Wednesday, July 4, 2018

Juara Pilkada Adalah Menerima Kekalahan Dengan Lapang Dada

Juaranya pasti yang juara atuh...Dan setiap juara memang identik dengan pemenang, namun sesungguhnya ada juara yang lahir bukan pemenang melainkan, sang juara yang mempu menerima dengan lapang dada sebuah kekalahan. Betul itu...lapang dada menerima kekalahan adalah sejatinya juara, karena sedikit orang yang mampu menerima kekalahan sebagai sebuah kemenangan yang tertunda. Bukankah hakikat sesungguhnya kompetisi apapun yang diikuti setiap orang adalah bagian dari upaya menjemput takdirnya.."Alloh Maha Penentu Segalanya"...termasuk dalam hal kemenangan Pilkada...Harus Percaya..!! Maka dari apa yang kita lihat dan saksikan bersama tentu saja boleh berbeda memberi warna tapi tidak boleh berbeda dalam memahami sebah kemenangan bagi siapapun yang keluar sebagai pemenang Pikada. Pemenang dalam arti kata sesungguhnya adalah Pemenang yang mendapatkan kepercayaan rakyat yang memilihnya serta mendapatkan ujian hebat dari takdir Sang Maha Penentu... Jadi Maaf jika anda kalah bukan berarti ada tidak beruntung, tetapi ada sedang diberikan ujian bahwa mungkin anda sedang diselamatkan oleh sang Maha Penentu karena memegang amanat Jabatan itu berat dan bisa menyeret anda ke gerbang sengsara bahkan mungkin laknat di akhirat kelak bagi yang meyakininya. Pun demikian bagi pemenang atau penerima amanat rakyat dan ujian Jabatan yang diberikan sang Maha Penentu seyogyana banyak beristigfar sambil mengucap syukur karena ujian amanat tersebut juga tidak akan mengurangi makna sejatinya ujian, jika memapu membawa dengan penuh keberkahan makan ia sejatinya pemimpin yang memberi banyak kebaiakan dan Alloh telah menyiapkan ganjaran kebaikan berlipat sebagai sebuah amal kebaikan, namun lagi-lagi jika pemenang mengingkari amanah kemenangannya, maka dipastikan ia akan masuk pada kategori orang merugi karena tidak mampu menjalankan amanat yang diraihnya. Terus siapa pemenang sejatinya Pilkada kita diberbagai belahan daerah di Indonesia ini, pemenangnya adalah para jawara yang bersedia dengan lapang dada menerima kekalahan. Sementara para pemenang peraih amanat rakyat sejatinya bukan pemenang karena ia akan diuji kemudian untuk merealisasikan janji, menyatakan yang samar dan tersembunyi sehingga rakyat benar-benar manut dan menerima sepenuh hati realisasi hutang janji-janji. Selamat untuk Juara satu, Juara yang berhasil menerima kekalahan, dan selamat bagi Juara satu, Juara pemegang amanat rakyat yang segera harus memenuhi janji-janjinya...selamat bekerja kembali ke posisi masing-masing...!!

0 comments:

Post a Comment