Telah lahir dan menjelma menjadi sebuah Struktural Partai yang siap kembali meramaikan bursa Politik tanah air pada hajat lima tahunan dikisaran tahun 2018 an mendatang jika tidak ada perubahan peraturan dan perundang undangan Pemilihan Umum (Pemilu) maka partai besutan Harry Tanoe (HT) diperkirakan akan ikut serta menjadi salah satu kontestan dalam Pemilu Negara Demokrasi Pancasila ini.
Meski arah dan kiprahnya masih belum terlihat karena baru diluncurkan dan dideklarasikan pada pekan ini (awal bulan februari 2015), maka Perindo tentu saja ditunggu banyak orang gerakan yang akan digelorakannya. Semangatnya adalah ditenagh sejumlah partai-partai besar tanah air ini sedang berkonflik diinternal, barangkali Perindo jika mampu menunjukan taring dan daya kerja dengan landasan visi misi yang mumpuni maka bukan tidak mungkin akan menjadi rumah baru bagi para politisi yang tersingkir atau mengasingkan diri dari rumah besarnya semula. dalam Politik itu biasa ganti baju ganti partai memang kebiasaan politisi Indonesia saat ini, alasannya memang sederhana buat apa berjuang dirumah yang sempit dan tidak memiliki posisi strategis meski berada dirumah besar, mending bekerja dirumah baru yang besar dengan posisi leluasa bisa menjadi sebagai apapun yang ia kehendaki.
Berpindah partai, membentuk dan membubarkan memang dijamin dalam konstitusi yang diharamkan oleh konstitusi membentuk partai terlarang dan partai yang memiliki nama yang sama atau lambang yang sama atau apalah itu yang dilarang pokoknya baru tidak boleh. Selama partainya baru lambangnya baru meski orangnya lama tidak masalah itukan strategi politik untuk memuncaki kekuasaan bak itu di parlemen maupun di eksekutif diberbagai jenjang yang ada.
Dalam kerang berpolitik praktis buat penncetus Perindo sekleas HT tentu saja cukup mumpuni dan berpengalaman, selain telah malang melintang dalam beberapa dekade terakhir baik sebagai pengurus Parpol maupun praktisi dalam mempola arah kebijakan partai yang pernah disinggahinya, tentu saja akan membuat Perindo berbeda, meski sekali lagi partai mauaranya pasti sama untuk merebut kekuasaan para perhelatan politik yang ada.
Catatan si Miun jeung abah ayeuna tentu saja tidak banyak berharap dan tidak juga menunggu untuk dpinang jadi ponggawa partai, melainkan berharap tampilah sebagai partai yang berjuang sepanjang masa dan tidak eksis bermusim saat event lima tahunan tiba, rasa-rasanya tidak elok dan sama hanya dengan kenyakan partai yang ada.
Bisa gak yaa...menjadikan partia yang menghadiri setiap saat dan mendampingi tanpa pamrih bagi rakyat yang masih membutuhkan advokasi bukan hanya dibutuhkan suaranya untuk menggenapkan kemenangan partai sebagai kontestan Pemilu atau apapun itu dalam realitasnya. Biasa gak partai-partai yang lahir dan berkembang benar-benar dikembangkan menjadi penguat struktur masyarakat yang rentan ini menjadi ketahanan yang kuat dan kokoh dengan memberinya sugesti politik yang terpercaya dan terjaga.
Mangga selamat bertugas dan berkerja kanggo Perindo diranah politik tanah air tercinta...!!
0 comments:
Post a Comment