Monday, February 23, 2015

Berenyit Bau Kencur Mahir Main Gituan



Ini Keprihatinan yang makin mendalam dan harus dicermati bersama. Mengapa belakangan semakin banyak peristiwa memalukan datang dan pergi terjadi dikalangan anak-anak baru gede (ABG). Baru saja kita kembali terhenyak dan terkaget-gedet sebuah pose tidak wajar dan vulgar diperankan anak-anak usia sekolah dasar, maaf (Berciuman-sensor ) dipertontonkan banyak orang karena perbuatan tersebut dilakukan diterpat terbuka dan jika dlihat dari lokasi yang dijadikan latar pose mereka adalah suasana banjir. 

Ini yang kadang tidak habis fikir, mengapa hal-hal yang dulu tabu jangankan bagi anak bau kencur, malah orang dewasa saja teramat sangat malu melakukan adegan tidak senonoh tersebut jika dilakukan bukan muhrim ditempat umum. Bahkan pasangan Muhrim sekalipun amat sangat tidak elok dan termasuk kategori terlarang mempertontonkan adegan pribadi orang dewasa ditempat terbuka. Tapi kini rasa-rasanya teramat sangat biasa dan murah serta murahan sekali, seakan akan tidak ada lagi batas malu dan larangan menjaga rasa malu itu nyaris hilang dan musnah.

Inikah doktrin atau racun budaya barat yang mulai merasuk kejantung bangsa timur yang dulu sangat berpegang teguh pada etika, tatakrama, sopan santun serta moral dan aturan agama. Kini entah kemana pagar-pagar moral itu pindahnya. Apakah memang sudah tidak ada lagi ruang yang padat dengan norma dan etika, atau malah yang tersisa ruangan hampa penuh dusta dan dosa-dosa ulah kita semua..

Duuh Gusti apakah ini akhir jaman yang didengung degungkan orang kita dahulu, dimana kemaksiatan semakin meraja lela, batasan halal dan haram semakin tipis nyaris tak ada lagi ruang atau sekat yang memagarinya...Ironis memang jika ini tanda-tanda akhir jaman sudah makin dekat dan segera tiba runtuhnya dunia, Maka kita harus bersiap-siap membekali diri dengan iman dan takwa dengan taat dan tawakal serta bersiap diri menghindari tanda-tanda itu agar sedikit menjauh dan ada lagi kesempatan utuk merubah pola, meminta ampun dan pengampunan dari pemilik ampunan itu sendiri...

Sjujurnya abah jadi era parada... 

0 comments:

Post a Comment