• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Saturday, November 21, 2015

Fenomena Perselingkuhan Pejabat, Bukan Hanya selingkuh Asmara Tapi Selingkuh Kebijakan



Ngomong-ngomong selingkung sama dengan ngomongin sesuatu yang terjadi namun selalu diabaikan karena dikalangan para pelakunya dianggap "wajar". Wajar karena mereka merasa tdak salah atau menyalahi karena dasarnya suka sama suka.

Ngomong suka sama suka adalah bertepuk tangan kompak sehingga ada suara yang sama keluar dari tepukan itu, berbeda dengan bertepuk sebelah tangan sampai kapanpun tidak akan ada bunyi keculai dipaksakan ditepukan ketembk atau apapun semacam dinding dan itupun tidak dikatakan bertepuk tangan kalau cuma sebelah tangan.

Artinya perselingkuhan terjadi biasanya karena kedua belah pihak kompak dan saring merasakan butuh atau mereka sengaja berbuat itu dengan berbagai alasan, mulai dari alasan klasik hidup dengan pasangn yang pertama tidak bahagia hingga memang terpaksa lantaran tuntutan beberapa alasan yang menggiringnya terjerumus pada pola perselingkuhan yang mereka ciptakan sendiri untuk melepaskan hasratnya.

Dalam pengamatan penulis, perselingkuhan memang bisa saja terjadi menimpa siapa saja dan dimana saja, karena awal perselingkuhan ibarat hembusan angin yang kadang baru terasa jika ada aroma, sebab yang bermain dala  perseingkuhan adalah perasaan diantara satu sama lain sehingga mendorong melakukan apapun yang mereka sepakati bersama. Dan intinya perselingkuhan dasarnya lebih pada sebuah hawa nafsu yang menggebu-gebu dari dua belah pihak yang terlibat didalamnya.

Menyoal perselingkuhan dikalangan pejabat misalnya dan ini yang paling banyak terjadi serta banyak yang mengemuka baik berujung baik-baik maupun berujung duka, bahkan tiidak sedikit buah perselingkuhan ini berujung penjara bahkan ada juga yang harus kehilangan nyawa lantaran gelap mata dan sebagainya.

Sekali lagi perselingkuhan pejabat adalah salah satu bentuk perselingkuhan yang paling potensial terjadi terutama dilingkungan kantor tempatnya mereka bekerja atau diantara sesam kawan sejawat dalam ruang lingkup sebagai sebagai pekerja baik diintansi pemerintah maupun swasta. Biasanya dalam beberapa kasus yang mengemuka perselingkungan pejabat ini selalu terjadi antara atasan dengan bawahan atau mitra sejajar sehingga muncul pertanyaan Mengapa..??

Jawabannya mungkin karena mereka terlalu sering bertemu dan bertegus sapa apalagi bagi yang sering bepergian bersamaan baik keluar kota atau kemanapun dalam gugus tuga mereka, ini lebih berpeluang besar jalinan selingkuh itu terjadi. Atau didalam ruang kerja dikantor yang biasanya lebih banyak rapat dan melakukan pertemuan intens sehingga benih benih suka mulai muncul karena merasa ada sesuatu yang lebih yang sebelumnya mereka tidak dapatkan atau karena kejenuhan bersama pasangan yang selama ini dijalaninya biasa juga berubah haluan dengan alasan mencari penyegaran, dan atau memang karena secara moral sebagai laki-laki atau perempuan memang kegatelan inginya begini dan begitu "Sama Saja"...

Sebenarnya perselingkuhan yang tidak kalah bahayanya adalah perselingkuhan dalam hal lain tidak cuma selingkuh asmara tetapi dikalangan pejabat kerap kali terjadi perselingkuhan kebijakan terutama yang menyangkut dengan kebijakan anggaran. 

Sehingga tidak heran jika ujungnya korupsi meraja rela sebab sudah dapat ditebak sejak awal dalam konteks kebijakan para pejabat tersebut seringkali diawali perselingkuha diantara para pejabatnya. Celakanya perselingkungan yang paling bahaya jika terjadi pada keduanya sehingkuh dalam kebijakan anggaran berbarengan dengan selingkus asamara sehingga makin rusak hasilnya.

Ini yang perlu diwaspadai dan obatnya ada banyak yang biasa dijalani pertama perbanyaklah istigfar dengan mengingat mati atau setidaknya sering-seringlah melewati kuburan orang-orang yang telah terlebih dulu meninggal dunia. Sungguh tidak ada lagi gunanya jika sudah terbujur kaku dan hidup memang tidak untuk selama-lamanya.

Kemudian secara pendekatan institusional perlu terus diingatkan dan pola pengawasan yang intensif tidak hanya sekedar aturan melainkan formulasi lain yang perlu terus dikaji dan dijalankan terutama menyangkut sangsi tegas yang selama ini jarang sekali ditegakan dalam beberapa kasus perselingkuhan ini.***