ke Tanah Air, apakah bom bunuh diri di Markas pemberantas aksi teror tersebut adalah ujian buat Kepala Kepolisian bahkan calon Kapolri baru yang selama ini membukukan preatasinya pada serangkaian penangkapan pelaku teror bom tanah air. tenatu saja jawabannya belum tentu, karena sejauh ini aksi teror biasa saja terjadi baik oleh jaringan teroris maupun embrio kekecewaan atau pelaku frustasi yang habis akal ambil tindakan bodoh sebagai buah pelampiasan..."Tidak tahu juga"..
Namun hasil pengungkapan Kepolisia sementara menyimpulakan bahwa terduga pelaku adalah bagian dari jaringan teroris yang gembongnya sudah ditangkap lebih dulu dalam serangkaian penyergapan teroris tanah air oleh Densus 88 Anti teror.

Menjadi menarik ketika kasus peledakan bom bunuh diri ini ditarik pada hari menjelang lebaran tiba, dimana seluruh umat Islam akan merayakan kemenangan setelah sebual penuh menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Padahal pengamanan dengan ratusan ribu personilnya sedang fokus-fokusnya pada pengamanan jelang lebaran dengan pengamanan menyeluruh untuk memberikan jaminan ketenangan dan ketentraman warga masyarakat dalam menjaankan perayaan suci Iedul Fitri.

Memang rada mengecewakan jika disandingkan dengan moment yang sedang ketat ketatnya pengamanan namun justru masih terjebol oleh terduga teroris yang melakukan aksinya di Markas kepolsian resori di Solo. "Ini Ironis..!!

Tetapi apa mau dikata karena semua telah terjadi ini mungkin benar-benar warning bagi seluruh warga bukan hanya Kepolisian dan TNI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat akan tetapi semua unsur terkait harus benar-benar  melakukan evaluasi menyeluruh terkait peran dan fungsi masing-masing untuk mempersempit ruang gerak aksi teror dari para teroris.

Apa mungkin ini kado akhir masa jabatan Kapolri Jendral Badrodin Haiti, atau kado ucapan selamat datang badi Komjen Tito Karnavian yang sebentar lagi menjabat Kapolri menggantikan Jendral badrodin Haiti....

Abah Janur Sampaikan Ucapan Lebaran 1437 H.



Garut Lebaran,- Sebagai salah seorang Muslim yang menyadari banyak kesalahan  dan dosa, Janur M. Bagus atau lebih familiar dipanggil Abah Janur menyapaikan permohonan maaf dimoment spesial  Lebaran Iedul fitri 1437 H.

Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung pria  yang akrab disapa Abah melalui BBM dan akun medsos yang ia miliki untuk memudahkan komunikasi seiring manusia yang terbatas dengan waktu dan jarak.

"Saya dan keluarga mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga permohonan maaf saya melalui tulisan ini dapat dimaklumi karena keterbatasan saya tidak bisa bersilaturahmi langsung dengan kerabat sahabat serta handai taulan dimanapun berada" kata  Janur, Selasa (5/7/2016).

Pria yang masih tercatat aktif sebagai jurnalis televisi itu berharap kepada yang kenal, tidak kenal, atau saling mengenal dapat memaafkan segala kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.

Janur mengaku banyak kesalahan yang mungkin membuat kesal atau sakit hati sahabat kerabat ataupun mitra kerjanya terutama para narasumber atau objek pemberitaan yang kurang berkenan dengan rilis berita dimedia tepatnya bekerja selama ini.

"Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah, untuk itu mohon dimaafkan," ucapnya sambil mata berkaca kaca.

Sosok periang yang juga aktif diberbagai organisasi ini mengungkapkan kesedihannya di hari Lebaran karena selama Ramadhan mungkin amalan ibadah yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW masih jauh dari sempurna.

"Tak terasa Ramadhan tahun ini sudah usai, saya sedih karena merasa masih kurang menjalankan ibadah untuk mengharapkan keridhoan Allah SWT," Ucapnya.

Bapak empat anak yang tinggal di Komplek Intan Regency Blok K7 Tarogong Kidul, Garut ini berharap Allah mempertemukan kembali di bulan Ramadhan tahun depan dengan penuh keberkahan, rezeki berlimpah dan iman yang lebih kuat.

"Mudah-mudahan kita semua oleh Allah SWT diberi umur panjang, sehat, banyak rezekinya," Harap Janur dengan nada optimis.***Jmb