• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Wednesday, December 21, 2016

Om Telolet Om...Fenomena Atau Fakta



Awlanya semua orang bertanya tanya apa maksud dan tujuannya...OM TELOLET OM...?? Akhirnya mengerti dan Tahu semua memang bagian dari dinamika dan daya cipta termasuk sensitfitas terhadap lingkungan sekitarnya. Bukankah bunyi suara klakson sudah sangat lama kita kenali, sejak jaman Oplet si Mandra era di era si Doel anak sekolahan hingga jaman jauh sebelumnya bunyi klakson memang telah ada bagian dari geliat industri otomotif dunia, termasuk di Indonesia.

Positifnya adalah ketika bunyi Klakson yang langgamnya panjang dan lantang ini menjadi fenomena dan wajar sebab jangankan langgam buyi Klakson, langgam orang bernyanyi saja ketika memiliki kelebihan yang lebih maka seketika menemukan boomingnya. Ini Fakta malah bukan sekedar fenomen.

Terus bunyi Klakson yang populer diminta sebagian warga baik anak-anak maupun dewasa belakangan ini dengan Om Telolet Om apa maknanya..?? Tentu saja banyak makna jika orang bisa saja mengait-ngaitkan dengan kondisi dan trend masa kini, maka tidak heran banyak yang menafsirkan dengan mengait-ngaitkan dengan hal-hal yang sensitif juga. Padahal asa teu kudu ini kan bagian ina dinamika dan daya sensitifitas warga terhadap lingkungannya biasa-biasa saja kecuali jika langgam suara adzan dimiripkan dengan bunyi Klason TELOLET baru kita akan menarh curiga sebagai bagian dari upaya mendiskreditkan. 

Sementara untuk yang satu ini masih standar dan biasa selama masih dalam koridor dan aturan main yang ada sebab yang namanya trending pasti menemukan ujungnya dan kecenderungan trend yang naik pasti suatu ketika kembali megalami penurunan. 

Sudah banyak dan seringkali fenomena-fenomena yang funtastic menghampiri kita itu semua karena faktor kebetulan yang tepat dengan momentum. Ini tidak jauh berbeda ketika seseorang sedang berada ditangga popularitas kemudian memiliki maksud apapun asal modalnya populer tentu tersampaikan. Tetapi ingat semua itu ada batasnya.

Kembal pada Om Telolet Om...Sekali lagi ini sebuah fenomena yang membuktikan bahwa saat ini diera ini apapun serba mungkin dan bisa selama moment serta kesempatan yang digunakan tepat dan pas. jika percaya silakan dicoba...!!

Disaat upaya kepolisian membongkar sejumlah kasus rencana kasus BOM Bunuh diri yang katanya mau diledakan dimalam Natal dan tahun Baru, apa iya isunya akan tenggelam dengan Om Telolet Om..?? Tentu saja tidak karena secara substansi itu berbeda tetapi dari sisi respon publik tentu saja berita Om Telolet Om lebih mudah mecuri perhatian warga ketimbang penggerebekan teroris yang sedang merencanakan ledakan Bom Bunuh diri. 

Disinilah ketika moment itu menjadi penting dan penetrasi sebuah produk apapun itu ketika mau diboomingkan apa harus menunggu moment ? tentu saja bisa juga menjadi salah satu pertimbangan.
Silahkan saja selamat menikmati Om Telolet Om dan ini juga akan melahirkan multi player efek yang hebat jika diadopsi oleh seorang marketing ketika ingin mempopulerkan produk atau apapun bentuknya.

Om...Telolet Om... Telolet....!!!

Tuesday, December 6, 2016

Sari Roti oh Sari Roti...Aya aya Wae...



Sepertinya memang ada phobia dari manajemen Sari Roti sampai-sampai harus mengeluarkan klarifikasi resmi, padahal sesungguhnya tidak ada persoalan dengan penjualan Roti dengan brand Sari Roti pada aksi 212 yang lalu, catat karena memang dijual kemudian dibeli...Apa yang Salah?? digratiskan juga bukan oleh pihak Sari Roti tapi oleh peserta aksi 212 yang memandang perlu saudaranya untuk sekedar menganjal perut agar tidak lapar...Rasa-rasanya itu biasa bahkan ada juga tukang dagang lainnya yang juga sama menggratiskan dagangannya untuk peserta aksi 212 karena memang ada yang membayarnya.

Kalau khawatir mengapa tidak membuat pengumuman sebelumnya bagi seluruh tenaga pemasar Sari Roti agar tidak berjualan disekitar lokasi Aksi 212 itu lebih aman dari pada mengeluarkan klarifikasi dikemudian,  yang ujung-ujungnya malah serasa kurang elegan sebagai sebuah perusahaan yang produknya telah banyak dinikmati publik termasuk umat Islam.

Terus kenapa Manajemen Sari Roti sampai segitunya hingga ada poin poin klarifikasi dengan kalimat yang dirasa sangat tendensius...Ada kalimat menjaga kesatuan NKRI dan kebhinekaan. Apakah para peserta aksi 212 tidak mendukung NKRI dan kebhinekaan..?? Keliru rasanya kalimat itu...atau memang  karena dasarnya phobia dengan gerakan umat islam yang sedang memperjuangkan haknya...Catat gerakan itu murni karena dorongan keimanan yang  harus dilakukan oleh umat Islam...dengan kalimat tersebut jelas bagi Umat Islam terutama yang ikut aksi 212 sangat menyakitkan.

Mohon maaf jika kemudian banyak orang muslim akan bereaksi dan menilai klarifikasi Sari Roti sebagai sebuah hal yang belunder menohok gerakan aksi 212 yang memang diyakini sebagai aksi super damai dan benar-benar damai.

Sesungguhnya kami meyakini aksi 212 sedikit besar telah memberi banyak manfaat bagi internal umat Islam bahkan mungkin bagi orang non muslim sekalipun jika memang mereka mau mengakuinya....fakta-faktanya pek weh pikiran ku masing-masing mastaka...

Sebuah langkah yang patut disayangkan dengan keluarnya pengumuman berisi klarifikasi tersebut sebab sebenarnya tidak ada yang patut diklarifikasi kecuali memang meras khawatir dan takut atau ketakutan dengan muslim mayoritas yang sebelumnya malah bagian dari konsumen Sari Roti...Punteun ah...Cag...!!




Thursday, December 1, 2016

Belajar Banyak Dari Rombongan Pejalan Kaki Warga Ciamis untuk Aksi Bela Islam 212



Memang harus diacungi jempol disaat orang-orang baru mampu berteriak sambil sembunyi bahkan ada juga yang membuat sesuatu yang abu-abu, Kelompok warga Muslim berasal dari Ciamis benar-benar menginspirasi dalam menunjukan keimanan dan ketakwaan pada Alloh cara apapun akan dilakukannya.

Tidak perduli orang nyinyir mencemooh bahkan tidak sedikit yang menyindir dengan ucapan ataupun kata-kata tak pantas walau mungkin hanya pantas diucapkan didada-dada kaum munnafikin dan kafirin.

Itulah sebuah pemandangan ketika kekuatan benar-benar ditanamkan pada masing-masing jiwa maka akan muncul energi yang luar biasa besar memompa semangat yang lain dari pada yang lain, semangat ini lebih dari sekedar semangat lahiriah akan tetapi semangat Ruhiah yang harus diyakini datang dan dititipkan Alloh SWT melalui warga Ciamis yang gigih dan tetap bersikukuh meyakini kebenaran yang hakiki adalah kebenaran Tuhan kita Alloh SWT yang juga Tuhan mereka walaupun mereka mengingkarinya.

Belajar mewujudkan semangat keimanan dan jiwa patriotisme saat ini bagus kalau melihat dan meniru langkah sodara-sodara kita warga Muslim Ciamis. Mereka telah berbuat, mereka telah membangunkan tidur kita dalam kemunafikan. Mereka telah mengatakan bahwa kebenaran itu hanya satu Milik Alloh. Maka dengan keyakinnnya yang kuat disaat semua kekuatanrezim melarang armada angkutan mengantar mereka untuk Aksi Bela Islam, maka mereka memilih menyempurnakan iman dengan berjalan kaki menuju pusat Komando Bela Islam Jilid 3 di Jakarta.

Benar saat mereka memutuskan untuk berjalan kaki memang tidak ada pilihan lain itu jalan realistis untuk menunjukan jika seruan Alloh untuk membelanya adalah harga mati karena sejalan dengan itu pertolongan Alloh kemudian akan datang beribu-ribu kali lipat. Yakinlah yang menggerakan semua kekuatan membela agama Alloh adalah kekuatan Ilahiyah yang keberadaanya mutlak tak terbantahkan.

Maka jangan pernah takut untuk melakukan sesuatu disaat kebanyakan orang memilih diam dan bungkam karena silau oleh kekuasaan yang membelenggunya. Karena menjadi sempit akibat posisi jabatan dan lainnya. Padahal itu semua adalah sementara seumur jagungpun tidak.

Oke...Selamat berjuang sodara-sodaraku....Mari bersama-sama mencapai kesempurnaan iman melalui keyakinan akan kebenaran dan kesucian Alquran ketika dinistakan orang-orang yang memang mereka pantas menistakannya karena adalah musuh Alloh yang Nyata...

Allohu Akbar...!!!

Friday, November 4, 2016

Berakhir Demo...Karena Demo Masih Harus Jadi Jalan Terakhir..??



Mungkin memang Demo masih menjadi pilihan terakhir ketika saluran-saluran aspirasi memang mendadak tidak lancar karena tersumbat kepentingan. Kepentingannya sih bisa kepentingan apa saja mulai kepentingan pribadi, golongan, pertemanan atau memang dalam lebih luas kepentingan merebut kekusasaan. Ini sepertinya terlihat gambaran meski tidak terlalu nampak dominan dari unjukrasa ratusan ribu umat Islam di Jakarta menuntut penegakan hukum yang cepat tepat dan transfaran.

Lantas mengapa harus berujung ricuh....sepertinya memang demo sejak awal dengan estimasi massa yang banyak sangat rentan terjadinya kerusuhan, kerena provokasi yang sangat mudah menyulut emosi massa dalam kondisi semangat aksi yang sejak jauh-jauh hari dibekali ketersinggungan kolektif akibat penghinaan yang melukai perasaan umat Islam dengan doktrin Ilahiyah yang dimilikinya didada masing-masing warga muslim Indonesia ini.

Indonesia memang negara dengan sejuta kepentingan dan sama halnya dengan sejumlah negara-negara lainnya hampir mustahil jika tidak ada kepentingan melandasi semua berdirinya kedaulatan sebuah negara. Bukankah kepentingan untuk berdaulat juga bagian dari domain yang sangat memainkan peran sebelumnya dalam berdirnya sebuah negara.

Terlebih saat memasuki perebutan kekuasaan serta memperebutkan lapangan ideologi dan keyakinan ini makin sangat menohok dimanapun dan kapanpun dalam sebuah bangunan struktural kenegaraan. Jadi sangat wajar jika kepentingan kelompok masyarakat kerap kali tidak terakomodasi karena berbenturan dengan penyandraan kepentingan sebelumnya.

Belajar dari aksi demo ratusan ribu umat Islam Indonesia dengan flatform "Bela Islam" tentu saja tidak sesederhana yang kita bayangkan seperti hanya demo sopir angkot atau supir taxi yang berebut trayek atau warga demo karena tanahnya digusur dan demo-demo sejenisnya.

Demo Umat Islam dalam konteks keyakinan, atau  ketersinggungan keyakinan adalah kekuatan kolektif yang datang tanpa komando sekalipun, dijamin kompak dan tidak akan menanti banyak perintah atau seruan sebab seruan datang dari keyakinan, seruan datang dari pemahaman dan warisan keyakinan yang turun mendarah daging hingga susah dipisahkan.

Seharusnya ketika elit-elit terbidik oleh aksi itu memahami ini semua, karena ini bukan sekedar simbol agama seperti simbol-simbol agama lainya. Melainkan aksi unjukrasa ratusan ribu umat Islam adalah akumulasi keterpanggilan dari rangkaian persoalan sebelumnya dimana banyak soal yang tersumbat dan banyak hak-hak terabaikan dalam kerangka keyakinan sebagai umat mayoritas.

Ini harus diyakini bukan demo pada Ahok yang semata membuat blunder menistakan agama, melainkan ada banyak perbuatan yang bersangkutan sebelumnya yang juga patut dicurigai menjadi bagian yang disesalkan dan menyinggung banyak rasa umat Islam...**Wallohu a'alam

Sampai Kapan persoalan dinegeri ini harus selalu diakhiri dengan aksi?? Sampai kapan elit negeri ini memiliki kepekaan sosial yang tinggi dalam kerangka menyamakan visi dan misi mempertahankan kesatuan dan keutuhan NKRI ini....  

Thursday, November 3, 2016

Ka Jakarta Yuuk....!! Rek Negok Atau Sekedar Menohok Ahok



Mendadak Jakarta menjadi pusat perhatian melebihi kebiasaannya yang memang sudah menjadi pusat perhatian seluruh warga Indonesia. Selain Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, Jakarta juga telah tumbuh dan menjelma menjadi kota Metropolitan yang denyut aktifitasnya tidak pernah ada matinya.

Jarum Jam di Jakarta melek hampir 24 Jam, tiada lorong dan ruang sepi sepanjang hari dan malam ramai dengan berbagai aktifitas warganya. Maka pantas jika semua memiliki obsesi singgah di Jakarta baik untuk Karier jabatan dan kepangkatan ataupun mencari penghidupan yang layak dan super mudah karena memang segala mudah asal ada uangnya....

Jakarta oh Jakarta, dalam beberapa pekan terakhir kembali menjadi obsesi semua orang untuk kembali mensinggahinya untuk suatu tekad kebersamaan meskipun kini sudah bercampur aduk dengan berbagai aroma yang diaduk dan diacak kepentingan-kepentingan segala, ada segala bisa dan serba mungkin.

Sebagian tujuan murni karena ada ketersinggungan oleh ulah seorang intelektual pejabat negara pejabat ibu kota boleh dikata Presidennya Jakarta yang dinilai telah melukai perasaan umat Islam terlepas berbagai tafsir yang kini mulai menggurita, banyak celah banyak jalan banyak juga aroma dan macam bau dimunculkan untuk kepantingan yang berbalut keshahihan politik. Ataupun sebaliknya sebuah konfirasi yang berujung atau bermuara kelaut mana silahkan saja...

Tapi yang harus dicatat dan harus dipahami oleh semua pihak dinegeri ini adalah ketersinggungan umat Islam adalah ketersingguhan Ilahiayah dengan Dzatnya yang tidak pernah dapat dimengerti dan dipahami karena itulah yang membedakan sang Kholik (Pencipta) dengan Makhluknya (yang diciptakan sang Kholik)....

Batasannya sudah jelas yang boleh dan bisa dipelajari terkait sang Pencipta adalah hasil ciptaaanya termasuk Alquran dan alam semesta dan tidak dengan Dzat-Nya karena jika dipaksakan kita malah akan tersesat....

Ketika Alquran sebagai bukti ciptaan sang Kholik bagi Umat Islam dan juga umat-umat lainnya dipermainkan baik dibuat tafsiran yang menyesatkan atau dalam kata dilecehkan maka Dzat yang Maha segalanya itu akan terusik dan seketika akan membakar dada-dada orang beriman karena doktrin Ilahiah akan muncul diatas segalanya.....

Dalam Konteks Jakarta pekan ini...mohon maaf jika banyak orang menggandrungi untuk menyambanginya, karena ada ketersinggungan kolektif yang lebih dari sekedar seruan sebagai warga negara...tetapi ada seruan Ilahiah yang muncul dan hanya akan dirasakan bagaimana panas dan bergejolaknya didada-masing-masing orang yang mengimaninya...

Mohon maaf bila saudara-saudara kami ada yang memilih berangkat dan menyuarakan ketersinggungan ini akibat ulah sesosok manusia yang tidak ada daya upaya, tapi itulah kekuasaa yang Maha Kuasa jika ingin menunjukan kekuasan-Nya tidak akan sulit dan tidak akan susah...

Sehebat apapun konsep untuk mencaci dan  mencemooh Alquran dengan agenda yang dibalut rapi dan terstruktur sekalipun, jika itu Ciptaan atau Firman yang dilecehkannya maka bukan manusia lagi yang akan membelanya melinkan kekuasaan yang Maha segalanya yang akan menyelesaikannya...

Manusia beriman hanya menggugurkan kewajiban bahwa ada seruan lewat ketersinggungan ketika kitab sucinya yang merupakan firman Alloh diniscayakan dan dicampakan dengan dalih apapun itu, sudah sangat jelas semakin jelas bahwa itu jelas-jelas petunjuk Alloh untuk menunjukan jika kita umat Islam pada hakekatnya sedang ditunjukan jalan yang sesungguhnya bahwa kita sedang berada dalam ancaman keseriusan.

Jangn heran dan jangan keget jika ada yang tetap memaksa berangkat ke Jakarta untuk sekedar menengok dan menohok jagoan Ahok yang super super duper dengan segala istilah kebaikannya pada bangsa ini...Tapi tidak untuk yang satu ini...Ini petunjuk Alloh jika Firmannya telah dinistakan telah dicampakan oleh orang yang sama sekali tidak mengimaninya...Sorry to Say bro...!!

Selamat Datang Jakarta...I am Comming..!!   


Wednesday, October 12, 2016

Berantas Pungli...Ciuss..??



Bener-bener harus didukung dan perlu daya dukung dari semua pihak karena maksud ini sangat besar. Memang "pungli" dinegeri ini sudah sangat parah. Buktinya? Sudah dapat diastikan disemua sektor baik baik swasta maupun negeri selalu ada dugaan pungli meskipun banyak cara untuk mengelak dan banyak ragam juga untuk alasan pembenarannya.

Sebut saja belibetnya birokrasi dalam ruang lingkup pemerintahan menjadi salah satu faktor yang membuat pungli mudah terjadi. Pelayanan yang bertele-tele dan lamban juga menjadi bibit pungli yang bermuara pada lahirnya transaksi membayar jasa diluar ketentuan dan keharuasan.

Pungli itu pungutan liar ? bener pungutan liar atau juga pungutan resmi yang dirasa membebani sama aja nilainya seperti. Membayar parkir yang terlalu mahal atau terlalu sering itu juga bernilai sama dengan pungli lantaran kadang tidak jelas pemasukan parkir itu kemana dan siapa penikmat yang paling besar.

Bermodal baju bertuliskan juru parkir sembarang tempat sembarang tikungan walau awalnya tidak mamaksa lama-lama menjadi seolah keharusan harus mengeluarkan rupiah dengan besaran hanya pecahan sisa uang recehan tapi jika dikalkulasi dengan banyaknya lokasi yang sama membuat kocek warga terkuras juga. Hayu urang itung sing jentre lamun 2 rebu perak dikali 10 titik geus 20 rebu kalikeun 30 poe geus 600 rebu. Bagaimana tidak beban coba??

Dan ini bagi orang-orang yang tidak memiliki penghasilan memadai tentu saja biaya tambahan yang luar biasa berat sehingga mendorong berbuat nekad mencari penghasilan tambahan meski dengan jalan yang mungkin juga sama kurang bagus. Sebut saja apa tidak mendorong melakukan pungli bagi para pegawai yang berkesempatan untuk melakukan pungli ? pasti melakukan sebab biaya hidup seperti ilustrasi tadi dirasa beban cukup berat. Belum lagi beban lain-lainnya...

Pungli ceuk abahmah eta mata rantai dari sistem kesejahteraan warga negeri ini yang masih minim, sulit mencari lapangan pekerjaan, susah mencari nafkah halal karena memang satu sama lain berhubungan.   

Ini perjuangan bersama dan harus komitemen yang sama disamping upaya memberantas pungli dengan upaya Operasi Tangkap Tangan atau pun yang lainnya, juga pendekatan-pendekatan peningkatan kesejahteraan dengan meningkatkan kemampuan daya beli warga, mempercepat produktiftas usia produktif, memberdayakan warga tidak berdaya menjadi berdaya saing tinggi dan berpenghasilan tambahan yang memadai ini akan lebih jitu menekan pungli-pungli itu....Duka Tah..!!

Monday, October 10, 2016

Bencana Oh Bencana...Waspadalah..!!



Rekomendasi saat ini hanya satu kata Waspadaaa...!! dan Waspadalah sebab hanya kewaspadaan yang akan memberikan keselamatan setidaknya akan melakukan upaya-upaya menghindar saat benar-benar bencana melanda.

Ini memang tahun bencana secara nasional bahkan mungkin internasional dan menjadi bulan-bulan bencana bagi Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya serta menjadi pekan-pekan bencana bagi sejumlah daerah dibelahan Priangan Timur Jawa Barat.

Dimulai dari Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Garut berbarengan dengan bencana longsor di Kabupaten Sumedang terus berurutan sejumlah daerah lainnya mengikuti menjadi daerah terkena bencana meski skalanya memang berbeda-beda, mulai skala ringan sedang dan berat.

Sebenarnya dalam bencana tidak mengenal ringan sedang dan berat karena takarannya adalah setiap bencana selalu meninggalkan kerugian baik kerugian fisik maupun psikis bagi warga terdampak.

Longsor Sumedang dengan lima korban jiwa meninggal pasti akan berdampak buruk dan meninggalkan taruma mendalam bagi warga terdampak, apalagi Garut yang dilanda banjir bnadang yang terparah sepanjang sejarahnya membuat 35 warga korban meninggal dunia serta 18 orang dinyatakan hilang dan tidak diketahui lagi rimbanya.

Kenyataan itu bukan hanya memberi trauma bagi para korban yang mengalami langsung efek bencana melainkan warga lainnya turut serta dihantui kekhawatiran sebab bencana bisa saja menimpa siapa saja dan kapan saja saat ini.

Belum kering luka bencana di Sumedang dan Garut, kini giliran Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran juga menempatkan daerahnya sebagai salah satu terdampak bencana dengan berbagai bentuk  mulai banjir, longsor hingga tanah amblas...Sekali lagi kita hanya diminta Waspada dan selalu berdoa agar tidak ada lagi bencana menimpa kita...

Mungkin memang kita menjadi generasi yang mewarisi warisan kerusakan masa lalu pada alam, kemudian kita memang menjadi generasi yang pintas menambah kerusakan dari pada mengendalikan dan memperbaiki...Wallohu'alam... 

Tuesday, September 27, 2016

Garut...Kemarin Banjir Bandang Air, Kini Banjir Kiriman Bantuan...



Memang selalu ada hikmah dibalik sebuah peristiwa, baik itu peristiwa menyedihkan seperti bencana dan lain sejenisnya, pun demikian peristiwa yang membuat kita semua gembira ria selalu ada sesuatu dibelakangnya. 

Jika kita selalu berprasangka baik maka prasangka itu hakekatnya adalah kenyataan yang akan kita terima dan rasakan. Maka tidak ada salahnya malah kita dianjurkan untuk berbaik sangka selalu terhadap apapun yang kita rasakan dan alami, termasuk saat banjir bandang datang mehempas saudara-saudara kita di sejumlah lokasi di Garut.

Kabar baiknya adalah setelah peristiwa berlalu beberapa saat seketika seluruh mata penjuru dunia tertuju dan terperangah menyaksikan dahsyatnya kekuasaan yang Maha segalanya saat menunjukan bahwa dunia dengan segala isinya berada dalam genggamannya. Alloh Azzaawazzalla telah memberikan peringatan dengan taqdirnya....

Benar dengan segala adanya bencana pada akhirnya menuntun semua orang untuk saling memperhatikan dan saling mrasakn betapa satu sama lain diantara kita adalah saudara. Maka seketika itupula apapun yang menjadi keperluan sesamanya didatangkan, dikirimkan dipaketkan bahka jika perlu diantar sampai mulut yang memerlukannya. Itulah dahsyatnya bencana...Seketika beragam jenis bantuan datang menghampiri warga korban bencana yang berada dipengungsian...

Pejabat, Politisi, Pengusaha, Seleberity hingga berbagai lapisan yang tidak pernah dikenal dan saling mengenal sebelumnya berdatangan memperkenalkan diri satu persatu sambil menunjukan apa yang mereka punya dan apa yang mereka bawa untuk meringankan beban saudara-saudara yang mendadak menderita lantaran kehilangan harta benda serta sanak saudara akibat banjir bandang melanda.

Itulah keajaiban yang selalu alloh tunjukan bagi siapapun hambanya agar semakin yakin dan percaya tidak ada sedikitpun maksud dari-Nya untuk membinasakan  setiap hamban-Nya kecuali menunjukan bahwa semua itu adalah tebusan hebat serta peringatan jika yang maha Kuasa benar adanya dan pasti dalam segala kalamnya.

Jika banjir berlalu maka banjir berikutnya akan datang dalam bentuk yang berbeda, jika semula air deras meluluhlantakan semuanya, kini banjir bantuan datang menebus semuanya mengganti apa yang semestinya...Semoga seluruhnya amanah serta dapat memanfaatkan seluruh belas kasihan sesama dengan sebaik-baiknya dan dapat memulihkan pada kehidupan normal seperti semula.***Mari belajar mensyukuri segala apa yang terjadi dan menimpa kita semua...

Nasi Sudah Menjadi Bubur Banjirpun Melebur Pemukiman Bantaran Sungai




"Tak perlu ada yang disesali sebab semua itu telah terjadi," mungkin penggelan kalimat itu serasa standar dan biasa saja, disaat seseorang ingin mencoba menyakinkan jika semua serba mungkin terjadi disekeliling kita. Ingat Dunia ini Fana, atau rusak tidak baqa atau abadi karena kita memang berada dialam fana yang jauh dari keabadian.

Menyoal Banjir bandang Garut yang belum genap satu pekan berlalu rasa-rasanya memang terasa makin menyesakan, sesak bukan berarti bencana berlalu begitu saja, atau sesak karena korban masih belum kunjung ditemukan seluruhnya. Bukan karena itu sesak yang banyak dikeluhkan para korban bencana melainkan keterkejutan, kekagetan serta tidak menyangka akan luluh lantak dan rata dengan tanah baik itu pemukiman maupun infrastruktur lainnya.

Kita semua warga Garut memang terkejut, jangankan yang tinggal jauh dari jangkauan malapetaka banjir bandang tersebut, bahkan para korban sekalipun masih tidak percaya jika air datang sedahsyat itu setara dan sebanding dengan Tsunami di Pangandaran beberapa tahun silam....

Apa iya disungai ada Tsunami..??  Mungkin bukan lagi Tsunami jika disungai melainkan memang serbuan air yang dahsyat karena kontur sungai Cimanuk yang terjal dan curam sejak dari hulu hingga kehilir. Puluhan anak sungai dengan kontur curam semua mengucur deras menuju sungai induk Cimanuk, sama-sama setia mengirim air sesuai dengan teorinya jika air akan mengalir dari lokasi tinggi ketempat yang rendah.

Itulah sepertinya yang terjadi pada mula bencana akan terjadi, Selasa 20 September 2016 lalu cuaca mendung terasa biasa karena sudah hampir satu pekan Garut memang dirundug awan mendung dan diakhiri hujan deras. Namun pada saat selasa petang hingga malam rupanya curah hujan tak tertahankan merata turun disejumlah kawasan  menuju aliran sungai Cimanuk.

Jika biasanya kedua kawasan hulu sungai Cimanuk di Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray tidak pernah bersamaan turun  hujan deras dengan intensitas tinggi, namun pada Selasa petang bahkan ada kabar disejumlah titik hujan turun lebih awal sejak pagi dan ada juga yang  turun sejak siang hari.

Hingga menjelang tengah malam hujan mula reda dan Naudzubillah Tsuma Naudzubillah...Hujan yang sedikit reda malah disusul gemuruh air sungai Cimanuk yang tiba menerjang sejumlah kawasan permukiman, tanpa basa basi melibas apa kata teori kekuatan air yang dahsyat memang  meluluh lantakan kawasan permukiman.

Begitulah jika bencana melanda tidak pernah pilih lahan, pilih orang, pilih bulu, pilih takhta pilih starta, semua pada gilirannya adalah sama...

Tinggal dimana kita memposisikan diri jika kita tergolong orang yang beriman dan bertaqwa, maka bencana itu adalah ujian agar keimanan dan ketakwaan terus bertambah, Namun sebaliknya jika kita tergolong orang yang banyak maksiat dan bergelimang dosa maka sudah dapat dipastikan jika bencana itu menghampir adalah adzab atau siksa agar semua orang kembali memuji sang maha Pencipta dengan segala kekuasaan-Nya... 

Sekali lagi...Bencana apapun itu termasuk banjir bandang Garut adalah teguran kepada kita semua untuk segera berintrofeksi diri masing-masing agar apapun itu menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali.

Meski sedih dan berduka...berbahagialah kita orang-orang yang hidup diera ini menjadi bagian dari sejarah peristiwa memilukan ditanah pasundang ditatar kota intan....Semoga para arwah korban meninggal tenang mendahului kita menjadi penghuni surganya Alloh karena mereka syahid saat berusaha ingin menyelamatkan diri tapi apa daya kedahsyatan alam membungkamnya. 

Bagi para koban selamat yang kini kehilangan harta benda dan sanak saudara semoga tidak terus larut dalam duka, mari kita maknai bersama bencana alam ini adalah ujian dan bukan adzab karena kita lalai pada Yang Maha Kuasa... Semoga tetap dberikan ketabahan dan ketegaran menjalani sisa tugas hidup kita...."Allohumma Azjirni Fiimusibatii Wakhlufli Khoeron Minnhaa..".
 

Wednesday, July 20, 2016

Bejakeun Cuuuu....di Garut Keur Rada Harengheng Kituh...



Selalu menjadi akumulasi yang ujungnya bisa jadi sebuah sejarah baru, baik atau buruk tidak tahu pasti yang jelas jika ada asap biasanya ada api atau sebaliknya jika ada api suka meninggalkan asap. Namun pada kenyataanya tidak semua asap bersumber dari api yang membakar dan merusak melainkan ada asap dari api yang mewangi dan membuat gumpalan asap yang membentuk pelangi dan gelombang indah dilangit nan jauh disana.

Ingin sedikit menggambarkan jika dalam kebiasaan manusia akhirnya selalu menemui titik jenuh dan berujung kekesalan dan berakhir pembangkangan atau perlawanan atau pemberontakan. Meski tidak semua perlawanan, pemberontakan berhasil karena ada juga perlawanan yang teradi hanya pada sebatas melewati opini.

Ini yang terjadi dikotanya incu Abah di Garut nu katelah ngirut ditatar intan nudumelah someah wargana hade kasemah, namun ternyata memang selalu memendam rasa menumpuk angan-angan yang tidak kunjung terpenuhi. Seperti biasa banyak janji yang belum terealisasi, banya kata yang berujung hilangnya kepercayaan dan menajamkan kejengkelan pada masing-masing kepala warganya.

Maka suatu waktu memang suka ada reaksi yang mengejutkan mesti jarang berlanjut pada finalisasi finishing yang sempurna, karena kadang juga kejutan itu tidak berawal jelas asalnya dari mana prosesnya seperti apa serta maksud dan tujuannya apa. Namun sekali lagi kadang milu bingung mun ngabandungan lembur incu Abahmah, asa rea ahengna pelebah laku lampah wargana sok kadang tara realistis jika mengumbar soal bahkan pemimpinnya juga kadang tidak rasional membeberkan kemampuan dengan realisasi yang harus dipenuhi. 

Maka tidak heras jika suatu waktu mulai mengkristal memberi warna samar, memupuk banyak istilah dan seolah indah berperang opini, membiarkan liar para komentatir bergelirilya menembus ruang dan waktu hingga suatu waktu bakan mengajak serta pasukan ilubiung ilurame der kumaha prak saparakna..."Lauk Buruk Mili Mijah jeung Mijah akhirna Milu Buruk"...pan harus diwaspadai bersama supaya tidak berujung rucing bermuara pada penggulingan.

Pengulingan tidak melulu bermakna menggulingkan posisi jabatan, atau kekuasaan dan kedaulatan, namun jangan lupa menggulingkan yang tidak kalah bahayanya dan tidak terasa adanya adalah penggulingan karakter yang semakin ditelanjangi semakin terbuka kelemahan dan sulit kemudian menutupnya.

Ini hanya sekedar analisa tanpa fakta tapi juga berasalan sebab kota Incu Abah saat ini memang muali harengheng akibat sababaraha persoalan yang diyakini atau tidak ini bagian dari akumulasi yang seperti biasa dikalangan elit itu biasa namun dikalangan kritisi dijamin menjadi modal koar-koar hingga besar adanya. 

Saat ini harus segera disikapi dengan perubahan Pola yang benar dalam penanganan Manajerial pemerintahan, Manajerial tata lingkungan, Manajarial tata kelola lingkungan masyarakat dan warganya supaya benar-benar tidak menjadi warga yang ikut-ikutan disaat manuver mulai datang menerpa....Cah heula ah cuuu...

Thursday, July 14, 2016

Ke Gunung Malah Mahal, Ke Mall Malah Murah



Apa yang menjadi sebab sehingga tarif masuk kawasan taman wisata Gunung Papandayan kini dirasakan mahal oleh para pengunjung dan penggiat pecinta alam? pertanyaan ini terus menjadi viral dimedia sosial setelah beberapa nettizer mengupload potongan karcis masuk ke Ke Gunung Papandayan saat musim libur lebaran.

Efeknya benar-benar luar biasa berbagai komentar pedas bermunculan melancarkan kritik dan cercaan bahkan sebagian pihak menyerukan baikot kunjungan ke Gn Papandayan tersebut. Soalnya memang tidak seberapa hanya karena tarif yang tiba-tiba diberlakukan dengan mengatasnamakn Pemasukan Bukan Pajak melalui Sektror Kehutanan masuk kawasan taman wisata Gunung Papandayan haeus merogoh saku lumayan gede jika ukurannya pada sebatas masuk kawasan.

"Masuk Mall saja gratis gak pernah bayar padahal servicenya memuaskan, mengapa masuk kawasan Gunung harus bayar mahal hingga mengundang keluhan banyak penggiat pecinta alam dan pengunjung wisata petualangan yag menilai keterlaluan"...Ini celoteh seseorang yang merasa sangat terusik dengan kebijakan di kawasan Gn Papandayan itu.

Ceuk abah memang teupanteus atuh da Gunungmah lain Mall terus gunungmah seharusnya gratis dan jadikan kawasan itu media untuk menyadarkan betapa pentingnya keberadaan gunung serta hutan yang lestari. kalaupun ada pungutan mengatasnamakan beban pemasukan kepada negara dari sektor non pajak atuh ulah mahal teuing sing erea ku Gusti Alloh anu nyiptakeun nana...

Sepertinya memang agak keliru pola pikir yang berkembang dalam sektor pengelolaan taman wisata Gn Papandayan saat ini. Kelirunya seperti disengaja karena ada orientasi bisnis dibalik pengelolaan dengan dalih harus ada pemasukan non pajak dari sektor pengelolaan tawan wsiata alam tersebut.

Ini harus segera ditinjau kembali agar tidak menibukan reaksi kurang bagus dari bayak pihak terkait kebijakan tersebut. Jika tetap harus ada pungutan saat masuk...Pungutlah dengan nilai yang wajar dan terhindar dari unsur komersialisasi kawasan hutan yang seharusnya kita jaga bersama...pek palikiran cuu...

Tuesday, July 5, 2016

Kado Spesial Lebaran Buat Kapolri dan Calon Kapolri Baru



Tentu saja bukan sesuatu yang diharapkan, dan bukan juga kejadian yang pertaman kalinya. Memilukan ledakan bom bunuh diri sebagai aksi teror yang patut dikecam keras kembali terjadi. Ditanah Air Markas Kepolisian Resor Solo, Jawa Tengah telah menjadi sasaran terduga teroris yang melakulan aksi bom bunuh diri sebagaimana erjadi serangkaian aksi yang sama disejumlah lokasi dinatah air tercinta ini.

Bukan untuk berapologi ternyata kejadian serupa juga pada waktu yang hampir bersamaan juga mengguncang belahan negeri para anbiya di Jeddah dan Madinah dekat mesjid nabawi ledakan bom bunuh diri yang kini sedang dicari pelakunya dan siapa yang bertanggung jawab telah membuat sejumlah mata terbelalak dan jantung umat muslim berdebar sekaligus panas telinga ketika tanah harom yang dicintainya mulai diusik dari ketenangan dan kedamaiannya. Semoga cepat tertangkap jaringan pelakunya.

Kembali ke Tanah Air, apakah bom bunuh diri di Markas pemberantas aksi teror tersebut adalah ujian buat Kepala Kepolisian bahkan calon Kapolri baru yang selama ini membukukan preatasinya pada serangkaian penangkapan pelaku teror bom tanah air. tenatu saja jawabannya belum tentu, karena sejauh ini aksi teror biasa saja terjadi baik oleh jaringan teroris maupun embrio kekecewaan atau pelaku frustasi yang habis akal ambil tindakan bodoh sebagai buah pelampiasan..."Tidak tahu juga"..
Namun hasil pengungkapan Kepolisia sementara menyimpulakan bahwa terduga pelaku adalah bagian dari jaringan teroris yang gembongnya sudah ditangkap lebih dulu dalam serangkaian penyergapan teroris tanah air oleh Densus 88 Anti teror.

Menjadi menarik ketika kasus peledakan bom bunuh diri ini ditarik pada hari menjelang lebaran tiba, dimana seluruh umat Islam akan merayakan kemenangan setelah sebual penuh menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Padahal pengamanan dengan ratusan ribu personilnya sedang fokus-fokusnya pada pengamanan jelang lebaran dengan pengamanan menyeluruh untuk memberikan jaminan ketenangan dan ketentraman warga masyarakat dalam menjaankan perayaan suci Iedul Fitri.

Memang rada mengecewakan jika disandingkan dengan moment yang sedang ketat ketatnya pengamanan namun justru masih terjebol oleh terduga teroris yang melakukan aksinya di Markas kepolsian resori di Solo. "Ini Ironis..!!

Tetapi apa mau dikata karena semua telah terjadi ini mungkin benar-benar warning bagi seluruh warga bukan hanya Kepolisian dan TNI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat akan tetapi semua unsur terkait harus benar-benar  melakukan evaluasi menyeluruh terkait peran dan fungsi masing-masing untuk mempersempit ruang gerak aksi teror dari para teroris.

Apa mungkin ini kado akhir masa jabatan Kapolri Jendral Badrodin Haiti, atau kado ucapan selamat datang badi Komjen Tito Karnavian yang sebentar lagi menjabat Kapolri menggantikan Jendral badrodin Haiti....

Abah Janur Sampaikan Ucapan Lebaran 1437 H.



Garut Lebaran,- Sebagai salah seorang Muslim yang menyadari banyak kesalahan  dan dosa, Janur M. Bagus atau lebih familiar dipanggil Abah Janur menyapaikan permohonan maaf dimoment spesial  Lebaran Iedul fitri 1437 H.

Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung pria  yang akrab disapa Abah melalui BBM dan akun medsos yang ia miliki untuk memudahkan komunikasi seiring manusia yang terbatas dengan waktu dan jarak.

"Saya dan keluarga mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga permohonan maaf saya melalui tulisan ini dapat dimaklumi karena keterbatasan saya tidak bisa bersilaturahmi langsung dengan kerabat sahabat serta handai taulan dimanapun berada" kata  Janur, Selasa (5/7/2016).

Pria yang masih tercatat aktif sebagai jurnalis televisi itu berharap kepada yang kenal, tidak kenal, atau saling mengenal dapat memaafkan segala kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.

Janur mengaku banyak kesalahan yang mungkin membuat kesal atau sakit hati sahabat kerabat ataupun mitra kerjanya terutama para narasumber atau objek pemberitaan yang kurang berkenan dengan rilis berita dimedia tepatnya bekerja selama ini.

"Saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah, untuk itu mohon dimaafkan," ucapnya sambil mata berkaca kaca.

Sosok periang yang juga aktif diberbagai organisasi ini mengungkapkan kesedihannya di hari Lebaran karena selama Ramadhan mungkin amalan ibadah yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW masih jauh dari sempurna.

"Tak terasa Ramadhan tahun ini sudah usai, saya sedih karena merasa masih kurang menjalankan ibadah untuk mengharapkan keridhoan Allah SWT," Ucapnya.

Bapak empat anak yang tinggal di Komplek Intan Regency Blok K7 Tarogong Kidul, Garut ini berharap Allah mempertemukan kembali di bulan Ramadhan tahun depan dengan penuh keberkahan, rezeki berlimpah dan iman yang lebih kuat.

"Mudah-mudahan kita semua oleh Allah SWT diberi umur panjang, sehat, banyak rezekinya," Harap Janur dengan nada optimis.***Jmb

Sunday, May 15, 2016

Mengapa Kejahatan Seksual Pada Anak Merajalela..??



Jawabannya mungkin banyak corak dan ragam jika disodorkan pertanyaan apa yang menjadi penyebab Kejahatan Seksual pada perempaun dan anak makin marak akhir- akhir ini? Ada yang menarik untuk kita cermati bersama bagaimana tdak marah dorongan hasrat seksual bagi siapapun yang sudah memiliki hasrat normal sebagai laki-laki belakangan semakin terpacu oleh banyak faktor penyebab, hingga makin sulit menguji mana yang memiliki nurani, iman dan mampu mengendalikan dengan siapapun yang sengaja membebaskan dirinya untuk berbuat semena-mena.

Mungkin bukan bermaksud menghakimi atau menjustifikasi, namun sekedar introfeksi jika saat ini kejahatan seksual dilakukan tdak lagi memilih status dan starta sosial seseorang melainkan siapun dan kapanpun berpotensi melakukan kejahatan itu...

Mulai pemuka agama, penggiat politik, tua muda sudah menjadi pemandangan yang makin miris karena mereka berada pada titik dimana terjerat nafsu sesaat melampiaskan hasrat besarnya pada tempat dan orang yang bukan menjadi haknya...Entah dengan cara terus terang memperkosa atau dengan kedok dan dalih apapun, itu semua saat ini membuat panas telinga mendengarnya, gatal mata melihatya serta miris hati mencermatinya...

Sudah menjadi bagian yang sangat mengkhawatirkan memang saat ini, sebab kejahatan seksual pada anak misalnya tidak lagi dilakukan orang lain yang sangat mudah dicurigai, namun sebaliknya kini mendapati pemandangan kejahatan seksual pada anak dilakukan orang terdekat yang sama sekali tidak diduga dan tidak mungkin jika dilihat dari keberadaanya, namun fakta berkata lain, orang tua, paman, pak de, kakak, adik, dan sepupu kerak kali berada dilingkaran pelaku kejahatan seksual pada anak yang sangat memprihatinkan..

Sampai saat ini, kima masih belum dapat menyimpulkan faktor apa yang dominan menjadi penyebab semua itu...apa degradasi moral yang memang sudah menjadi bagian yang mendominasi pola hidup masyarakat kita...peran para pemuka agama dan cerdik pandai sudah tidak lagi mengena? atau memang ini yang dikatakan akhir jaman yang akan segera mengakhiri segalanya dimarcapada ini..Wallohu 'alam.. 

Wednesday, May 4, 2016

Kang Diky Chandra, Datang Tandang, Mulang Gandang Jawara Sukapura



Rek jajap dulur nujauh dilembur,  rek tandang ditatar Sukapura rek bakti kalemah cai nyukcruk lembur karuhun, ngudak tapak lacak baheula paninggalan nungancik dina getih jeung daging dangiang rerehan dalem Sukapura.

Jung geura padungdung, bral geura miang caringcing pageuh kancing, saringseut pageuh iket, taya anu teumungkin, eueuh nupamohalan dina hirup jeung kahirupan mah, sakabehna serba mungkin jeung bisa, salila tekad ucap jeung lampah panjeug dina jalur nyekel pageuh ugeran parentah pangeran tong hariwang.

Paniatan rek balik kasarakan dimana getih ngocor rahim muka nganteur lahirna orok gubrag kadunya, gumelar nepi kakiwari ngajanggelek ngajiwa raga jadi gandang tur pertentang geus wancina ngemban amanah, mawa visi jeung misi anu moal kapangan nyaah kadulur salembur, ka baraya sadesa jeung sakota...

Bral Kang Diky Chandra geura makalangan, tong hariwang tong ringrang, tekad datang tina paniatan, jalan oge bakal nembongan dimana geus paheut pasini jangji keur ngabaktikeun diri kalemah cai.

Bakal dijurung ku doa balarea, bakal disambut kuharepan jalma rea, maka dimana aya kahayang pasti aya konsekuensi anu baris ditarima, tangtuna konsekuensi anu logis nusajalan tur relevan etamah aya dina hukum alam huku kausalitas nincak wirahma sabab jeung akibat. Makana percaya pisan kana tekad jeung paniatan dulur nugeus jalugjug jagkung bisa maca, asak tinimangan tangtu bakal meuweung jeung ngutahkeun naon wae perkara anu nyangkut jalma rea. Eta modal dasar anu kuat titurunan Sukapura...

Bral Kang Diky geura Makalangan di Kota Tasikmalaya....

Wednesday, March 30, 2016

Kembali Panas Jelang Tahun Politik 2017



Sepertinya memang telah menjadi bagian yang selalu menaik dan membuat sebagian para pemain gelandang menyerang dan poros halang serta para petualang kini saat bangkit dan kembali mengambil alih kendali untuk meramaikan bursa-bursa pencalonan sejumlah posisi penting pada daerah yang masa bhakti kepala daerhanya segera berakhir.

Tahun politik memang selalu datang dan pergi menjadi kalender resmi dari struktur demokrasi negeri setengah demokrasi ini. Benar-benar saatnya para petapan keluar dari lokasi menyepi dan terdiam cukup panjang setelah perhelatan lima tahunan berakhir baik dengan kemenangan maupun dengan kekalahan.

Suhunya kini mulai memanas seperti yang terjadi pada persiapan Pilkada DKI Jakarta. Meski masih sekitar satu tahun namun aura politik di Ibu Kota Republik ini sudah sangat kental terasa. Serangan-serangan politik yang tajam dengan senjata yang ampuh benar-benar siap merobek lawan darimanapun dan diusung siapapun jika tidak siap dalam persaingan maka akan segera tersingkir dengan sendirinya.

Opini sengit mulia berselancar dimedia sosial yang ada. satu sama lain kubu mulai menunjukan ini gue lawa elo, ente lawan ane atau maneh du jeung urang..Pokoknya mulai seru mulai panas dan membuat calon pemilih DKI galau dan terbagi-bagi.

Lontaran lontaran sengit mulai sumpah serapah higga janji meluncur dari monas dan memakaikan rompe oranye (baju tahanan KPK) mulai menyeruak menjadi bagian opini publik DKI yang akan benar-benar diuji dalam memilih kepala daerah untuk lima tahun kedepan...hayooo rameee euy...  

Sunday, February 14, 2016

Garut 203 Tahun Masih Seperti Ini...



Pergantian tahun dalam hitungan usia memang semakin tidak terasa bahkan hitungannya sudah serasa semakin cepat, baru terasa lambat jika menengok apa yang telah dilakukan atau diperbuat maka terasa belum ada apa-apanya.

Menyoal usia kota Garut yang kini memasuki usia 203 tahun pada 2016 ini rasa-rasanya memang sangat cepat terasa pergantiannya jika melihat angka tahun dan jumlah usianya, namun lagi-lagi jika menengok apa yang terjadi pada denyut dan aktiftas pembangunan dalam struktur kota serasa masih tetap sama seperti yang dulu, Garut yang kamarin dan Garut yang itu-itu aja...

Memang belum menemukan perubahan signifikan dalam tata kelola kota, tata kelola struktur sosial warganya yang seharusnya berimbas baik pada wajah kota Garut yang sejarahnya pernah mengisyaratkan "pangirutan", karena kebersihannya, keindahannya serta keramahan warganya, namun kini seakan tinggal sejarah saja yang asyik untuk diperbincangkan namun sulit untuk kembali diwujudkan.

Berganti-ganti pemimpin pada kota kota kecil yang dikelilingi gunung berapi ini, sepertinya memang belum menunjukan perubahan yang benar-benar menonjol selain ganti wajah dan nama pemimpinnya, selebihnya ukuran kota belum melebar, jumlah bangunan fenomenal belum bertambah bahkan nyaris tidak ada yang baru jika melihat dari tahun ketahun. Sementara dibandingkan dengan sejumlah kota tetangga pecepatan pembangunan wajah kota mereka jauh lebih dinamis dan terlihat sangat cepat, jika semula tidak memiliki banyak ruang publik kini tersedia luas dan menjadi favorite warganya, sementara Garut masih suram dan malah makin surut ruang-ruang publik yang ada karena disesaki para Pedagang Kaki Lima (PKL) lantaran masih belum jelas status dan posisi jualan mereka.

Meski sudah dengan tegas akan direlokasi, namun PKL eks pusat kota Garut kini malah makin tidak jelas arahnya dan ini adalah bom waktu yang suatu saat akan memunculkan masalah baru dalam tatanan pembangunan pusat kota dan lingkungan masyarakat sekitarya.

Sukses merelokasi PKL dari pusat kota indikatornya bukan hanya sekedar PKL pindah dan meninggalkan pusat kota, namun lebih dari itu seharusya semakin jelas posisi PKL akan seperti apa pembinaan dan pengarahannya jangan sampai mereka semakin nekad mengisi sejumlah ruang-ruang publik yang ada dan selama ini juga belum tertata...Ini yang dimsud dengan persoalan baru yang akan muncul dikemudian hari.

Rumus kita memang belum mengenal tuntas dalam menyelesaikan satu persoalan dan keburu ingin beralih kekegiatan lain yang juga sama-sama belum jelas arah dan target akhirnya, sehingga wajar saja jika 203 tahun usia Garut masih sama persih dengan kondisi di tahun sebelumnya...

Mungkin perbedaannya baru pada beberapa sisi yang juga sangat tipis jika diukur dengan capaian prestasi dari sebuah periodesasi kepemimpinan karena indikatornya juga dirasa masih belum jelas untuk capaian masing-masing bidang yang ada sehingga ya wayahna Garut masih seperti ini ada....

Thursday, January 14, 2016

Seharusnya di Indonesia Tidak Ada Ruang Buat Teroris...



Apa yang sejak lama dikhawatirkan akhirnya terjadi juga, aksi teror sebagai upaya dari para teroris sudah barang tentu bukan aksi biasa yang asal-asalan, apalagi asal jadi, asal bunyi atau asal sampai.... Semua peristiwa yang terkait dengan kegiatan terorisme atau radikalisme adalah perbuatan yang sebelumnya terukur dan terencana karena mereka memang diduga para profesional yang terlatih dan dilatih setelah memanfaatkan pemahaman keliru yang mereka miliki sebelumnya.

Jangan heran jika efek ledakan yang terjadi besar ataupun kecil akan membawa dampak buruk karena itu adalah pesan yang ingin disampaikan para teroris berkedok apapun mereka akan sama  mengirim pesan pada dunia jika mereka itu ada dan eksis sebagai bagian dari gerakan kejahatan versi kita dan gerakan kemaslahatan menurut para pelakunya.

Ini kekhawatiran yang sejak lama ditakutkan benar-benar telah terjadi menohok jantung pusat kekuasaan Republik Indonesia yang kini dihadapkan pada persolan serius jika ancaman terorisme adalah ada dan nyata terlepas motivasi dibalik semua peristiwa itu apa dan sasarannya siapa...??

Sekali lagi tentu saja kembali pada kita semua agar peristiwa memiluka tidak terulang maka kita semua harus semakin mewaspadai dan tidak boleh lengah, sebab bisa jadi peristiwa Kamis (14/1/2016)pagi di awal Tahun 2016 ini adalah pesan singkat dari rangkaian panjang rencana peristiwa yang sesungguhnya telah dirancang secara matang oleh para pelakunya, dengan memanfaatan kegaduhan dan pecahnya konsentrasi para penghuni negeri ini yang seringkali melupakan bagaimana tatanan struktur kemasyarakatannya.

Tatanan yang ada masih sangat rentan tergoyahkan oleh kekuatan-keuatan yang disokong oleh kekuatan finansial dan kemapanan ideologi yang telah ditanamkan secara terlatih dan terdidik sehingga mengakar kuat.

Ini yang harus kita waspadai bersama, jangan kalah sama gerakan teroris itu bukan berarti cuma mengejar pelaku dan menangkap menembak mati atau mengadili semata beberapa gelintir pelaku yang berhasil ditangkap, melainkan jangan takut dengan ancaman dan gerakan teroris ini harus dengan memberikan sentuhan paling humanis pada masing-masing individu rakyat bangsa ini, supaya tetap tenang dan tidak tergoyahkan ideologinya.

Peristiwa ledakan dan penembakan yang sudah terjadi jangan hanya membuat eweuh pakewuh semata, melainkan harus dijadikan pintu masuk untuk memberantas jaringan teroris hingga ke akar-akarnya, sekaligus menjawab persoalan bangsa yang kini terus membesar dan memudahkan orang atau kekuatan lain mengkoyaknya...