Tuesday, February 27, 2018

Bermanuver Dilandasan Pacu,Untuk Pil Kada atau Pil KB

Start Jongkok atau start apapun namanya pluit panjang tanda babak awal pertandingan di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Garut telah dibunyikan bahkan dalam nuansa Pilkada serentak tentu saja seluruh daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi tengah memasuki hajat besar demokrasi pada siklus lima tahunan. Ini memang hajat suksesi, hajat yang menjadi gerbang pembukan laju tidaknya roda pembangunan dibawah nahkoda dipemenang perhelatan. Jika suksesi atau pergantian kepemimpinan ini dimaknai sebagai sebuah ritual biasa yang hanya menggugurkan kewajiban konstitusi tentu saja tidak akan sesulit memaknai lahirnya pemimpin baru yang ideal dan layak memimpin sebuah wilayah, baik itu Kabupaten/kota atau provinsi. Menarik mengkaji fenomena yang muncul pada siklus lima tahunan ini, dimana artribut partai menjadi wajib keluar, baligo dan spanduk wajah para calon yang akan dipilih tentu saja menghiasi berbagai ruang dan sudut yang ada disekitar kita. Ini malah bukan sebuah fenomena melainkan harus seperti ini tampilannya, karena promosi secara masih melalui berbagai alat praga yang ada diyakini akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas dari para calon yang akan diusungnya. Kalah menang itu biasa, yang kalah tak boleh menyerah dan menang juga tidak boleh mentang-mentang karena sejatinya ini hanyalah sebuah proses yang harus dilalui karena memang sistem yang dibangun seperti ini adanya. Kemudian pada kelanjutannya yang lebih menarik adalah munculnya sejumlah atraksi berlatar manuver atau trik dan treatikal untuk sekedar mengelanui warga calon pemilih. Seperti membuat gugu teori bahwa mencitrakan baik ditengah keburukan dari semua yang buruk-buruk memang tidak buruk semuanya, akan tetapi perlahan tapi pasti keburukan yang juga dicitrakann oleh manuver rival atau lawan main lama kelamaan menemui klimaks yang aduhai dan membosankan. Pada titik ini, maka yang dnamakan manuver dlandas pacu adalah sebuah gerakan akselerasi yang dipandang mampu meyakinkan banyak persepsi untuk menjadi bagian opini opini positif pada sasaran dan target yang diinginkan. Hanya saja lucunya kadang ada manuver yang terlambat atau terlalu dini sehingga seharusnya cocok dipakai pada Pil KB bukan Pada Pilkada sebab, Pilkada adalah rasa beraneka aroma sementara Pil KB cukup satu rasa dan satu warna. Dalam anekdotnya Pilkada dan PilKB memang seperti sama pengucapan malah tipis tapi jauh pemaknaan. Terlalu dini bermanuver maka bisa jadi harus aborsi, pun sebaliknya terlambat bermanuver jadi jadi tapi tak pasti. Artinya yang pasti-pasti saja yakni meyakini dan percaya diri denngan segala teori yang dimiliki kemudian mudahkan dan sederhanakan apa yang seharusnya dipahami banyak orang. Berpuluh janji maka berpuluh juga ketidak mengertian menyertainya. Bervariasi Visi Misi maka berpuluh puluh juga potensi penyimpangan dalam memahaminya. Realistisnya memang karasa, karampa, katara tur kabagi rata....

0 comments:

Post a Comment