Hallo Garut !!
Pembaca yang Budiman...!!
Memang beginilah adanya, sejak terpapar dalam kisah dan cerita sejarahnya hingga kini Kota Garut Kota kita tercinta terus saja memiliki sisi unik dan menarik untuk dicermati dan diperbincangkan. Semisal dalam urusan tata kota mohon maaf Garut masih saja alakadarnya jika dibanding sejumlah Kabupaten dan Kota lainnya di Jawa Barat barangkali Garut yang sangat pelit dalam melakuka upaya pelebaran kota. Ceuk si Miun sainget nyunyuhun hulu anu ieu kota Garut anggeur weh sagewok titungtung Ahmad Yani Bunderan Suci nepika Apotek sari, Ciledug mentok ka Mandalagiri jeung pasar baru. Sok weh teu percayamah titenan kusadayana.
Terus naon atuh anu jadi soal nepi ka Garut gini gini terus? lantaran dinamisasi laju kepemimpinan yang terus-terusan kurang beruntung. parahnya bagi kota sekelas Garut yang memiliki dinamika politik cukup tinggi amat sangat susah jika diberikan pemimpin yang kurang cerdas menangkap peluang kurang berani melakukan terobosan serta tidak ada kemauan untuk memajukan secara nyata.
Ini barangkali fakta pada sepuluh tahun terakhir dengan dua periode kepemimpinan Kabupaten Garut nyaris tidak menghasilkan apa-apa kecuali menyisakan kasus korupsi disana-sini serta menyisakan banyak persoalan akibat dari ulah kepemimpinan yang gegabah dan tak jelas arah.
Berapa Garut bertambah panjang jalan? Berapa Garut memiliki banyak pasar ? berapa Kilo meter Kota Garut dierluas? berapa Bangunan megah yang terlahir dari tangan arsitektur yang mecerminkan kedaulatan daerah atau kepribadian dan kebudayaan daerah? Rasa-rasanya masih dapat dihitung jari, padahal Kabupaten dan Kota Tetangga telah jauh melangkah dengan berbagai faslitas super duper yang membuat wajah kota indah membuah wajah warga kota sumringat.
Jika kota kecil penuh sesah dengan roda kaki lima memang itu Garut dalam beberapa tahun terakhir ini, baru pada awal tahun 2015 ini upaya menertibkan PKL terlaksana meskipun hanya mampu bertahan pada hitungan bulan dan hari, sebelihnya bibit-bibit roda PKL akan kembali ke Pusat kota sudah mulai terlihat kembali....??
Tidak habis pikir memang mengapa mereka para PKL lebih suka berjualan ditrotoar dan memenuhi jalanan pusat karena satu-satunya pusat keramaian kota Garut hanya disitu, semua tertumpu pada kawasan pusat kota yang segitu-gitunya.
Rekomendasinya adalah bagaimana segera pemegang kebijakan di Garut untuk memulai melakukan pelebaran kota keberbagai wilayah penyangga yang ada dengan membangun pusat-pusat keramaian atau ruang publik agar lebih lega dan tertata.
Semuag kota pada dasarnya memiliki ragam problematika yang sama hanya saja siapa lebih dulu berbuat dan beryindak serta melakukan upaya perbaikan maka itulah yang lebih dulu menikmati dan menyaksikan hasilnya.
Jangan sia-siakan periodesasi kepemimpinan Garut hanya sebagai lintasan tanpa bekas sebeb sejarah kelak akan mencatatnya. Siapa pemipin dan berbuat apa itu yang akan dikenangnya...!!***
0 comments:
Post a Comment