• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Thursday, December 31, 2015

Awal Cerah di Tahun 2016 Tidak Boleh Menyerah



Tahun 2015 sudah masuk sejarah tidak akan ada lagi pengulangan kecuali penggalan-penggalan cerita panjang para pelaku yang menjamani dan melewatinya...Sudahlah semua sudah berlalu, pahit getir, manis, nikmat, duka bahagia, itu semua tergantung yang merasakan masing-masing...

Mungkin ada tawa sepanjang lintasan jarum jam di tahun 2015 lalu, atau mungkin juga ada tangis yang tiada henti sepanjang tahun 2015 lalu. Maka saatnya untuk menjadikan semua itu lintasan sejarah yang akan terukir manis pada cerita bibir berhias fakta, siapapun yang pernah melakoninya akan punya cerita indah dikemudian hari ketika tiba saatnya meninggalkan totalitas alam marcapada ini.

Boleh jika ada kekesalan ditahun lewat maka lewatilah dengan hati tentram dan damai, karena semua itu bagian dari konsekuensi logis sebagai manusia..

Boleh juga jika ada kebahagiaan yang singgah dihati siapapun sepanjang tahun lalu, maka nikmatilah semoga berkah dan berlanjut ditahun berikutnya...

Berdoalah selalu karena doa itu senjata paling ampuh disaat duka lara ataupun bahagia, yakinilah karena doa akan mampu menyulap apapun yang tidak terbayangkan sebelumnya...Doa itu adalah upaya awal dan akhir untuk sebuah solusi...berbaik sangkalah dengan doa dan berterimakasihlah dengan doa...karena sesungguhnya tidak ada doa yang tidak dikabulkan kecuali memang kita tidak pernah mau bersyukur dan selalu memandang remeh dengan doa....  

Selamat menjalani sisa kehidupan semoga berkah dan senantiasa berada dalam lindungan dan ampunan-Nya....Amiiin....!!

Monday, December 28, 2015

Tahun 2016 Bukan Tahun Booming Batu Akik


Para seleberitis saat booming batu akik membantu mendongkraknya, foto istimewa

Semua penggemar dan penggiat baru akik tentu saja akan berharap kembali mengulang sukses dapat booming batu akik yang memberi utung selangit dan mendulang rupiah banyak sepanjang tahun 2015 lalu. Apakah booming itu akan kembali terulang ditahun 2016 mendatang?? tidak ada jaminan dan tidak juga menutu kemungkinan, semua masih bisa terjadi, namun jika berkaca pada siklus booming batu akik di tanah air ini selalu pada kisaran lima tahun hingga sepuluh tahun...Ini berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari para penggiat batu akik dan kolektor benda antik yang susah ditebak harga dan takarannya.

Batu akik memang cuma batu tetapi jika ketemu harga bisa melebihi dari sekedar harga batu melainkan bisa melebihi harga barang antik atau logam mulia lainnya. Itu disaat dewi fortuna sedang berpihak pada batu galian alam tersebut.

Lantas akankah terulang ditahun 2016 dapat menjual bongkahan batu hingga milyaran rupiah? apakah dapat terulang menjual satu biji kelerang batu akik hingga mencapai harga jutaan rupiah. Harapannya sih bisa kembali bergairah...namun jika melihat dari kondisi yang ada sepertinya agak sulit untuk menjumpai situasi yang menyerupai boomingnya batu akik pada tahun 2015 lalu, sebab sekali lagi siklusnya sepertinya belum sampai pada titik akik naik kembali, ceuk si Miun eta oge keculai jika ada orang tiba-tiba mendadak gila punya uang yang tidak ada serinya untuk koleksi pribadi ini sangat mungkin terjadi.

Booming batu akik yang merambah hingga kelas menengah bawah sekali lagi seperyinya agak sulit kembali terulang ditahun 2016 sebab tahun 2016 bukan tahun batu akik tetapi tahun batu bata, dimana bahan bangunan jenis itu akan mulai langka dan rada susah didadapt sebab ada pengetatan aturan untuk mengekploitasinya.

Demikan juga dengan batu akik kita berharap tidak juga booming ditahun ini, sebab harus memberikan kesempatan pada alam untuk menata kembali strukturnya yang rusak akibat penambangan seranpangan asal gali pada saat booming batu akik menjadi-jadi. Ini barangkali yang disebut dengan manfaat siklus atau waktu boomingnya batu akik.

Alam juga harus berbenah dan tidak berharap alam berbenah dengan cara yang tidak ramah terhadap manusia yang ada disekelilingnya, sebab yaitu tadi jika alam merekonstruksi diri untuk mengembalikan tatanan strukturnya ada yang berujung bencana sebut saja dengan lonngsor, gempa atau sejenisnya yang tidak sedikit memberi ancaman bagi manusia sekitarnya.semoga saja tahun 2016 bukan tahun musibah atau bencana tetapi menjadi tahun yang ramah damai dan senantiasa humanis dan romantis... 

Tahun 2016 Bukan Tahun Politik Tetapi Tahun Asmara


ini meme lucu yang menggelitik sekaligus mengundang tawa, gambar istimewa

Setiap tahun yang dilalui dalam perjalannya memiliki perbedaan dari sisi pemaknaan atau apresiasi dari para pelaku yang menjalinya. Sebut saja ada yang memaknai salah satu tahun yang dijalaninya sebagai tahun hoky atau tahun keeruntungan atau tahun sebaliknya penuh dengan duka cita. Demikian halnya dalam sebutan-sebutan tertnatu selalu ada istilah yang menamai tahun itu dengan mengaitkannya dengan pristiwa-peristiwa penting yang menyita perhatian dunia baik dalam lingkup lokal, regional. nasional bahkan internasional. 

Biasanya moment tertentu selalu dikaitkan dengan perjalanan tahun, jika dominasi orang-orang hebat dan terkenal pada menikah atau kawin maka tahun  itu seringkali dijuluki taun kawin atau tahun pernikahan, atau jika dalam tahun tu ada peristiwa penting bberkaitan dengan politik, maka tahun itupun disebutnya sebagai tahun politik karena hiruk-pikuk hampir sepanjang tahun semua perhatian terkuras pada perhetakan politik, semisal jika di Indoesia adalah tahun pemilihan anggota parlemen atau legislatif atau pilpres pilkada dan sejenisnya.

Nah...sepertinya untuk tahun 2016 belas tidak ada peristiwa politik yang terangenda sesuai jadwal dan tahapan dalam undang-undang kecuali jika ditegah jalan ada kecelakaan politik mungkin juga menjadi taun musibah politik seperti tahun-tahun sebelumnya dimana ditengah jalan terjadi suksesi yang menyita banyak energi publik padahal belum saatnya masuk pada tahun politik. Itu hanya situasioal saja, dimana peristiwa bisa saja datang tiba-tiba dan menyeruak meruntuhkan tatanan yang ada semoga tidak terjadi ditahun ini karena harus banyak menyita enegi sehingga warga masyarakt lelah.

Terus kira-kira apa yang akan banyak mendominasi di tahun 2016 ini ? tidak bermaksud mengamini para peramal yang telah mendahului kehendak tuhan, tetapi memang sah-sah saja memprediksi sebagai bagian dari kesimpulan pengamatan dan refleksi dari satu tahun sebelumnya.

Sepertinya tahun 2016 adalah tahunnya asmara, apa ia bakal ada banyak orang istimewa menikah ditahun ini? wallohua'alam yang pasti sesuatu yang berkaitan dengan percintaan atau berbibit dari rasa masing-masing jiwa sepertinya akan mendominasi semaraknya tahun 2016 dibanding peristiwa-peristiwa politik seperti yang terjadi pada siklus lima tahunan atau mendadak ada peristiwa politik diluar agenda politik negara.

Apakah juga tahun 2016 merupakan tahun cerai para seleberitis atau publik figur, tidak tahu juga yang jelas jika melihat bibit-bibit yang terjadi sepanjang tahun 2015 persoalan-persoalan itu telah menjadi lustrasi jika suatu saat nanti akan menjadi klimaks ditahun berikutnya.

Oke sekedar gambaran sederhana prostitusi makin marak menyeruak kepermukaan bahkan yang tak terduga sekalipun mencuat tiba-tiba menghiasi layar kaca sejumlah televisi tanah air dan tidak tanggug-tanggung para pelaku yang mengemuka orang-orang yang sebelumnya tak terduga dan tidak memiliki kemungkinan ada didalam lingkaran asmara heboh itu. Kemudian juga Poligami sepertinya akan juga menjadi bagian yang mewarnai tahun asamaranya para petualang cinta...

Tetapi itulah kehidupan, kadang liku-liku samara seringkali melebihi dari apapun yang sama sekali tidak diduganya, dan ini berarti memang itulah yang disebut dengan dahsyatnya asamara....

Sekali lagi semoga saja tahun 2016 benar-benar tahun asmara yang penuh dengan romantisme yang menginspirasi banyak orang bukan sebaliknya asmara yang meracuni bahkan menyeret orang bebuat yang enggak-enggak...  

Dah semoga juga tahun 2016 bukan tahun politik yang hiruk pikuk penuh dengan intrik dan taktik saling menjatuhkan dan meruntuhkan semoga tatanan politik tetap terjada dan harmonis sampai pada tahun tahun berikutnya....

 

Mengakhiri Tahun 2015, Mengawali 2016



Seperti biasa siklus dalam kehidupan selalu degan dua sisi, jika tidak dengan mengawali atau start, tentu saja megakhiri terlebih dahulu. Begitupun dengan perputaran menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun selalu membawa kita pada akhir dan kemudian kembali menawarkan awal.

Semoga saja akhir yang harus diakhiri benar-benar memberi makna dan kenangan yang indah juga tetap cemerlang, dan semoga juga awal yang ditawarkan kemudian tetap gemilang dan cerah ceria sampai nanti kembali pada batas akhir dimana akan menemui kembali awal untuk memulai.

Itulah perputara selalu mengelilingi orbit yang telah ditentukan, baik buruk, susah senang, duka lara senyum kecut dan sumpah serapah akan selalu menjadi bagin dari indahnya siklus kehidupan ini.

Tidak berasa serasa baru kemarin hingar bingar pergantian tahun berlalu, kini sudah kembali dihadapkan pada pemandangan yang sama. Semua mata dan otak sebagian besar manusia tertuju pada satu titik dimana silklus 360 hari akan segera berakhir menandai begantinya angka ujung pada bulan dan tahun hitungan Masehi. Yaa..satu digit berpindah dari 2015 ke 2016....Tapi apa sesungguhnya makna dibalik bergesernya angka ujung tahun Masehi itu,??

Jawabannya tentu saja ada dimasing-masing kepala dan didalam dada rata-rata manusia yang melakoninya, jika masih kesusahan yang dirasakan maka makna akhir tahun atau sepanjang tahun adalah tahun kesusahan baginya, dan juga sebaliknya jika sepanjang tahun penuh suka cita dan bahagia, maka akhir tahun atau sepanjang tahun akan diklaim sebagai tahun bahagia.

Padahal sebenarnya sama saja, bahagia dan susah itu beda titip cuma ada beda dalam merasakannya, bukankah kesusahan itu juga bahagia yang tertunda dan sebaliknya bahwa kebahagiaan itu juga kesusahan yang akan dijumpai kemudian. Ingat dalam siklus perputaran selalu ada masa dimana ada diatas dan kemudian suatu waktu pasti ada dibawah, maka kuncinya adalah rasa dan bagaimana mensikapi dan menerimanya sebagai sebuah bagian dari resiko kehidupan...

Selamat mengawali lembaran baru ditahun baru 2016....

Saturday, December 5, 2015

Garut Kota Leutik Heurin Usik Tapi Banyak Ceritanya



Hallo Garut !!
Pembaca yang Budiman...!!

Memang beginilah adanya, sejak terpapar dalam kisah dan cerita sejarahnya hingga kini Kota Garut Kota kita tercinta terus saja memiliki sisi unik dan menarik untuk dicermati dan diperbincangkan. Semisal dalam urusan tata kota mohon maaf Garut masih saja alakadarnya jika dibanding sejumlah Kabupaten dan Kota lainnya di Jawa Barat barangkali Garut yang sangat pelit dalam melakuka upaya pelebaran kota. Ceuk si Miun sainget nyunyuhun hulu anu ieu kota Garut anggeur weh sagewok titungtung Ahmad Yani Bunderan Suci nepika Apotek sari, Ciledug mentok ka Mandalagiri jeung pasar baru. Sok weh teu percayamah titenan kusadayana.

Terus naon atuh anu jadi soal nepi ka Garut gini gini terus? lantaran dinamisasi laju kepemimpinan yang terus-terusan kurang beruntung. parahnya bagi kota sekelas Garut yang memiliki dinamika politik cukup tinggi amat sangat susah jika diberikan pemimpin yang kurang cerdas menangkap peluang kurang berani melakukan terobosan serta tidak ada kemauan untuk memajukan secara nyata. 

Ini barangkali fakta pada sepuluh tahun terakhir dengan dua periode kepemimpinan Kabupaten Garut nyaris tidak menghasilkan apa-apa kecuali menyisakan kasus korupsi disana-sini serta menyisakan banyak persoalan akibat dari ulah kepemimpinan yang gegabah dan tak jelas arah.

Berapa Garut bertambah panjang jalan? Berapa Garut memiliki banyak pasar ? berapa Kilo meter Kota Garut dierluas? berapa Bangunan megah yang terlahir dari tangan arsitektur yang mecerminkan kedaulatan daerah atau kepribadian dan kebudayaan daerah? Rasa-rasanya masih dapat dihitung jari, padahal Kabupaten dan Kota Tetangga telah jauh melangkah dengan berbagai faslitas super duper yang membuat wajah kota indah membuah wajah warga kota sumringat.

Jika kota kecil penuh sesah dengan roda kaki lima memang itu Garut dalam beberapa tahun terakhir ini, baru pada awal tahun 2015 ini upaya menertibkan PKL terlaksana meskipun hanya mampu bertahan pada hitungan bulan dan hari, sebelihnya bibit-bibit roda PKL akan kembali ke Pusat kota sudah mulai terlihat kembali....??

Tidak habis pikir memang mengapa mereka para PKL lebih suka berjualan ditrotoar dan memenuhi jalanan pusat karena satu-satunya pusat keramaian kota Garut hanya disitu, semua tertumpu pada kawasan pusat kota yang   segitu-gitunya.

Rekomendasinya adalah bagaimana segera pemegang kebijakan di Garut untuk memulai melakukan pelebaran kota keberbagai wilayah penyangga yang ada dengan membangun pusat-pusat keramaian atau ruang publik agar lebih lega dan tertata.

Semuag kota pada dasarnya memiliki ragam problematika yang sama hanya saja siapa lebih dulu berbuat dan beryindak serta melakukan upaya perbaikan maka itulah yang lebih dulu menikmati dan menyaksikan hasilnya.

Jangan sia-siakan periodesasi kepemimpinan Garut hanya sebagai lintasan tanpa bekas sebeb sejarah kelak akan mencatatnya. Siapa pemipin dan berbuat apa itu yang akan dikenangnya...!!***

Garut Berpacu dengan Cepatnya Penularan HIV / AID



Hallo Garut..!!
Pembaca yang Budiman...!!

Mencengangkan dan menjadi tamparan hebat bagi kita semua, saat tiba-tiba mendapati lonjakan jumlah warga Garut yang tercatat posistif mengidap HIV/AIDS dengan grafik pertumbuhan malah cenderung terus meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan signifikan.

Rilis pada bulan Oktober 2015 lalu tercatat angka  425 orang bayangkan dalam waktu satu bulan pertambahan mencapai 10 orang terinveski HIV/AID, dimana pada catatan bulan November telah menunjukan angka baru pada kisaran 435 orang. Ini angka yang sangat memprihatikan belum lagi yang secara diam-diam dan malu mengungkapkan tentu saja angka penderita HIV/AID Kabupaten Garut diperkirakan tembus angka jauh lebih besar dari angka yang terekam oleh petugas pencatat yang memiliki banyak keterbatasan.

Muncul pertanyaan, apa yang terjadi dengan kota kecil yang dikelilingi banyak pondok pesantren serta seabreg lembaga pendidikan pembinaan moral dan akhlak warganya ini, hingga tak berdaya lagi menghadapi gempuran serbuan penyakit masyarakat yang tampaknya telah pula membuat sendi-sendi religi makin tidak berdaya terjerat terjangan berbagai perdaya yang menggiurkan dari prilaku bebas masyarakatnya yang disebabkan banyak faktor.

Faktor-faktor yang kerap kali menjadi kambing hitam adalah lemahnya pengawasan berbagai pihak terhadap pranata sosial yang ada sehingga membuat kebocoran atau kerebekan disana sini.

Apa jawaban kita jika kemudian hampir semua Wanita Penjajak Sek Komersial (PSK) yang merupakan objek dan subjek berpotensi terkena HIV/AID ketika jawaban mereka melakukan kegiatan menjajaan cinta dengan sembarang pria lantaran desakan ekonomi, demi membayar kebutuhan hidup sehari-hari. Ini ngeri-nger sedap meski kebanyakan seringkali menjadi alasan klasik para PSK untuk mencari pembenaran ditengah lemahnya iman dan pemahaman akan pentinya hidup dekat dengan Tuhan bersama Agama patuh dan taat pada perintah-Nya.

Tapi memang apapun itu tidak boleh dianggap spele karena memang faktanya dari sekian banyak penderitan berlatar belakang pemandangan seperti gambaran ini. Memang dari sisi itu kita semua gagal memberi kesejahteraan yang merata sehingga tidak mampu menghapus alasan menjadi PSK karena faktor Ekonomi.

Lebih mencengangkan lagi ketika membaca fakta jika penderita HIV/AID adalah perempuan rumahan atau ibu-ibu rumah tangga yang sama sekali tidak tahu dan tidak mengerti apa arti dari semua itu, lantaran yang berdosa dari suaminya yang hidung belang yang biasa belanja cinta sembarangan tanpa mempertimbangkan keamanan dan keselamatan dirinya juga istri dan anaknya. Bukankah penularan HIV/AID juga sagat cepat melalui hubungan badan antara salah satu penderita dengan yang lainnya.

Ironisnya tidak dapat terselamatkan karena diketahui terlambat ketika penyakit telah merambat menggerogoti jasmani mereka lantaran lemahnya ruhani dari kedekatan terhadap ilahi.

Lantas apa yang harus kita perbuat bersama disaat 26 Kecamatan di Kabupaten Garut telah terpapar virus mematikan yang berasal dari prilaku sex bebas serta prilaku hidup tidak aman dari warga masyarakatnya lantaran lemahnya faktor pengetahuan dan lemahnya iman diantara kita.

Sesungguhnya ini tanggung jawab bersama warga Garut dan siapapun yang yang ada serta hidup berdampingan dengan sesamanya untuk segera menyadarkan atau berbagai pengetahuan terkait bahayanya virus HIV/AID yang telah banyak merengguk koban jiwa sia-sia lantaran tererangkap nafsu serta buta mata terhadap apa yang ada disekelilingnya.***


 


Saturday, November 21, 2015

Fenomena Perselingkuhan Pejabat, Bukan Hanya selingkuh Asmara Tapi Selingkuh Kebijakan



Ngomong-ngomong selingkung sama dengan ngomongin sesuatu yang terjadi namun selalu diabaikan karena dikalangan para pelakunya dianggap "wajar". Wajar karena mereka merasa tdak salah atau menyalahi karena dasarnya suka sama suka.

Ngomong suka sama suka adalah bertepuk tangan kompak sehingga ada suara yang sama keluar dari tepukan itu, berbeda dengan bertepuk sebelah tangan sampai kapanpun tidak akan ada bunyi keculai dipaksakan ditepukan ketembk atau apapun semacam dinding dan itupun tidak dikatakan bertepuk tangan kalau cuma sebelah tangan.

Artinya perselingkuhan terjadi biasanya karena kedua belah pihak kompak dan saring merasakan butuh atau mereka sengaja berbuat itu dengan berbagai alasan, mulai dari alasan klasik hidup dengan pasangn yang pertama tidak bahagia hingga memang terpaksa lantaran tuntutan beberapa alasan yang menggiringnya terjerumus pada pola perselingkuhan yang mereka ciptakan sendiri untuk melepaskan hasratnya.

Dalam pengamatan penulis, perselingkuhan memang bisa saja terjadi menimpa siapa saja dan dimana saja, karena awal perselingkuhan ibarat hembusan angin yang kadang baru terasa jika ada aroma, sebab yang bermain dala  perseingkuhan adalah perasaan diantara satu sama lain sehingga mendorong melakukan apapun yang mereka sepakati bersama. Dan intinya perselingkuhan dasarnya lebih pada sebuah hawa nafsu yang menggebu-gebu dari dua belah pihak yang terlibat didalamnya.

Menyoal perselingkuhan dikalangan pejabat misalnya dan ini yang paling banyak terjadi serta banyak yang mengemuka baik berujung baik-baik maupun berujung duka, bahkan tiidak sedikit buah perselingkuhan ini berujung penjara bahkan ada juga yang harus kehilangan nyawa lantaran gelap mata dan sebagainya.

Sekali lagi perselingkuhan pejabat adalah salah satu bentuk perselingkuhan yang paling potensial terjadi terutama dilingkungan kantor tempatnya mereka bekerja atau diantara sesam kawan sejawat dalam ruang lingkup sebagai sebagai pekerja baik diintansi pemerintah maupun swasta. Biasanya dalam beberapa kasus yang mengemuka perselingkungan pejabat ini selalu terjadi antara atasan dengan bawahan atau mitra sejajar sehingga muncul pertanyaan Mengapa..??

Jawabannya mungkin karena mereka terlalu sering bertemu dan bertegus sapa apalagi bagi yang sering bepergian bersamaan baik keluar kota atau kemanapun dalam gugus tuga mereka, ini lebih berpeluang besar jalinan selingkuh itu terjadi. Atau didalam ruang kerja dikantor yang biasanya lebih banyak rapat dan melakukan pertemuan intens sehingga benih benih suka mulai muncul karena merasa ada sesuatu yang lebih yang sebelumnya mereka tidak dapatkan atau karena kejenuhan bersama pasangan yang selama ini dijalaninya biasa juga berubah haluan dengan alasan mencari penyegaran, dan atau memang karena secara moral sebagai laki-laki atau perempuan memang kegatelan inginya begini dan begitu "Sama Saja"...

Sebenarnya perselingkuhan yang tidak kalah bahayanya adalah perselingkuhan dalam hal lain tidak cuma selingkuh asmara tetapi dikalangan pejabat kerap kali terjadi perselingkuhan kebijakan terutama yang menyangkut dengan kebijakan anggaran. 

Sehingga tidak heran jika ujungnya korupsi meraja rela sebab sudah dapat ditebak sejak awal dalam konteks kebijakan para pejabat tersebut seringkali diawali perselingkuha diantara para pejabatnya. Celakanya perselingkungan yang paling bahaya jika terjadi pada keduanya sehingkuh dalam kebijakan anggaran berbarengan dengan selingkus asamara sehingga makin rusak hasilnya.

Ini yang perlu diwaspadai dan obatnya ada banyak yang biasa dijalani pertama perbanyaklah istigfar dengan mengingat mati atau setidaknya sering-seringlah melewati kuburan orang-orang yang telah terlebih dulu meninggal dunia. Sungguh tidak ada lagi gunanya jika sudah terbujur kaku dan hidup memang tidak untuk selama-lamanya.

Kemudian secara pendekatan institusional perlu terus diingatkan dan pola pengawasan yang intensif tidak hanya sekedar aturan melainkan formulasi lain yang perlu terus dikaji dan dijalankan terutama menyangkut sangsi tegas yang selama ini jarang sekali ditegakan dalam beberapa kasus perselingkuhan ini.***

  

Thursday, October 29, 2015

Sumpah Pemuda "Sumpah Gue Gak Muda Lagi"



Benar memang dari generasi ke generasi terus datang dan pergi silih berganti, seiring dengan irama perputaran roda jaman yang terus menggerus dan menggergoti semangat setiap individu mulai usia kanan-kanak, remaja kemudian dewasa dan akhirnya dengan tulus mengakui "Sumpe Gue udeh Kagak Mude lagi"...

Pengakuan tidak muda lagi memang akan terucap dengan jujur dari mulut siapapun yang telah menjalani hidup lebih dari separuh umur dari rata-rata usia hdup manusia dan ini memang fakta jika sudah mendekati usia senja maka rasa sudah membedakannya jika dirinya memang tidak muda lagi...

Tapi tidak boleh berlaku untuk semangat Sumpah Pemuda, tidak boleh ada kata yang mengatakan bahwa sumpah pemuda sudah tidak muda lagi. Biar bagaimanapun Sumpah Pemuda harus tetap muda dalam gugusan semangat dan muda dalam alur pemikiran dan gagasan untuk mencitrakan bahwa semangat muda adalah semangat menjemput berbagai keadaan untuk senantiasa dijaani dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga.

Tidak berbeda dengan sumpahnya si Miun tetangga abah disebuah desa terpencil, ia malah mengetahui dan merasa muda serta penuh gairah hanya pada tanggal 28 Oktober dimana semua generasi muda merasa ada eksistensi yang diakui dan moment ini seolah-olah menjadi penawar dahaga dan haus pengakuan terhadap hasil karya dan upayanya para kaula muda selama ini.

Apa iya penghargaan terhadap semnagat kaum muda harus pada hari sumpah pemuda saja? rasa-rasanya sebuah persefsi yang salah dan keliru sebab hakekatnya apapun cerminan dari semangat muda itu adalah "Sumpah Pemuda". Intinya tidak cukup dengan upacara bendera atau pemberian penghargaan atau apapun itu bentuknya sebab semangat muda tidak boleh berganti meski usia tidak muda lagi.

Usia si Miun boleh jadi sudah mulai mendekati senja, tapi jangan pernah merasa hilang semangat untuk tetap mengabdi dan mengobarkan semangat juang terkait persoalan-persolan yang harus diselesaikan menyangkut nasib Bangsa Indonesia kedepan....Ini soal idealisme Bung !! teriak simiun menirukan semangat Bung Tomo, Bung Karno dan Bung Hatta....

Namun ceuk si Nini kade manehmah Miun bisi kawas Bungkusan, bisa hanya bermakna saat diperlukan dan tidak digunakan bahkan tidak aga manfaat setelah dibuang dipinggir kali atau bergumul dengan gunungan sampah...

Semangat Muda adalah semangat Sumpah Pemuda, Semangat Sumpah Pemuda adalah ruh perjuangan seluruh anak Bangsa setuju teuuu...??    

Saturday, October 17, 2015

"Persib Day" Semua Setuju Anak Incu Jeung Mitoha Kompak



Magnet Bola memang belum ada duanya, semua belahan dunia akan mengakui jika sepak bola adalah olah raga yang paling banyak disukai semua kalangan semua golongan usia. Jika Bola bicara apapun ikut serta mengamini dan mensuportnya.

Di Indonesia sejumlah Club-club Sepak bola besar kini makin menggurita dan menghipnotis seluruh penggemarnya, mulai balita hingga dewasa akan dibawa larut dalam balutan busana tim kesayangannya.

Di Jawa Barat Club legendaris sepekbola Persib Bandung memang tiada ada duanya, baik penampilan, kemampuan pemain, modal serta prestasi selalu menunjukan grafik peningkatan yang signifikan terlebih pada beberapa konpetisi terakhir Persib tempil memberi warna kepuasan bagi publik sepak bola Jawa Barat dan sejumlah pecinta sepak bola lainnya.

Bagi urang Sunda dan siapapun yang tinggal diwilayah Jawa Barat dan Banten, Persib Bandung telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari denyut dan aktifitas warganya. Seolah ada darah semangat mengalir dimasing-masing raga warga Jawa Barat Jika persib adalah anak kandung yang lahir dari buah kasih sayang mereka dan selalu menjadi anak yang diharapkan mampu mengobati kerinduan permainan sepak bola berprestasi.

Jangan tanya lagi perhatian publik sepak bola Jawa Barat dan sebagian Banten sebagai propinsi belahan Jabar tentu saja mengharapkan Persib selalu dalam peforma terbaik dan merebut juara dalam kesempatan apapun yang dimiliki dalam kompetisi atau pertandingan apapun Persib harus Juaraaaa...

Ini barang kali energi kuat yang diberikan publik sepak bola Jawa Barat untuk Persib, selebihnya Persib bagi warga Jawa Barat adalah perekat yang mampu menyamakan pandangan dan mampu merubah perbedaan untuk sementara harus duduk bersama dan menikmati permainan denga jantung degdegan dan harap-harap cemas gol segera tercipta dan Persib memenangi pertandingan....

Semua akan sepakat jika Persib berlaga maka semua akan mendukungnya, dalam sebuah keluarga semuanya akan mengambil porsi dukungan yang penuh buat Persib meski posisi menyaksikan pertandingan mungkin berbeda-beda yang jelas nonton Persi weh....   

Sunday, October 4, 2015

Pejabat Garut Selingkuh, Ketangkap Basah...Itu Lagi Apes..



Hallo Garut ..!!
Pembaca yang Budiman,..!!

Maaf-maaf bukan bermaksud memberikan stigma negatif terhadap Pejabat atau "PNS" terkait pola dan prilaku sebagian dari sekian besar kasus perselingkuhan yang paling menonjol memeng kerap kali terjadi dikalangan para abdi negara atau Pegawai Negeri, baik itu masuk pada kategori pejabat atau pegawai biasa yang tidak memiliki posisi jabatan publik. 

Bukan cuma PNS sipil akan tetapi dibeberapa institusi negara lainnya banyak oknum berprilaku selingkuh, sepertinya bukan cuma satu dua orang, melainkan susah menggunakan hitungan jari karena banyaknya. Hanya saja yang muncul kepermukaan atau yang dalam istilah mereka lagi apes memang hanya satu dua orang saja, padahal jika dicermati secara seksama dan mendalam membidik secara serius baik melalui survei maupun observasi hasilnya bakal membuat mata kita terbelalak dech...

Yang apes memang tidak banyak pastinya cuma satu dua orang saja, seperti yang terjadi pada beberapa kasus di beberapa daerah bahkan skandal juga terjadi menyeret sejumlah nama beken di Republik ini mulai politisi hingga pengusaha dan oknum penegak hukum, pernah ada yang terjerat kasus perselingkuhan atau perbuatan mesum  diantara mereka yang secara kebetulan mendadak diketahui publik karena lagi apes atau memang sudah terlalu banyak dosanya barangkali begitulah istilah si Miun saat mengomentari munculnya skandal pejabat di Garut yang baru-baru ini kepergok masuk hotel dengan PNS yang juga istri koleganya sesama pejabat eselon di Garut.,,,"Duh memang selon kisahnya juga...""

Memang susah mencari banyak pembuktian untuk sekedar mengatakan bahwa perselingkuhan dikalangan pejabat diberbagai satuan kerja atau institusi di Republik ini kerap kali terjadi bahkan bagi sebagian kalangan sudah menjadi rahasiah umum. 

Ceuk si Miun yang menarik adalah mengapa hal itu mudah erjadi dilingkungan pejabat atau dilingkungan pegawai negara, jawabannya sederhana lantaran mereka hidup bergelimang kemudahan dengan tekanan pekerjaan yang tidak terlalu berat lantaran batasan pekerjaan bagi pegawai negara masih dapat dihitung capaiannya dan dapat disimpulkan hasilnya.

Sementara faktor pendukung untuk berselingkuh sangat mudah dilakukan karena dilingkungan mereka tidak terlalu sulit mencari waktu untuk beralasan mengumbar sebagian sahwat atau hasrat ketika tiba-tiba muncul ingin mencanngkul. tah kitu jiganamah...

Rek teu kitu kumaha atuh dilingkungan kerja tertentu dalam ruang lingkup istitusi pemeritah terlalu banyak pekerja nganggur yang tidak efektif dan tidak efesien, jika dihitung-hitung hanya jadi beban anggaran semata...silahkan dipertimbangkan sistem apalagi selain faktor moralitas tentu saja sistem dilingkungan kerja juga harus diperhatikan secara seksama...!!




Friday, September 25, 2015

Tragedi di Musim Haji 2015, Antara Ujian dan Teguran



Musibah itu tidak pernah memilih tempat, memilah orang dan mengklasifikasi berat dan akibatnya, semuanya akan mengalir sesuai ketentuan yang mengaturnya yaitu Sang Maha Pemilik Segalanya Alloh Azza Wazalla...

Belajar dari rangkaian Tragedi saat prosesi Ibadah Haji tahun 2015 ini, sebuah keharusan selain untuk mempertebal keimanan juga untuk memastikan jika sampai kapanpun, jika Yang Maha Segalanya berkehendak apapun akan terjadi dan menimpa siapapun.

Terlepas dari adanya unsur human eror atau faktor kelalaian manusia, baik dari panitia penyelenggara Ibadah Haji, maupun para jemaah haji itu sendiri yang belakangan dituding sebagai salah satu penyebab, lantaran mereka tidak disiplin dalam urusan jadwal dan ketentuan keberangkatan didalam   melaksanakan melempar jumroh dalam "Tragedi Mina", atau kelalaian pihak pelaksana proyek saat Crane Jatuh dan menimpa Jemaah haji di Masjidil Harom, semuanya bukan serba kebetulan melainkan sebuah skenario Alloh SWT untuk mengingatkan betapa manusia itu tidak ada apa-apanya jika sudah dihadapkan kepada sang Penciptanya.

Secanggih canggihnya teknologi, setinggi-tingginya kemampuan keilmuan manusia tetap saja batasannya adalah manusia yang tidak memiliki sisi lebih sebagai Makhluk dihadapan penciptanya. Pelajaran berharganya adalah semakin manusia ingin berencana memuat sesuatu yang lebih semakin tinggi pula ujian dan cobaan yang akan Alloh berikan sebagai bagian dari ujian yang mengujinya agar tetap tidak melupakan keberadaan sang Pencipta yang memberikan batasan kemampuan manusia.

Boleh jadi rangkaian Tragedi di Musim Haji tahun 2015 ini adalah moment strategis untuk mengingatkan jika tanah Haram Makkah Mukarromah atau Madinah Almunawaroh adalah Tanah Karomah yang senantiasa Alloh Lindungi dan jaga dari keburukan niat-niat jahil manusia. Oleh karenaya perlu kembali meluruskan niat kita semua, baik panitia penyelenggara Ibadah haji di Saudi Arabia, tidak boleh menganggap ritual haji ini adalah miliknya yang boleh dibuat sekehendak mereka, atau kita para jamaah lainnya yang datang dari berbagai penjuru dunia menganggap sebagai tamu biasa yang berharap pelayanan yang serba segalanya, padahal idelanya apapun itu adalah bagian dari rangkaian ketaqwaan kita kepada sang Maha Pencipta.***

Saturday, September 19, 2015

Gotong Royong Itu Efektif untuk Memelihara Lingkungan Kita


Hallo Garut..!!
Pembaca yang Budiman..!!

Memelihara Kota dan lingkungan sekitar pada hakekatnya adalah tanggung jawab kita semua, karena semua itu memberikan dampak langsung maupun tidak langsung kepada kita semua. Mari berkaca dar kebiasaan orang-orang tua dulu atau para pendahulu kita yang sangat arif dan bijak dalam memperlakukan lingkungan dan memeliharanya.

Budaya kebersamaan yang kemudian dinamakan gotong royong pada era itu benar-benar menjadi solusi bagi penyelesaia berbagai malasah yang ada dilingkungan masing-masing termasuuk saat memproteksi dan menangkal rusaknya lingkunga.

Lantas apa yang berubah saat ini ? perubahan yang terjadi jauh sudah bergeser, perubahan prilaku dan gaya hidup warga masyarakat yang dulu santun dan tawadzu selalu bersedia bergotong royong kini sudah mulai memasang tarif menguangkan segala bentuk pekerjaan atau tindakan selama itu mungkin diuangkan, sehingga tidak ada uang maka tdak jalan.

Sepertinya memang benar saat ini uang telah merubah semua tatanan kearifan lokal dan kebiasaan humanispun mendadak hilang dan sulit kembali dibangunkan keculai kembali digerakan dengan uang.

Dahulu namanya jumat bersih atau jumsih, benar-benar swadaya mmulai dari lingkungan keluarga, rt dan rw hingga kelurahan dan tingkat pemerintah paling tinggi sekalipun. Kini apa yang terjadi kegiatan jumat bersih dilingkugan sudah diungkan dengan mewakilkan orang membayarnya dengan alasan tidak ada waktu dan kesempatan karena kesibukan ini dan itu.

Ronda malam yang dulu menjadi andalan warga untuk bersama-sama menjada keamanan bersama, kini mulai tergantikan oleh kekuatann security 24 jam yang hanya dikelola beberapa gelntir orang berbayar sehingga kadanghasilnya menjadi tidak maksimal.

Padahal tidak hanya sekedar guliran program, jumsih aau ronda malam yang outpunya kebersihan lingkungan dan keamanan melainkan nilai kebersamaan dan silaturahmi dan saling mengawasi, memahami, menghargai berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah yang sesungguhnya dikehendari kini ttdak lagi menjadi penting. 

Sungguh ironis saat ini banyak penggalan kebersamaan yang seharusnya tetap berada da efektif untuk menangkal individualisme melah benar-benar telah terjadi dan sangatlah rapuh. Mental kita warga masyarakat serba mengandalkan orang lain, mengandalkan kemananan yang dibayar, mengandalkan juru kebersihan yang dibayar, mengandalkan rt dan rw serta mengandalkan siapa saja selama bisa ditukar dengan uang.

Ini yang harus kembali kita pikirkan bersama, bahwa bukan hanya nilai rupiah dan uang imbalan yang harus kita keluarkan kemudian menggugurkan kewajiban, melainkan lebih dari sekedar itu ada kebiasaan dan warisan budaya yang hilang. Ada kebersamaan yang sulit kembali diraih lantaran masing-masing elemen msyarakat telah menganggapnya dapat selesai dengan uang.

Ini sangat keliru dan mari kita bangkitkan kembali kebersamaan dan semangat bersama-sama dalam mencari solusi dan membenahi lingkungan kita, jagan selalu mengandalkan uang sebagai senjata untuk menggantikan peran-peran kita seagai makhluk sosial yang sesunguhnya tidak bisa hidup mandiri atau berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain meski berlimpah ruah uang sekalipun.

Gotong royog itu penting bukan hanya sebuah rutinitas antar sesama tetapi dapat menumbuh kembangkan rasa saling memahami menghargai dan mengetahui satu sama lain diantara kita.****    

Wednesday, September 16, 2015

Ada Hikmah dan Pelajaran Berharga dari Insiden Crane Jatuh di Makkah



Bagi umat tauhid yang senantiasa menyakini dan mengimani kekuasaan Alloh yang Maha gagah dan Maha segalanya, penggalan kisah apapun yang terjadi dibelahan muka bumi ini tentu saja tidak terlepas dari skenario-Nya Alloh SWT. Sepertinya Alloh  kembali mengingatkan bahwa sebesar dan secanggih apapun produk yang dihasilkan manusia tentu saja tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuasaan yang maha segalanya yang mutlak bagi-Nya dan maha hak menentukan segalanya.

Penggalan peristiwa jatuhnya Crane yang terjadi beberapa pekan lalu disaat jamaah haji dar beragai belahan dunia berkumpul dan bersimpuh dihadapan kholiknya, tentu saja ini berarti tidak hanya sekedar peristiwa kecelakaan semata akibat dari cuaca ekstrim yang memicu badai pasir atau angin kencang atau apapun namanya, atau juga karena kelalaian manusia dalam mengantisipasinya, ini sama sekali tidak dapat dijadian alasan mutlak meski untuk sekedar mengingatkan kewaspadaan sah-sah saja, namun yang terpenting bagi umat tauhid yang haru diingat adalah rumah Alloh adalah rumah yang mendapatkan prioritas dan keutamaan lebih dari sekedar keutamaan yang dibuat dan direkayasa manusia.

Intinya jika alloh berkehendak mengembalikan stuktur Ka'bah sebagai rumah-Nya tentu saja tidak ada yang mampu menghalangi dan membbantahnya, Raja Arab Saudi sekalipun sebagai pemegang titah tertinggi Tanah Haram tersebut tidak akan mampu berbuat banyak disaat pemilik seluruh kerajaan sesungguhnya bertitah dan berkehendak "Kun Fayakun", Jadi Maka Jadilah...!!

Pelajaran yang dapat kita petik bersama dari penggalan peristiwa di Tanah Haram Makkah Al-Mukarromah tersebut setidaknya mari kita kembali bersama lebih mengagumi kekuasaan dan keagungan Alloh dai pada bengong dan seolah-olah teknologi manusia telah mampu sedemikian sempurna merenovasi dan membuat wajah megah rumah Alloh seperti yang dapat kita saksikan bersama.

Tanah suci Makkah memang telah berubah beribu-ribu kali jika dibandung keberadaannya semula, bahkan dalam beberapa dekade terakhir ini perubahan pembangunan di Tanah Haram tersebut telah menyulap banyak sudut-sudut Makom Ijabi yang mustajab dan paten saat umat tauhi berdoa disana.

Memang, kondisi disekitar rumah Alloh saat ini benar-benar sebuah pemandangan yang mencengangkan dan selalu membuat berdecak kagum bagi siapapun yang memiliki kesempatan menginjakan kaki dihadapan rumah Alloh yang maha suci da disucikan dengan segala keutamaannya. 

Maka jangan sampai seolah-olah kita kagum dengan karya arsitek manusia yang telah merenovasi struktur bangunan mesjid peninggalan Rasullulloh SAW,   sementara kekaguman kita terhadap pemilik rumah yang sesungguhnya hanya dilapalkan sebatas kalimat talbiah dan kalimat-kalimat tauhid tanpa menyentuh bathin yang menambah keimanan serta ketakwaan kita bertambah.

Pelajaran lainnya tentu saja siapapun penguasa Makkah saat ini dimana rumah Alloh berada disana sama sekali tidak boleh mengasumsikan jika keberadaan Baitulloh dan sejumlah Makom Ijabah lainnya hanya sebagai titik-titik simbol ritula semata tanpa memberi makna lebih pada setiap yang meyakininya. Sehingga dengan mudah dan semena-mena merubah tata nilai dan tata kelola seakan-akan hanya sebatas sebuah tempat yang tidak akan bernilai apa-apa dan tanpa makna apapun didalamnya.

Menang jamannya Baginda Muhammad Rosulalloh mengibarkan bendera tauhid ditanah Haram telah banyak diperinhatkan bahwa tidak boleh keberadaan Baitulloh yang hanya merupaka bongkahan batu hitam malah berbalik menjadi musyik lantaran memperlakukan berlebihan, tetapi jangan juga dengan dalih menghindari hal-hal yang berbau penyimpangan kemudian menjadikan Baitulloh sesuatu yang biasa dan tidak ada istimewanya.

Dan yang terpenting adalah bagaimana para jemaah haji dan umroh untuk benar-benar bertauhid yang lurus dan hanya berniat ibadah semata saat mengunjungi Baitulloh, benar-benar untuk menunaikan rukun Islam dan tidak sekalian aji mumpung dengan melakukan hal-hal konyol seolah-olah itu bagian dari ibadah atau perbuatan bernilai pahala. Hindari perbuatan bodoh atau yang lainnya yang hanya mengotori kesucian ritual Ibadah dirumah Alloh tersebut. 

Kembali kita berserah diri dan menyadari sepenuhnya bahwa ada hikmah da sejarah Alloh gariskan pada kita semua dengan penggalan kisah dan peristiwa memilukan agar kita senantiasa mengingat-Nya dan selalu mengindahkan kehendak-Nya..Wallohu'alam...!!

Saturday, September 12, 2015

Ketika Trend Batut Akik Mulai Terjun Menukik



Dalam hukum pasar memang biasa, siapa pemegang kendali itu yang menentukan naik turunnya pasaran sebuah produk. Demikian halnya dengan komoditas unik berupa batu mulia yang sempat melangit hingga dikabarkan banyak mencetak miliader dadakan bahkan trend uniknya membuat sejumlah kalangan mabuk kepayang,  kesengrem fenomena batu akik yang sempat melejit menaiki tangga istimewa, mulai kelas bawah hingga kalangan istana sempat teraksuki pamor batu akik.

Kini apa yang tersisa dari pamor batu akik yang sempat merajai tangga rupiah dengan harga fantastic tersebut? tentu saja kalangan menengah bawah yang kelimpungan setelah tergiur investasi buat menggeluti bisnis batu akik yang kini pelan-pelan mulai sirna dan turun takhta.

Sejatinya memang komoditas musiman seperti batu akik jauh hari sebelumnya sudah banyak yang memprediksi, namun itu tadi hukum pasar selalu berada pada guliran uang paling cepat maka seketika menyulap apapun jadi bisa. Dan itulah yang terjadi dengan trend batu akik saat ini yang kembali melorot tidak menarik lagi untuk dipinang dibawah intervensi nilai uang yang menjadi peluang berujung uang dan uang.

Sejumlah orang yang sempat mendulang manisnya rupiah dari batu akik yang fenomenal kini mulai mengemasi sisa-sisa produksi untuk disimpan rapi atau dibiarkan bercecer menunggu satu atau dua tahun mendatang ketemu lagi pamor batu kembali merajai pasar batu yang menguntungkan.

Ceuk si Miun wayahna untuk sementaun tiarap dan menunggu kembali adanya kebangkitan batu akik seperti yang terjadi pada dua tahun terakhir kemarin. Dimana tidak ketinggalan si Miun juga ikut menikmati untung dari selisih harga jual atau dari bongkahan batu akik yang sempat tergolek lemah tak berdaya disudut kandang domba sempat menjadi barang berharga yang disimpan dilaci kaca berhias lampu istimewa.

Bukan mimpi dan bukan tidak mungkin suatu saat kembali bangkit dan menjadi daya tarik kemudian, saat ini... yaa... bersabar dan siapa sabar itu yang akan mendulang kemudian uang dari fenomena batu akik kemudian.

Kini jawabannya kembali pada hukum pasar siapa kuat memegang modal dan berani berinvestasi, kemudian menyimpannya rapat-rapat dilaci lemari suatu hari nanti pasti kembali ketemu rejeki.

Karena ceuk si Miun itu juga perbuatan para pemilik modal biasanya atau para kolektor pemilik barang antik bernilai miliaran rupiah jika menghendaki ketemu pasaran tinggi mereka pasti goyangkan pasar dengan membangun opini dan segala cara mencitrakan batu itu lebih dari sekedar batu kalau perlu sinetronpun dibuat untuk menguatkan mereknya.

Kita tunggu saja kemudian Batu akik kapan akan bangkit kembali....!! 


Garut Juga Harus Menata Becak, Delman dan Lahan Parkir



Hallo Garut..!!
Pembaca yang Budiman..!!

Sukses menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Kawasan pusat Kota, Pemerintah Kabupaten Garut masih dihadapkan pada seabreg persoalan lainnya yang terkait langsung dengan program penataan keindahan kota tersebut.

Sebut saja hilir mudik becak dengan bebasnya parkir sembarangan kemudian memunculkan pemandangan baru yang juga menjadi sangat mengganjal terhadap proses penataan kota Intan tersebut. Becak di Garut sepertinya paling bebas memakai jalur dipusat kota, melintasi batas verboden atau melawan arus hingga melaju pelan ditengah jalan masa bodo alias bodo amat...Becaaak dilawan..

Selain becak, yang tidak kalah seriusnya adalah Delman, kendaraan berkuda atau jenis alat angkut yang masih menggunakan hewan terset sebagai mesin pengangkutnya rasanya lebih parah lagi. Mangga perhatikan semua ruas jalan di Garut yang menjadi lintasan Delman atau dapat dilintasi Delman rasa-rasanya tiddak mengenal status jalan.

Upaya pemerintah yang mencoba memberikan hot mix baru pada sejumlah ruas jalan dikawasan perkotaan Garut seketika berubah warna dari warna hitam mengkilat menjadi banyak noda hijau membentuk gugusan pulau yang mengeluarkan aroma bau tak sedap. Itu Kotoran kudanya benar-benar menjadi tidak nyaman sekali dan rasa-rasanya upaya penertiban PKL jika tidak dibarengi dengan upaya menertibkan jenis angkutan berkuda tersebut juga akan terasa kurang pas karena muncul persoalan baru yang membuat wajah kota kembali kusama penuh kotoran kuda.

Idealnya memang rute-rute Delman tersebut sudah terlokalisasi dipinggiran kota saja jangan sampai delaman leluasa memasuki kawasan pusat kota kerena selain terlihat kurang nyaman akibat buang kototan sembaranagan, juga lajunya dijalanan seringkali membuat antrian kendaraan lain tersendat dan menumpuk.

Alternatifnya adalah harus segera diupayakan segera menekan popuasi becak agar tidak terus bertambah dan meambah pusat kota dengan memberikan aturan yang jelas mana jalur bebas delman, becak dan angkutan lainnya, kemudian konsisten ditegakkan.

Kemudian untuk Delman segera dicoba dengan mengupayakan terlahirnya angkutan Delman dengan pendekatan wisata menjadi alat angkutan wisata bukan alat angkutan umum seperti angkot dan sejenisnya sebab itulah yang membuat Delman sulit diurus dan ditertibkan.

Jika Delman di Garut mulai diarahkan kebentuk delaman wisata tentu saja sejumlah rute pariwisata menjadi pilihan untuk digunakan para tukang delman untuk mengais rejeki dan tidak lagi mengandalkan muatan pasar yang harus berebut dan bersaing dengan sejumlah alat angkutan lainnya yang bermesin cangih. Tentu saja dari aspek persaingan lambat laun akan kalah dan kekalahan dalam persaingan inilah yang kemudian menjadi alasan pembenar bagi para tukang delman untuk narik semaunya dan sesukanya termasuk menggunakan sembarang jalur dengan alasan kejar setoran atau memenuhi periuk nasi.

Kemudian prsoalan lainnya adalah penertiban perparkiran yang cenderung masip dan asal ada ruang selalu dijadikan lahar parkir dengan tukang parkir sembarangan, di Garut sepertinya siapapun dapat dengan mudah menjadi tukang parkir asal menggunakan baju orange sudah dapat memungut parkir dimanapun dan kapanpun, bahkan dihalaman rumah orang sekalipun bisa jadi lahan parkir bagi seseorang bermodalkan peluit dan kesiapan tangan meminta ongkos parkirnya. Aturan setoran buat negaranya seperti apaaa..?? wah bakal repot kalau tdak segera ditata, karena bisa jadi kemudian orang bakal berlomba berebut lahan parkir dan menguasainya sesuai kehendak masing-masing. 

Jika lahan parkir banyak tersebar dimana-mana dan cenderung liar gak jelas aturan main setrorannya tentu saja ini yang akan sulit diatur karena pemerintah kehilangan wibawa dalam meregulasi perparkiran....     

Sunday, September 6, 2015

Mengapa Kita Menjadi Kurang Peka....



Tidak tahu pasti apa penyebabnya jika kita semua saat ini semakin sulit dan luput memperhatikan hal-hal detail disekeliling kita, yang ada malah jangankan persoalan kecil dan tampak sepele, masalah besar dan mengancam sekalipun sering kali hanya diahami sebagai sebuah hal biasa tidak kurang tidak lebih.

Ini barangkali yang dimaksud dengan efek teknologi yang semakin cangih dan memudahkan masing-masing individu memperoleh kemudahannya sendiri. Benar atau tidaknya memang masih butuh pennelitian mendalam namun jika ditelaah lebih dalam rasa-rasanya memang tidak terlalu salah, jika kita saat ini lebih terlena hidup berteman berbagai perangkat teknologi karena berbagai kemudahannya.

Bisa seharian penuh kita dimanjakan dengan berbagai aplikasi canggih yang ada dihandphone genggaman kita, atau berbagai komunikasi pelayanan yang dapat diperoleh dengan mudah melewati note book atau laptop dimeja kerja kita.

Rasanya untuk mendapatkan sepiring santapan makan siang saat ini, cukup deliveri va hp pesananpun kemudian segera datang menghampiri. 

Pertanyaannya apakah dengan serba kemudahan lantas kita harus kehilangan kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar? tentu saja tidak yang ada seharusnya kita makin peka dan makin cepat tanggap saat sebuah keadaan atau peritiwa sekecil apapun kita temui dan jumpai. Bukan apa-apa, ini menjadi penting agar kita tidak kehilangan martabat sebagai manusia dan tetap dapat memanusiakan manusia dengan tanpa saling keras tenggorokan teriak dan meneriaki.

Coba kita pikirkan bersama, betapa saat ini segala sesuatu baru mendapat respon bersama setelah terlebih dulu ramai-ramai di publish dimedia sosial atau terlebih dahulu jadi bulan-bulanan media yang menggorengnya jadi isu dan ternding topik harian sejumlah media. Apa itu yang terbaik saat ini, setelah gaduh disana sini baru kita peduli dan menengok bersama-sama dan melakukan tindakan. 

Rasanya alangkah lebih baik kepekaan kita diwujudkan dengan jauh lebih resfek dan jauh lebih responsif agar semua persoalan tidak membuat gaduh terlebih dahulu melainkan langsung fakus dan terselesaikan.

Apakah ia, masyarakat kita saat ini lebih senang ramai-ramai dulu baru menyelesaikan persoalannya?? rasanya menjadi tidak baik juga. Poin penting yang harus kita pahami bersama adalah bagimana kita semua mampu mengatasi masalah tanpa masalah mengantisipasi munculnya masalah tanpa menjadi masalah terlebih dahulu.

Idealnya masalah selesai sebelum menjadi masalah, itulah fungsi kepekaan sosial yang harus terus kita asah bersama. Mulailah lirik kiri kanan depan belakang untuk memastikan tidak ada lagi yang bermasalah...***    

Monday, August 31, 2015

Giliran PKL Harus Bersabar...Semua Butuh Proses....



Hallo Garut..!!
Pembaca yang Budiman...!!

Memang susah dan tidak semudah membalikan telapak tangan untuk dapat mengatasi masalah yang tanpa masalah, mungkin baru sekedar jargon saja "Mengatasi Masalah Tanpa Masalah", karena pada kenyataanya setiap menyelesaikan masalah pasti akan memunculkan masalah yang baru dan begitulah seterusnya selama siklus kehidupan ini berjalan. Hanya saja dikemudian hari siapa yang dapat meminimalisir masalah saat menyelesaikan masalah mungkin itulah yang dimaksud sukses tanpa ekses.

Menyoal penertiban Pedagang Kaki Lima pusat Kota Garut yang sudah rampung dan kini pusat kota mulai terlihat wajah cantiknya, masih saja menyisakan masalah, dimana masalah yang muncul kini tidak lebih dari sebuah masalah yang memang datang dari para PKL itu sendiri, meski sudah disediakan lapak relokasi, sudah disediakan tempat pengganti masih saja mengeluh dan merasa itu adalah masalah yang berat buat mereka. Padahal beban sesungguhnya jika ratusan PKL ini juga mau berbagi adil dan mau berbagi kesedihan tidak hanya para PKL malah jauh lebih parah dari mereka juga ada.

Artinya segala sesuatu jika tidak didasari dengan kesadara untuk kembali memulai berusaha dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain tentu saja tidak ada masalah bagi mereka meski jelas saja penghasilan mereka akan berkurang drastis atau malah untuk sementara waktu memang harus kehilangan penghasilan,  lantaran ditempat yang baru belum ramai untuk berdagang. Tetapi semua itu berproses dan jika mau bersabar tentu saja akan menerima buah manis dari kesabarannya.

Rasa-rasanya langkah penertiban yang dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan rekomendasi sebagian rakyat yang menghendaki pusat kotanya rapi dan bersih sehingga betah dan nikmat merasakannya.

Sekali lagi memang ada resiko yang harus ditanggung bersama, namun juga tidak berarti para PKL harus meminta balik berjulan mengganggu kerapihan pusat kota, yang harus dipikirkan bersama saat ini adalah bagaimana membuat tempat relokasi PKL yang baru kembali ramai dan normal untuk berjualan. 

Kuncinya barangkali bukan dengan terus menerus berdemo mendatangi DPRD mengadukan nasib, meskipun itupun tidak salah, namun alangkah baiknya semua sepakat mencari jalan bagaimana untuk berinovasi dan berkreatifitas agar dapat meramaikan lokasi pusat relokasi PKL menjadi ramai dan dapat dijadikan lahan mencari nafkah dengan aman dan sesuai ketentuan.

Memang perlu berbagai cara untuk memperjuangkannya, dan itu yang dinamakan dengan mental berdagang dan jiwa enterpreneur sejati.*** 

 

Rupiah Melemah, Tanya Kenapa..??



Presiden Jokowi telah memberikan jawaban terkait terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar america yang kini tembus diangka Rp. 14.000,- lebih per dolar. Sebuah sejarah memilukan yang baru, jika nilai tukar rupiah sejeblok itu dimata dolar america. Terang saja  dengan cepat akan memicu melemahnya daya beli masyarakat dan mengancam ribuan buruh untuk siap-siap, siapa lebih cepat dirumahkan atau di PHK. Dan bahkan kabarnya telah mencapai puluhan ribu buruh pabrik yang kini kehilangan pekerjaan.

Jawaban Presiden Jokowi yang terlontar melalui media masa nasional bahwa situasi melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan situasi global dimana posisi Indonesia tidak terlepas dari pergerakan yang terjadi pada belahan dunia lainnya, bahkan menurut Jokowi jika dibanding sejumlah negara lain Indonesia masih terbilang tidak seberat mereka alias masih "untung".

Nah ini kadang yang membuat bangsa Indonesia selalu menerima apapun keadaanya karena di Indonesia dan pada kultur bangsa Indonesia pemegang adat istiadat ketimuran yang senantiasa memegang prinsip " UNTUNG",.... "untung tidak terkena kepala, cuma kena kaki itu batu"...Coba bayangkan Kaki  terkena benturan batu masih untung, itu batu tidak kena kepala. Demikian juga dengan nilai tukar rupiah melemah, "Untung baru pada kisaran 14.000 rupiah dan belum nemembus 20.000 rupiah..." he..he.."

Mungkin  Presiden juga masih ingin mengatakan, masih untung situasi Indonesia jika dibanding Malaysia atau korea utara dan korea selatan yang terus berseteru, dan  atau masih untung jika dibandingkan dengan negara-negara yang kini bergejolak situasi politiknya, sementara Indonesia masih terbilang aman.

Memang kadang orang Indonesia tidak mau tahu di untung dan kadang memang para pemimpin Indonesia juga selalu berlindung dibalik kata-kata "Untung".

Untung selalu dijadikan alasan untuk berkilah dan sekedar membela diri lantara ketidak berdayaan dan ketiadak mampuannya membuat situasi negeri ini stabil dan normal.

Memang kadang kita tidak tahu diuntung, memangnya gampang jadi pemimpin..??, namun kadang pemimpin kita juga tidak tahu diuntung sudah diercaya jadi pemimin negeri ini juga masih saja tidak bisa menjaga kepercayaan rakyatnya.

Indonesia memang beruntung selalu, meski sudah hampir terperosok masih beruntung belum jatuh semua, kalaupun suatu waktu jatuh beneran masih untung tidak ada luka....dan terus untung dan untung...baru terasa jika sudah buntung beneran tapi kadang masih untuk jika belum mati juga...

Saturday, August 22, 2015

Usia RI 70 Tahun Dengan 7 Presiden, Kemakmurkan Raktyat Masih Jauh Tanggah Kalangit



Memang usia Kemerdekaan Republik Indonesia sudah cukup lumayan tua jika dibandingkan dengan usia rata-rata manusia, dimana usia 70 Tahun adalah usia dengan bonus 10 tahun jika rata-rata usia hidup manusia Indonesia misalkan pada 60 tahun saja. 

Tentu saja, usia 70 tahun mulai senja jika pada usia manusia, Kulit mulai keriput, rambut mulai beruban, badan membungkuk dan jalanpun mulai tertatih-tatih diselingi ingatan yang mulai banyak lupanya daripada ingatnya serta bicara mulai kaku dan gagap tidak selantang saat masa-masa muda dulu.

Namun sebaliknya, usia 70 tahun republik Indonesia yang katanya sudah merdeka selama rentang waktu itu, tetapi apa tujuan dan cita-cita kemerdekaan sama sekali masih samar-masar dan banyak penafsiran yang suram terlihat indah dipandang namun pahit dirasakan. Apa iya 70 tahun Indonesia ini merdeka kita memiliki kemerdekaan seutuhnya. Jika kemerdekaan yang dimaksud adalah pejajah bersenjata henkang dan memberikan kedaulatan pada bangsa kita, mungkin memang benar kita sudah merdeka. Namun jika merdeka adalah bebas dan makmur sejahtera, rasa-rasanya benar-benar masih belum merdeka kita ini.

Apa yang menjadi sebab negara ini masih saja seperti jalan ditempat dan mengulang periodesasi kepemimpinan yang jauh tidak lebih jauh buruknya ada periode kepemimpinan satu kepada periode kepemimpinan berikutnya, yang ada adalah kekosongan kursi kepemimpinan diisi sebatas mengisi saja dan belum bisa menunjukan kita kedaulatan yang diamanatkan kepundak kepemimpinan bangsa ini belum juga dijalankan dengan benar-benar membuat rayat kita sorak bahagia dan makmur hidup, bahagia menjalani hari-hari yang merdeka ini.

Sekali lagi 70 tahun usia republik ini, dengan 7 Presiden pernah tercatat memimpin negeri ini, tapi rasa-rasanya masih menunjukan rasa yang sama dan aroma yang itu-itu juga, Rupiah terpuruk, dolar merajai bursa, kemiskinan naik signifikan, subsidi dan sibsidi tak pernah mensejahterakan malah yang ada makin tidak jelas subsidinya, siapa yang disubsidi dan siapa yang menikmatinya....Hampura merdeka masih perlu dievaluasi makna sesungguhnya... 

Saturday, August 15, 2015

Merdeka Itu Harusnya Makmur Sejahtera



Mungkin memang cita-cita para leluhur kita pejuang kemerdekaan negeri ini dulu adalah berusaha sekuat tenanga bercucur darah dan air mata untuk merebut kemerdekaan ini, hanya satu kata kelah dikemudian hari dapat mempersembahkan negara merdeka ini kepada anak cucunya generasi penerus dengan makmur dan sejahtera.

Saya yakin seribu persen jika pendahulu kita para pejuang kemerdekaan, merebut kemerdekaan ini karena ingin anak cucunya lepas dari penjajahan dengan segala bentuknya dan menikmati kemerdekaan ini dengan kemakmuran dan kesejahteraan. 

Namun apa yang terjadi..?? Negeri ini baru dapat mensejahterakan segelintir orang dan memakmurkan beberapa lapisan atas saja, sisanya jutaan rakyat dinegeri yang katanya merdeka ini masih belum benar-benar merdeka jika parameternya merdeka itu Makmur dan Sejahtera.

Si Miun juga setuju jika merdeka terbebas dari belenggu penjajahan negara lain memang negeri ini sudah merdeka. Iya Merdeka baru dari kaca pandang merdeka lantaran tidak ada lagi tekanan perang atau apapun itu bentuk intimidasi dan paksaan dibawah kekuasaan negara lain dengan kekuatan militernya.   

Sementara dalam makna luas rasa-rasanya negara ini termasuk rakyatnya semua masih harus terus berjuang memerdekakan diri rakyatnya dari belenggu kemiskinan dan keterpurukan lantaran negara belum mampu memberikan jaminan hidup layak secara utuh bagi rakyatnya.

Jika setiap datang HUT kemerdekaan RI hingga usia 70 tahun ini masih juga mendengar rakyat menjerit tercekik kenaikan harga bahan pokok, petani menjerit kekeringan, pekerja meradang tidak pernah ada kenaikan gaji dan tunjangan tentu saja, merdeka yang sesungguhnya ini baru sebatas-angan-angan. 

Jadi bukan membesarkan seremonila hingga menghambur-hamburkan uang untuk seremonial mensyukuri lepas dari penjajahan 70 tahun silam yang sebenarnya harus kita besarkan, tetapi bagaimana membakar pratiotisme warganya agar berpikir ulet, bekerja cerdas dan keras serta menempatkan posisi kesetaraan sehingga negara besar ini benar-benar maju tdak lantas stagnan jalan ditempat dan ditempat jalan itu-itu saja padahal sudah jauh meninggalkan 70 tahun dari proklamasi kemerdekaan yang didengngkan Soekarno-Hatta kala itu.

Yuuk Mikir lagi...yuuuk...kenapa masih begini...meski ini sudah cukup lumayan tapi jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain didunia yang sama-sama merdeka pada era yang sama Indonesia terbilang masih jauh ketinggalan...Silahkan baca literatur negara-negara yang merdeka barengan Indonesia, mereka sudah melesat maju dan menjulang tinggi dideretan negar-negara maju dan bukan berada digrade tengah negara berkembang....duuuh...

Wednesday, August 5, 2015

Pengulangan Peristiwa Memilukan Didunia Pendidikan Indonesia



Bukan hanya sebuah prestasi yang terukir yang menjadi pengulangan dalam sejarah pendidikan Indonesia, melainkan juga beraneka ragam peritiwa memilukan telah menjadi bagian dari lingkaran dunia pendidikan Indonesia kita.

Setiap tahun setiap kali itu pula Ironi dunia pendidikan Indonesia mengemuka seakan menjadi langgaran sorotan berita dari hampir seluruh media profesional, hingga menjadi bincag hangat dan hujatan diberbagai media sosial yang ada.

Apakah gerangan yang terjadi dengan dunia pendidikan Indonesia kita ini, sehingga seperti menjadi agenda tahunan saja, jika yang teragenda adalah prestasi rasa-rasanya sah sah saja bahkan mungkin bagus terdengar dan terlihatnya, namun jika yang terekspos adalah suatu yang memilukan tentu saja ini yang dinamakan dengan ironi pendidikan kita. 

Sebut saja sekolah ambruk lantaran bangunan sudah tua tidak pernah mendapat renovasi, rusak gara-gara pelaksana proyek bangunan sekolah seenaknya, korupsi yang juga masih membayangi para oknum didunia pendidikan, hingga yang selalu heboh adalah Masa Orientasi Siswa  (MOS) untuk SMP/SMA dan SMK atau Orientasi Pengenalan Kampus yang dulu lebih dikenal OSPEK, kini selalu saja menyumbangkan pemandangan yang memilukan. 

Beberapa tahun terakhir selalu melahirkan korban meninggal lantaran berbagai sebab terkait dengan jenis kegiatan yang disebut MOS atau OSPEK tersebut. Baik korban meninggal lantaran kelelahan setelah dipress mengikuti kegiatan tersebut, ada juga dikabarkan meninggal dunia lantaran akibat kekerasan seniornya sebagai bagian dari ajang balas dendam lantaran, sebelumnya mereka pernah mengalami hal yang sama dari seniornya. Lantas siapa dan apa yang salah ?

Ceuk si Miun yang salah adalah "Uang", kenapa menjadi uang yang disalahkan?,  si Miun menjawab rileks sambil senyum sedikit kecut. "lantaran kegiatan tersebut kerap kali menjadi ladang uang bagi oknum disekolah atau siapapun yang hobi mengumpulkan recehan berdalih kegiatan pembinaan dan upaya mendidik mental dan sejenisnya", duuuh ma enya Miuuun.

Kesimpulannya ceuk si Miun selama MOS, atau apalah itu namanya masih ada, tentu saja peristiwa serupa akan terualang kembali dan menghentikan kegiatan tersebut berarti harus menghilangkan salah satu lahan penghasilan bagi beberapa oknum di sekolah yang masih juga mencari-cari peluang berkedok kegiatan.

Dipikir pikir bisa ada benarnya juga analisa si Miun itu, tapi juga tidak seluruhnya benar, lantaran banyak kegiatan MOS atau OSPEK yang tidak lagi menggunakan biaya lantaran biayanya sudah mencakup langsung pada anggran  sumbangan pendidikan atau apalah istilahnya orang-orang pintar disekolah yang menciptakan alokasi anggaran agar mereka kebagian.(he..he...sama saja yaa..)

Maaf ini bukan menuduh jika sebagian ada benarnya kita harus berani mengakui, namun jika salah juga harus ada analisa lainnya sehingga akar persoalannya terbuka dan solusi menyelesaikannya juga terbuka. Intinya segala bentuk yang berpotensi penyalahgunaan baik itu kewenangan maupun apapapun itu segera dihentikan. Titiiiik....!!!     

Tuesday, July 28, 2015

Pamingpin Nusae Nuseueur Ngaos Sanes Ngawaos



Memang bukan sekedar istilah atau pribahasa sindiran semata, melainkan pemimpin itu harus banyak ngaos (membaca) sanes ngawaos (ngahuntu) atau banyak bicara sedikit fakta atau ada fakta tidak sesuai bicaranya

Memang susah menakar sebuah gaya kepemimpinan baik dilevel Lokal, Regional bahkan Nasional sekalipun. Kepemimpinan ceuk beja adalah seni yang lahir dari kemampuan dan kepiawaian seseorang ketika didaulat atau mendaulat dirinya untuk diikuti banyak orang, mulai menggerakan, mengatur hingga memerintah dan mengendalikan.

Sejumlah pemimpin besar telah lahir dan berjaya pada jamannya masing-masing, mulai pemimpin berskala kecil hingga pemimpin yang kharismanya didengar dan dikagumi banyak orang.

Kali ini tidak dalam konteks mengulas atau mengupas gaya atau apalah istilahnya tentang pemimpin itu, hanya sedikit ingin mengomentari tetangga si Miun yang tiba-tiba terus menggerutu mencaci maki pimpinannya lantaran terlalu banyak cerita, terlalu banyak janji dan sedikit member bukti, kalaupun ada bukti jauh lebih kecil dibading janjinya yang melangit dan melesat jauh dari apa yang terlihat dan terasa oleh yang dipiminnya.

Ceuk tatangga si Miun memang gampang-gampang susah mencari pemimpin saat ini, banyak yang siap dijadikan pemimpin tetapi tidak siap untuk memimpin, akibatnya pembangunan stagnan tidak ada progres yang dapat dibanggakan selama ia memangku jabatan kepemimpinannya. Ceuk tantangga si Miun anu aya ngan ukur erek jeung erek weh bari can der wae. 

"Saya oge teu ngarti nu mana anu enggeus, anu mana anu acan lantaran setiap persoalan selalu dijanjikan diselesaikan dan ketika dihitung semakin banyak janji itu, semakin banyak yang tidak terselesaikan dan semakin banyak yang menagihnya". Ucapnya bari halis nyureng teu ngarti.

Pemimpin yang baik itu yang pintar membaca, banyak membaca dan banyak berkarya, bukan banyak bicara, banyak menjanjikan dan sedikit pelaksanaan.

Membaca bai pemimpin adalah modal dan membaca disini adalah membaca kebutuhan dan keinginan yang dipimpinnya kemudian segera memenuhi keinginan dan kebutuhan warganya itu. Sangat sederhana dan tidak terlalu susah sebenarnya.*** 
 

Wednesday, July 22, 2015

Selamat Jalan Kang Surya...Semoga Mendapatkan Tempat Mulia



Kabar duka itu tiba-tiba membuat hati saya terhenyak dan lunglai seketika hampir saja dalam posisi dibelakang kemudi hilang kendali saking kagetnya dan setengah tidak percaya, sayapun segera menepi dan mencari tahu kabar pasti dari balik handphone melalui beberapa sahabat dekatnya. Apa iya sosok yang sempat lama bersama-sama diberbagai aktifitas itu kini telah tada, telah mendahului pergi untuk selama-lamanya. 

"Iya kang  Atep, Kang Surya sudah meninggal dunia pagi tadi, saya juga baru dapat kabar". Kata salah seorang teman saya menegaskan kabar meninggalnya sahabat saya Atep Suryana yang biasa saya panggil "Surya", melalui hpnya.

Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiuun....Menyesal sekali saya terlambat mendapatkan kabar kepergiannya, setelah sekian lama tidak sempat bertemu lantaran kesibukan masing-masing diantara kami. Semenjak Surya menggeluti usaha baru sebagai pengembang dan saya tetap pada profesi semula, memang sudah jarang sekali bertemu bahkan bertegur sapa lewat handphone sekalipun kami jarang karena memang seringkali berganti nomor atau memang mendadak hilang kontak karena jarangnya bertemu.... Alllohumagfirlahu...

Surya yang saya kenal adalah sosok cerdas dan penuh semangat ketika menghadapi berbagai urusan, tidak pernah ada kata menyerah sebelum apa yang diinginkannya tercapai...

"Surya maafkan saya...terlalu banyak kenangan yang penuh suka cita dari apa yang telah kita lewati , saat-saat merintis sebagai jurnalis muda kala itu saya dibimbing penuh bahkan sering kali berdebat dalam beberapa lead atau tulisan yang hendak diangkat". Air mata saya tak kuat terbendung terus menetes, semua memory itu mendadak muncul dibenak seakan ingin mengingatkan sosok energik itu selama bersama-sama merintis karier usaha dan kerja.

Surya, sahabat yang menyenangkan dan selalu penuh pengertian saat melakoni pekerjaan atau projek apapun dan ia seringkali mengalah saat ada argumen yang bersebrangan diantara kami.

Hasilnya memang luar biasa, hampir semua pekerjaan dapat kami selesaikan dengan gemilang...

Surya adalah konseptor yang handal dalam mengelola organisasi, dan saya yakin setiap organisasi yang digerakan olehnya selalu berkibar dan memberi warna lain dalam pergerakannya, sebagaimana sosoknya yang hangat dan bersahaja selalu memberikan keyakinan pada rekan dan sahabatnya untuk selalu otimis dan berhasil...

Surya maaf... saya kehabisan kata-kata untuk melukiskan pejalanan dan pertemanan kita selama ini, maafkan saya tidak sempat menengok saat dirimu dirawat di Rumah Sakit karena memang tidak adanya kabar yang saya terima...

Saya memaafkan apapun kehilapan selama ini jika itu memang ada...Insya Alloh jalan ini adalah yang terbaik untuk mu untuk beristirahat panjang... Damai selalu disisi_Nya Kawan...!!  ***Janur M. Bagus