Selalu menjadi akumulasi yang ujungnya bisa jadi sebuah sejarah baru, baik atau buruk tidak tahu pasti yang jelas jika ada asap biasanya ada api atau sebaliknya jika ada api suka meninggalkan asap. Namun pada kenyataanya tidak semua asap bersumber dari api yang membakar dan merusak melainkan ada asap dari api yang mewangi dan membuat gumpalan asap yang membentuk pelangi dan gelombang indah dilangit nan jauh disana.
Ingin sedikit menggambarkan jika dalam kebiasaan manusia akhirnya selalu menemui titik jenuh dan berujung kekesalan dan berakhir pembangkangan atau perlawanan atau pemberontakan. Meski tidak semua perlawanan, pemberontakan berhasil karena ada juga perlawanan yang teradi hanya pada sebatas melewati opini.
Ini yang terjadi dikotanya incu Abah di Garut nu katelah ngirut ditatar intan nudumelah someah wargana hade kasemah, namun ternyata memang selalu memendam rasa menumpuk angan-angan yang tidak kunjung terpenuhi. Seperti biasa banyak janji yang belum terealisasi, banya kata yang berujung hilangnya kepercayaan dan menajamkan kejengkelan pada masing-masing kepala warganya.
Maka suatu waktu memang suka ada reaksi yang mengejutkan mesti jarang berlanjut pada finalisasi finishing yang sempurna, karena kadang juga kejutan itu tidak berawal jelas asalnya dari mana prosesnya seperti apa serta maksud dan tujuannya apa. Namun sekali lagi kadang milu bingung mun ngabandungan lembur incu Abahmah, asa rea ahengna pelebah laku lampah wargana sok kadang tara realistis jika mengumbar soal bahkan pemimpinnya juga kadang tidak rasional membeberkan kemampuan dengan realisasi yang harus dipenuhi.
Maka tidak heras jika suatu waktu mulai mengkristal memberi warna samar, memupuk banyak istilah dan seolah indah berperang opini, membiarkan liar para komentatir bergelirilya menembus ruang dan waktu hingga suatu waktu bakan mengajak serta pasukan ilubiung ilurame der kumaha prak saparakna..."Lauk Buruk Mili Mijah jeung Mijah akhirna Milu Buruk"...pan harus diwaspadai bersama supaya tidak berujung rucing bermuara pada penggulingan.
Pengulingan tidak melulu bermakna menggulingkan posisi jabatan, atau kekuasaan dan kedaulatan, namun jangan lupa menggulingkan yang tidak kalah bahayanya dan tidak terasa adanya adalah penggulingan karakter yang semakin ditelanjangi semakin terbuka kelemahan dan sulit kemudian menutupnya.
Ini hanya sekedar analisa tanpa fakta tapi juga berasalan sebab kota Incu Abah saat ini memang muali harengheng akibat sababaraha persoalan yang diyakini atau tidak ini bagian dari akumulasi yang seperti biasa dikalangan elit itu biasa namun dikalangan kritisi dijamin menjadi modal koar-koar hingga besar adanya.
Saat ini harus segera disikapi dengan perubahan Pola yang benar dalam penanganan Manajerial pemerintahan, Manajerial tata lingkungan, Manajarial tata kelola lingkungan masyarakat dan warganya supaya benar-benar tidak menjadi warga yang ikut-ikutan disaat manuver mulai datang menerpa....Cah heula ah cuuu...
0 comments:
Post a Comment