Tuesday, May 26, 2015

Makin Jelas yang Tidak jelasnya...



Sas sus berbagai suara dan bisikan akar rumput merupakan bias dari perseteruan elit republik yang kian meruncing. Rona ketidak pastian kini melanda berbagai sektor yang menjadi bangunan penguat struktur negeri ini. Bidang politik makin pelik makin runyam makin tipis jarak perselisihan sesama elit satu kamar satu kandungan.

Bidang ekonomi juga makin remang-remang memompa berbagai spekulan menyeruak membuat nyali para investor bersiap-siap angkat kaki pindahkan investasi. Tentu saja investasi yang kira-kira tidak jelas dan tdak pasti masa depannya lantaran banyak kebijakan malah mengaburkan posisi tawar negara dimata para investor.

Bidang luar negeri sedang berada pada masa uji coba, uji nyali uji sejatinya pemimpin negara, bisakah mengendalikan berbagai kepenttingan asing yang sudah sejak lama dipupuk dan dipelihara oleh para elit negara lantaran memang butuh kepentingan sesaat untuk membuka jalan menghimpun kekuatan baik financial maupun sokongan politik untuk beradu kekuasan pada siklus-siklus tertentu.

Bidang Maritim yang katanya menjadi harapan utama pemerintahan wog cilik ini, masih saja juga samar ketegasannya, warna abu-abu dalam kebijakan yang dikeluarkan malah semakin mempertegas jika tidak ada ketegasan yang mengakar dan bermuara pada keberpihakan rakyat kecil yang seyogyanya segera terangkat oleh gerand desain poros maritim yang selama ini digembor-gemborkan.

Bidang Hukum, apalagi, makin banyak konflik tak terhindari mulai dari konflik antar institusi penegak hukum hingga bermuara pada individu-individu pelaku penegak hukum kita. Makanya rakyat makin bingung mana dan siapa yang sesungguhnya pendekar hukum negara ini. Penegakan Pemberantasan Korupsi makin hari makin tak terdengar taring dan baktinya, penegakan supremasi hukum via instrumen hukum yang lain juga sama persis nyaris tidak berujung, baru mengenal pangkal tapi tidak mengenal ujung terlebih dalam beberapa kasus dan persoalan yang merupakan bagian dari gurita politik negeri ini tentu saja kembali terpilah dan terpilih dalam kerangka penyelesaiannya.

Terus bidang apa lagi...?? yang jelas bidang apalah-apalah di Indonesia menjadi tidak apalah-apalah.. 

0 comments:

Post a Comment