• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Tuesday, July 28, 2015

Pamingpin Nusae Nuseueur Ngaos Sanes Ngawaos



Memang bukan sekedar istilah atau pribahasa sindiran semata, melainkan pemimpin itu harus banyak ngaos (membaca) sanes ngawaos (ngahuntu) atau banyak bicara sedikit fakta atau ada fakta tidak sesuai bicaranya

Memang susah menakar sebuah gaya kepemimpinan baik dilevel Lokal, Regional bahkan Nasional sekalipun. Kepemimpinan ceuk beja adalah seni yang lahir dari kemampuan dan kepiawaian seseorang ketika didaulat atau mendaulat dirinya untuk diikuti banyak orang, mulai menggerakan, mengatur hingga memerintah dan mengendalikan.

Sejumlah pemimpin besar telah lahir dan berjaya pada jamannya masing-masing, mulai pemimpin berskala kecil hingga pemimpin yang kharismanya didengar dan dikagumi banyak orang.

Kali ini tidak dalam konteks mengulas atau mengupas gaya atau apalah istilahnya tentang pemimpin itu, hanya sedikit ingin mengomentari tetangga si Miun yang tiba-tiba terus menggerutu mencaci maki pimpinannya lantaran terlalu banyak cerita, terlalu banyak janji dan sedikit member bukti, kalaupun ada bukti jauh lebih kecil dibading janjinya yang melangit dan melesat jauh dari apa yang terlihat dan terasa oleh yang dipiminnya.

Ceuk tatangga si Miun memang gampang-gampang susah mencari pemimpin saat ini, banyak yang siap dijadikan pemimpin tetapi tidak siap untuk memimpin, akibatnya pembangunan stagnan tidak ada progres yang dapat dibanggakan selama ia memangku jabatan kepemimpinannya. Ceuk tantangga si Miun anu aya ngan ukur erek jeung erek weh bari can der wae. 

"Saya oge teu ngarti nu mana anu enggeus, anu mana anu acan lantaran setiap persoalan selalu dijanjikan diselesaikan dan ketika dihitung semakin banyak janji itu, semakin banyak yang tidak terselesaikan dan semakin banyak yang menagihnya". Ucapnya bari halis nyureng teu ngarti.

Pemimpin yang baik itu yang pintar membaca, banyak membaca dan banyak berkarya, bukan banyak bicara, banyak menjanjikan dan sedikit pelaksanaan.

Membaca bai pemimpin adalah modal dan membaca disini adalah membaca kebutuhan dan keinginan yang dipimpinnya kemudian segera memenuhi keinginan dan kebutuhan warganya itu. Sangat sederhana dan tidak terlalu susah sebenarnya.*** 
 

Wednesday, July 22, 2015

Selamat Jalan Kang Surya...Semoga Mendapatkan Tempat Mulia



Kabar duka itu tiba-tiba membuat hati saya terhenyak dan lunglai seketika hampir saja dalam posisi dibelakang kemudi hilang kendali saking kagetnya dan setengah tidak percaya, sayapun segera menepi dan mencari tahu kabar pasti dari balik handphone melalui beberapa sahabat dekatnya. Apa iya sosok yang sempat lama bersama-sama diberbagai aktifitas itu kini telah tada, telah mendahului pergi untuk selama-lamanya. 

"Iya kang  Atep, Kang Surya sudah meninggal dunia pagi tadi, saya juga baru dapat kabar". Kata salah seorang teman saya menegaskan kabar meninggalnya sahabat saya Atep Suryana yang biasa saya panggil "Surya", melalui hpnya.

Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiuun....Menyesal sekali saya terlambat mendapatkan kabar kepergiannya, setelah sekian lama tidak sempat bertemu lantaran kesibukan masing-masing diantara kami. Semenjak Surya menggeluti usaha baru sebagai pengembang dan saya tetap pada profesi semula, memang sudah jarang sekali bertemu bahkan bertegur sapa lewat handphone sekalipun kami jarang karena memang seringkali berganti nomor atau memang mendadak hilang kontak karena jarangnya bertemu.... Alllohumagfirlahu...

Surya yang saya kenal adalah sosok cerdas dan penuh semangat ketika menghadapi berbagai urusan, tidak pernah ada kata menyerah sebelum apa yang diinginkannya tercapai...

"Surya maafkan saya...terlalu banyak kenangan yang penuh suka cita dari apa yang telah kita lewati , saat-saat merintis sebagai jurnalis muda kala itu saya dibimbing penuh bahkan sering kali berdebat dalam beberapa lead atau tulisan yang hendak diangkat". Air mata saya tak kuat terbendung terus menetes, semua memory itu mendadak muncul dibenak seakan ingin mengingatkan sosok energik itu selama bersama-sama merintis karier usaha dan kerja.

Surya, sahabat yang menyenangkan dan selalu penuh pengertian saat melakoni pekerjaan atau projek apapun dan ia seringkali mengalah saat ada argumen yang bersebrangan diantara kami.

Hasilnya memang luar biasa, hampir semua pekerjaan dapat kami selesaikan dengan gemilang...

Surya adalah konseptor yang handal dalam mengelola organisasi, dan saya yakin setiap organisasi yang digerakan olehnya selalu berkibar dan memberi warna lain dalam pergerakannya, sebagaimana sosoknya yang hangat dan bersahaja selalu memberikan keyakinan pada rekan dan sahabatnya untuk selalu otimis dan berhasil...

Surya maaf... saya kehabisan kata-kata untuk melukiskan pejalanan dan pertemanan kita selama ini, maafkan saya tidak sempat menengok saat dirimu dirawat di Rumah Sakit karena memang tidak adanya kabar yang saya terima...

Saya memaafkan apapun kehilapan selama ini jika itu memang ada...Insya Alloh jalan ini adalah yang terbaik untuk mu untuk beristirahat panjang... Damai selalu disisi_Nya Kawan...!!  ***Janur M. Bagus
    

 

Friday, July 17, 2015

Sudah Membangun Tempat Relokasi, Pemerintah Garut Harus Tegas Tertibkan PKL



Hallo Garut...
Pembaca yang Budiman...

Butuh ketegasan dan konsistensi dari jajaran pemerintah kabupaten Garut dalam menertibkan Pedagang Kaki Lima yang berada dikawasan pusat kota Garut. Artinya tidak boleh pandang bulu, tidak boleh pilih kasih dan tidak boleh banyak pertimbangan yang mengkaburkan ketentuan serta kebijakan jika pusat kota Garut itu harga mati tidak boleh ada lagi rang berjualan ditrotoar dan bandan jalan.

Senang melihat geliat penetiban PKL meski sempat molor alis tertunda hingga baru lebaran kedua Bupati Garut Rudy Gunawan dapat melaksanakan tahapan penertiban. Boleh molor sedikit dan bolehlah kita memaklumi jika memang pekerjaan menertibkan PKL bukanlah perkara mudah dan sebenarnya bukan juga perkara susah. Sebab penertiban dan penguasaan kawasan pusat kota adalah domain pemerintaah Kabupaten yang telah cukup dasarnya dan cukup waktunya.

Persyarata untuk memindahkan PKL sudah cukup lengkap, Gedung relokasi meski belum mencukupi namun telah dipenuhi, peraturan daerah atau perda yang mengaturnya sudah sejak lema diperdakan oleh DPRD Garut tinggal melakukan revisi sedikit-sedikit ihwal sanksi yang harus ditambah agar ada efek jera dan tidak seenaknya PKL mempermainkan ranah publik demi kesenangannya sendiri.

Kini langgkah yang harus dilakukan pemerintah  Garut adalah benar-benar konsisten mengawal penertiban ini agar tidak ada lagi PKL yang balik lagi kepusat Kota dan ini harus harga tegas dan harga pasti gadangan apapun itu tidak boleh ditoleransi ketika ada gerobak atau roda kaki lima masih bertengger ditrotoar atau bahu jalan pusat kota, sebeb itu yang akan memicu kembalinya PKL yang lain ketempatnya semula di pusat kota.

Kini pemerintah harus konsisten juga membantu bagaimana membuat kawasan relokasi yang telahh dibangun dengan megah dan indah, agar benar-benar membuat PKL batah dan tidak lagi berpikir jualan dibahu jalan dimanapun, karena mereka teah difasilitasi lokasi yang mewah dan megah.

Kini pemerintah kembali akan diuji dengan yang namanya konsistensi, sok tah mangga geura emutan tur ditindak lanjuti karena itu rasa-rasanya yang harus diperhatikan selalu....

Lebaran Itu Indah...



Memang indah...Alloh telah menciptakan apapun yang ada dimuka bumi ini dengan segala kesempurnaannya. Kalaupun ada kekurangan itu adalah hakekatnya adalah kelebihan untuk keseimbangan dalam siklus kehidupan ini.

Mari kita tafakuri bersama indahnya lebaran setelah sebuah lukisan keindahan terpancar selama bulan penuh berkah dan ampunan yang diberi nama Ramadhan. Bulan yang telah Alloh SWT desain dengan segela kelebihannya membuat semua elemen bergerak dan menuju target serta hampir semua roda berputar tidak stagnan tidak ada yang terhenti selama ramadhan. Kalaupun ada yang berhenti bukan berarti diam tanpa arti melainkan istirahat untuk mencapai keseimbangan yang dimaksudkan tadi.

Hanya pada bulan Ramadhan orang-orang akan berlomba lebih dari sekedar perlombaan pada hari-hai biasa, semuanya meningkat karena spirit of Ramadhan adalah sepirit berjuang, sepirit of interst terhadap berbagai hal yang ada dan dijumpai disekelilinnya. 

Jika tidak percaya mari kita tanyakan pada elemen-elemen yang ada disekeliling kita. Seorang pengemis atau fakir miskin bisa mendadak tertawa lega selama ramadhan karena apa yang ia terima dari ladang berminta-minta sekalipun naik berkali-kali lipat.

Perhatian untuk pakir miskin dan Dzuafa menjadi teramat sangat bahagia ketika ramadhan menghampirinya, maka tidak heran jika moment berbagi bergaung dimana-mana. Ini semua menjadi jawaban betapa Indahnya Ramadhan yang kemudian dipercantik dan diperindah dengan datangnya Lebaran atau hari dimana semua muslimin kembali kefitrahnya sebagai manusia yang suci bersih setelah sebulan penuh menjalankan ibadah syaum ramadhan.***
  

Negeri Setengah Demokrasi Kadang Sulit Terkendali," Jangan Bakar Mesjid Kami "



Kabar duka itu datang dari Kabupaten Tolikara Papua, maaf belahan indonesia paling ujung diwilayah timur barangkali memang representasi bangsa Indonesia yang mayoritas pemeluk agamanya non muslim. Oleh kareananya menjadi tdak heran jika kemudian mendengar ada mesjid dibakar gara-gara jamaah Muslim sedang menjalankan keyakinannya untuk merayakan kemenangan dengan menggelar Hari raya Idul fitri 1 Syawal 1436 H.

Memang selama ini tidak pernah terdengar nyaring peristiwa serupa, namun tentu saja bukan karena tidak ada gesekan melainkan sejauh ini akses informasi agak sulit diperoleh karena memang daerah Papua masih cukup tersembuyi dari penampakan kebebasan baik kebebasan menerima haka sebagai anak bangsa yang cerdas terbuka dan siap menerima apapun itu doktrin agama termasuk tentu saja ajaran islam boleh tumbuh dan berkembang disana. Dan tidak boleh sekali-kali terdengar ada upaya menghalangi atau menjegal kebebasan umat islam melaksanakan keyakinannya.

Sungguh pilu mendengar kabar itu...Siapapun umat islam jika benar itu terjadi lantaran muslim yang minoritas sedang menjalankan keyakinannya, maka kami umat islam seantaro jagat raya ini sangat menyesalkan dan tentu saja terluka. Kami yakin Alloh Maha tahu untuk membalasnya, namun sebagai sesama muslim kita tidak tidak boleh diam, kita harus bereaksi, setidaknya kita berdoa dan mengirimkan suport moril dan materil serta mendesak pemerintah yang katanya Demokrasi ini untuk segera berbuat yang terbaik dan paling adil dalam negara Demokrasi, jika tidak ingin menjadi negeri setengah Demokrasi yang ngeri-ngeri sedap.

Jangan sampai letupan itu menjadi jawaban akumulasi kekecewaan lantaran minimnya perhatian pemerintah terhadap kebebasan umat beragama. Harus segera disikapi dengan arif dan bijaksana sebab jika dibiarkan biasa memicu konflik yang rumit tentunya.
Salam damai Indonesia, semoga Alloh tetap memberi kekuatan bagi saudara-saudara kami Muslimin dan muslimat di Papua dan dibelahan dunia manapun yang sedang terdzalimi oleh orang-orang kafir...Salam Damai dan Alloh senantiasa bersama orang-orang yang sabar dan tetap berjuang dijalan-Nya.  amiin...