Saturday, February 14, 2015

Diantara Salah Urus dan Urusan yang salah



Bingungnya melihat dengan jernih sebuah persoalan yang belakangan banyak terjadi dinegeri kita tercinta ini. Mulai soal perseteruan antara rumpun politisi hingga melebar ke pesoalan institusi penegak hukum yang cenderung berada diranah peta konflik dan tidak jelas siapa yang membuatya dan apa motifnya..??

Masih terus menjadi pertanyaan mendasar, apa yang salah dalam mengurus negeri ini, padahal reformasi telah bergulir sudah memasuki dedake kedua sejak demokrasi memutuskan merobohkan kekuasaan super duper dari penguasa orde baru...harapannya akan makin baik, makin sejahtera terutama bagi rakyatnya.

Sejahtera masih jauh tapi kebebasan mulai sangat terasa sehingga saking bebasnya tetangga abah yang namanya si Miun gak perlu bayar tiket kalo masuk mesjid, gak pernah diminta bayaran kalo mau nengok orang sakit. Tapiii...anehnya kebebasan yang didapat buah reformasi malah makin mahal, parkir mahal, ongkos angkot naik terus, BBM bersubsidi naik turun kayak penumpang angkot dan yang paling bebas banget adalah melihat dunia berbayar karena kecanggihan teknologi, boleh kapanpun dimanapun dan apapun itu mudah didapat dan mudah dilihat meski ada dikutub utara nanjauh disana, atau ditimur jauh paling ujung dunia ini.

Artinya disatu sisi reformasi memang telah membuka keran kebebasan yang super hebat, tapi disisi lain deviasi dar kebebasan itu sendiri makin terasa dan terlihat. sehingga Korupsi banyak terungkap dan makin canggih juga para koruptor berulah. penjahat makin lihai mempedayai korbannya, begitupun nyali pejabat makin piawai memainkan emosi rakyatnya agar tetap menjadi pilihan rakyat...

jadi makananya apa yaa...sejahtera belum reformasi sudah...harusnya reformasi bermuara pada kesejahteraan,...nah jika tidak berarti ada yang salah kayaknya ..apa yaaa?? ah dukaa atuh moal ngiringan ameung abahmah...!!

0 comments:

Post a Comment