• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Wednesday, October 12, 2016

Berantas Pungli...Ciuss..??



Bener-bener harus didukung dan perlu daya dukung dari semua pihak karena maksud ini sangat besar. Memang "pungli" dinegeri ini sudah sangat parah. Buktinya? Sudah dapat diastikan disemua sektor baik baik swasta maupun negeri selalu ada dugaan pungli meskipun banyak cara untuk mengelak dan banyak ragam juga untuk alasan pembenarannya.

Sebut saja belibetnya birokrasi dalam ruang lingkup pemerintahan menjadi salah satu faktor yang membuat pungli mudah terjadi. Pelayanan yang bertele-tele dan lamban juga menjadi bibit pungli yang bermuara pada lahirnya transaksi membayar jasa diluar ketentuan dan keharuasan.

Pungli itu pungutan liar ? bener pungutan liar atau juga pungutan resmi yang dirasa membebani sama aja nilainya seperti. Membayar parkir yang terlalu mahal atau terlalu sering itu juga bernilai sama dengan pungli lantaran kadang tidak jelas pemasukan parkir itu kemana dan siapa penikmat yang paling besar.

Bermodal baju bertuliskan juru parkir sembarang tempat sembarang tikungan walau awalnya tidak mamaksa lama-lama menjadi seolah keharusan harus mengeluarkan rupiah dengan besaran hanya pecahan sisa uang recehan tapi jika dikalkulasi dengan banyaknya lokasi yang sama membuat kocek warga terkuras juga. Hayu urang itung sing jentre lamun 2 rebu perak dikali 10 titik geus 20 rebu kalikeun 30 poe geus 600 rebu. Bagaimana tidak beban coba??

Dan ini bagi orang-orang yang tidak memiliki penghasilan memadai tentu saja biaya tambahan yang luar biasa berat sehingga mendorong berbuat nekad mencari penghasilan tambahan meski dengan jalan yang mungkin juga sama kurang bagus. Sebut saja apa tidak mendorong melakukan pungli bagi para pegawai yang berkesempatan untuk melakukan pungli ? pasti melakukan sebab biaya hidup seperti ilustrasi tadi dirasa beban cukup berat. Belum lagi beban lain-lainnya...

Pungli ceuk abahmah eta mata rantai dari sistem kesejahteraan warga negeri ini yang masih minim, sulit mencari lapangan pekerjaan, susah mencari nafkah halal karena memang satu sama lain berhubungan.   

Ini perjuangan bersama dan harus komitemen yang sama disamping upaya memberantas pungli dengan upaya Operasi Tangkap Tangan atau pun yang lainnya, juga pendekatan-pendekatan peningkatan kesejahteraan dengan meningkatkan kemampuan daya beli warga, mempercepat produktiftas usia produktif, memberdayakan warga tidak berdaya menjadi berdaya saing tinggi dan berpenghasilan tambahan yang memadai ini akan lebih jitu menekan pungli-pungli itu....Duka Tah..!!

Monday, October 10, 2016

Bencana Oh Bencana...Waspadalah..!!



Rekomendasi saat ini hanya satu kata Waspadaaa...!! dan Waspadalah sebab hanya kewaspadaan yang akan memberikan keselamatan setidaknya akan melakukan upaya-upaya menghindar saat benar-benar bencana melanda.

Ini memang tahun bencana secara nasional bahkan mungkin internasional dan menjadi bulan-bulan bencana bagi Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya serta menjadi pekan-pekan bencana bagi sejumlah daerah dibelahan Priangan Timur Jawa Barat.

Dimulai dari Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Garut berbarengan dengan bencana longsor di Kabupaten Sumedang terus berurutan sejumlah daerah lainnya mengikuti menjadi daerah terkena bencana meski skalanya memang berbeda-beda, mulai skala ringan sedang dan berat.

Sebenarnya dalam bencana tidak mengenal ringan sedang dan berat karena takarannya adalah setiap bencana selalu meninggalkan kerugian baik kerugian fisik maupun psikis bagi warga terdampak.

Longsor Sumedang dengan lima korban jiwa meninggal pasti akan berdampak buruk dan meninggalkan taruma mendalam bagi warga terdampak, apalagi Garut yang dilanda banjir bnadang yang terparah sepanjang sejarahnya membuat 35 warga korban meninggal dunia serta 18 orang dinyatakan hilang dan tidak diketahui lagi rimbanya.

Kenyataan itu bukan hanya memberi trauma bagi para korban yang mengalami langsung efek bencana melainkan warga lainnya turut serta dihantui kekhawatiran sebab bencana bisa saja menimpa siapa saja dan kapan saja saat ini.

Belum kering luka bencana di Sumedang dan Garut, kini giliran Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran juga menempatkan daerahnya sebagai salah satu terdampak bencana dengan berbagai bentuk  mulai banjir, longsor hingga tanah amblas...Sekali lagi kita hanya diminta Waspada dan selalu berdoa agar tidak ada lagi bencana menimpa kita...

Mungkin memang kita menjadi generasi yang mewarisi warisan kerusakan masa lalu pada alam, kemudian kita memang menjadi generasi yang pintas menambah kerusakan dari pada mengendalikan dan memperbaiki...Wallohu'alam...