Thursday, February 26, 2015

PLN-nya Keren Mati Lampunya Gak Kerena



Kita kan pemakai merasa telah membayar sesuai ketentuan yang diterapkan peleksana pengelolaan Listrik negara tersebut, ya.. sudah mengikiti saja aturan main yang ada. Misalnya ketika telat membayar rekening listrik pemutusan aliran listrik sementara hingga pemutusan jaringan ke instalasi bersangkutan sudah sagat biasa dan membuat para konsumen tidak lagi berdaya Aturannya memang begitu, kita masyarakat pasti mengikuti apapun itu...

Justru yang tidak bisa mengikuti adalah saat aliras listrik tiba-tiba sering mati, kemudian alasannya tidak jelas rasa-rasanya kami ttidak siap menerima. Kebiasan buruk pengelolaan listrik di negara kita ini barangkali yang harus terus diperbaiki dan ditingkatkan karena bagaimanapun kerugian yang ditimbulkan oleh konsumen sama persis ruginya dengan PLN sebagai pengelola kebutuhan pasokan listrik di Indonesia.

Di Garut terutama bagi sebagian warga di Kompleks yang kataya perumahan bagus dan mahal, matinya listrik paling sering dan pret jepret terus, sehingga menurut teori peralatan elektronik memang mengakibatkan cepat rusak dengan seringnya putus nyambung-putus nyambung (asa lagu putus nyambung tea ieumah). 

Kompleks Intan regency yang paling sering merasakan pemadaman "putpret" yang kadang tidak jelas, bahkan seringkali pemadaman berlangsung hingga berjam-jam, teuing teuapal sebab belum pernah ada selebaran yang datang ke rumah konsumen jika bakal ada pemadaman yang ada adalah himbauan untuk segera membayar listrik tepat waktu.

Alasan PLN selama ini melalui pejabat terkait selalu mengatakan jika penyebabnya listrik mati ada banyak faktor, salah satunya karena ulah para pemain layang-layang cenah, kalau dimusim hujan menjadi kurang tahu apakah masih ada listrik padam gara-gara layang-layang mungkin karena faktor lain lagi..

Semangatnya adalah sebagai konsumen kita berharap terus mendapatkan pelayanan yang paripurna yang stabil dan benar-benar pelayanan yang asyik yang tida ada celah untuk disesalkan oleh konsumennya. Karena yang membuat konsumen menggerutu disaat pelayanan yang diberikan PLN listriknya sering mati, kedua jika harga bayar listrik dinaikan itu saja, yang lain-lainya rasa-rasanya biasa dan tidak banyak mengundang komentar.. Ingat konsumen di Indonesaia untuk urusan apapun adalah konsumen yang paling penurut dan penyabar sesuai ajaran dan atikan orang-orang tua dulu jika mereka mengajarkan tatakrama sopan santun, sabar dan manut serta nurut, makanya jangan pernah menodai keluguan sifat-sifat konsumen Indonesia, Karunyaaa....   

 

0 comments:

Post a Comment