Wednesday, April 12, 2017

Menakar Kekuatan Incunmbent Dalam Pilkada Garut 2018



Ini hanya sekedar asumsi yang tidak usah diambil hati tetapi realita pembaca memang menghendaki adanya semacam analisa meski bukan analisa akademis yang berlandaskan teoritis atau analisa para politisi dengan argumentasi kekuatan politik masing-masing.

Hanya sekedar meraba-raba pantas dan tidak pantasnya ada pada kenyataan sesungguhnya dimana sosok seringkali mengkristal pada kharisma, karya, cara komunikasi politik serta pendekatan publik yang sangat berpengaruh pada laju berikutnya.

Ada beberapa kendala bagi Incumbent biasanya karena sudah punya banyak celah utuk diserang dan digerayangi dari berbagai sisi, baik kelemahan realisasi program dan janji-janji atau malah sebaliknya terlalu banyak program yang mengemuka sehingga klimaknya kurang menarik akibat kebijakannya kurang populis dimata masyarakat pemilihnya. Cenah Itu resiko incumbent dalam perhelatan suksesi dimanapun...

Kelemahan lainnya yang juga tidak kalah berat menjadi penghalang bagi laju berikutnya adalah ketika banyaknya kanal yang terbuka lebar mendadak tersumbat lantaran kecemburua politik dari banyak pihak meski mungkin belum termasuk sentimen politik akan tetapi kanal-kanal yang terseumbat berpotensi menjadika incumben mudah diserang dan jadi bulan-bulanan back campain atau kampanye hitam dari berbagai sudut dengan mudah menhujam.

Berikutnya adalah kemungkinan terpecahnya konsentrasi birokrasi yang segera terpecah dan kembali kegarda netralitas dalam kerangka aturan dan undang-undang pemilukada yang ada, namun kadang juga menjadi sangat membahayakan sebab netralitas merek menjadi tidak terukur dan cenderung kabur...Nah tergantung mau seperti apa mereka diarahkan dalam kerangka dan acuan sebagai staf dan bawahan. Sebab loyalitas biasanya seringkali mengalahkan aturan ataupun apa itu istilahnya ketika bawahan mendapatkan kenyamanan dalam perlakukan, penempatan posisi serta muahnya mengakses kebijakan yang menguntungkan bagi mereka...Ini realita.

Sisanya, musuh yang sesungguhnya bagi Incumbent adalah ancaman perpecahan dalam kubu pendorong atau tim sukses yang semula berjuang bersama bergandeng tangan, pada putaran berikutya akan berubah haluan memilih lahan baru memberi dukungan pada yang baru atau meneruskan dukungan setengah hati sebab biasanya banyak makan ati....Ini juga harus dicermati men...!!

Bersambung.....!!    asli ke disambung deui aya perlu heula nulisna kapotong tamu batur...he..he..

1 comments: