Memang usia Kemerdekaan Republik Indonesia sudah cukup lumayan tua jika dibandingkan dengan usia rata-rata manusia, dimana usia 70 Tahun adalah usia dengan bonus 10 tahun jika rata-rata usia hidup manusia Indonesia misalkan pada 60 tahun saja.
Tentu saja, usia 70 tahun mulai senja jika pada usia manusia, Kulit mulai keriput, rambut mulai beruban, badan membungkuk dan jalanpun mulai tertatih-tatih diselingi ingatan yang mulai banyak lupanya daripada ingatnya serta bicara mulai kaku dan gagap tidak selantang saat masa-masa muda dulu.
Namun sebaliknya, usia 70 tahun republik Indonesia yang katanya sudah merdeka selama rentang waktu itu, tetapi apa tujuan dan cita-cita kemerdekaan sama sekali masih samar-masar dan banyak penafsiran yang suram terlihat indah dipandang namun pahit dirasakan. Apa iya 70 tahun Indonesia ini merdeka kita memiliki kemerdekaan seutuhnya. Jika kemerdekaan yang dimaksud adalah pejajah bersenjata henkang dan memberikan kedaulatan pada bangsa kita, mungkin memang benar kita sudah merdeka. Namun jika merdeka adalah bebas dan makmur sejahtera, rasa-rasanya benar-benar masih belum merdeka kita ini.
Apa yang menjadi sebab negara ini masih saja seperti jalan ditempat dan mengulang periodesasi kepemimpinan yang jauh tidak lebih jauh buruknya ada periode kepemimpinan satu kepada periode kepemimpinan berikutnya, yang ada adalah kekosongan kursi kepemimpinan diisi sebatas mengisi saja dan belum bisa menunjukan kita kedaulatan yang diamanatkan kepundak kepemimpinan bangsa ini belum juga dijalankan dengan benar-benar membuat rayat kita sorak bahagia dan makmur hidup, bahagia menjalani hari-hari yang merdeka ini.
Sekali lagi 70 tahun usia republik ini, dengan 7 Presiden pernah tercatat memimpin negeri ini, tapi rasa-rasanya masih menunjukan rasa yang sama dan aroma yang itu-itu juga, Rupiah terpuruk, dolar merajai bursa, kemiskinan naik signifikan, subsidi dan sibsidi tak pernah mensejahterakan malah yang ada makin tidak jelas subsidinya, siapa yang disubsidi dan siapa yang menikmatinya....Hampura merdeka masih perlu dievaluasi makna sesungguhnya...
0 comments:
Post a Comment