Tentu saja bukan sesuatu yang diharapkan, dan bukan juga kejadian yang pertaman kalinya. Memilukan ledakan bom bunuh diri sebagai aksi teror yang patut dikecam keras kembali terjadi. Ditanah Air Markas Kepolisian Resor Solo, Jawa Tengah telah menjadi sasaran terduga teroris yang melakulan aksi bom bunuh diri sebagaimana erjadi serangkaian aksi yang sama disejumlah lokasi dinatah air tercinta ini.
Bukan untuk berapologi ternyata kejadian serupa juga pada waktu yang hampir bersamaan juga mengguncang belahan negeri para anbiya di Jeddah dan Madinah dekat mesjid nabawi ledakan bom bunuh diri yang kini sedang dicari pelakunya dan siapa yang bertanggung jawab telah membuat sejumlah mata terbelalak dan jantung umat muslim berdebar sekaligus panas telinga ketika tanah harom yang dicintainya mulai diusik dari ketenangan dan kedamaiannya. Semoga cepat tertangkap jaringan pelakunya.
Kembali ke Tanah Air, apakah bom bunuh diri di Markas pemberantas aksi teror tersebut adalah ujian buat Kepala Kepolisian bahkan calon Kapolri baru yang selama ini membukukan preatasinya pada serangkaian penangkapan pelaku teror bom tanah air. tenatu saja jawabannya belum tentu, karena sejauh ini aksi teror biasa saja terjadi baik oleh jaringan teroris maupun embrio kekecewaan atau pelaku frustasi yang habis akal ambil tindakan bodoh sebagai buah pelampiasan..."Tidak tahu juga"..
Namun hasil pengungkapan Kepolisia sementara menyimpulakan bahwa terduga pelaku adalah bagian dari jaringan teroris yang gembongnya sudah ditangkap lebih dulu dalam serangkaian penyergapan teroris tanah air oleh Densus 88 Anti teror.
Menjadi menarik ketika kasus peledakan bom bunuh diri ini ditarik pada hari menjelang lebaran tiba, dimana seluruh umat Islam akan merayakan kemenangan setelah sebual penuh menjalankan ibadah puasa ramadhan.
Padahal pengamanan dengan ratusan ribu personilnya sedang fokus-fokusnya pada pengamanan jelang lebaran dengan pengamanan menyeluruh untuk memberikan jaminan ketenangan dan ketentraman warga masyarakat dalam menjaankan perayaan suci Iedul Fitri.
Memang rada mengecewakan jika disandingkan dengan moment yang sedang ketat ketatnya pengamanan namun justru masih terjebol oleh terduga teroris yang melakukan aksinya di Markas kepolsian resori di Solo. "Ini Ironis..!!
Tetapi apa mau dikata karena semua telah terjadi ini mungkin benar-benar warning bagi seluruh warga bukan hanya Kepolisian dan TNI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat akan tetapi semua unsur terkait harus benar-benar melakukan evaluasi menyeluruh terkait peran dan fungsi masing-masing untuk mempersempit ruang gerak aksi teror dari para teroris.
Apa mungkin ini kado akhir masa jabatan Kapolri Jendral Badrodin Haiti, atau kado ucapan selamat datang badi Komjen Tito Karnavian yang sebentar lagi menjabat Kapolri menggantikan Jendral badrodin Haiti....
0 comments:
Post a Comment