Hallo Garut,...!!
Pembaca yang Budiman...!!
Sejak awal sudah banyak dibahas dan diprediksi jika keberadaan pedagang Kaki Lima atau PKL dikawasan pusat kota Garut menjadi bagian penting dan ngejelimet dalam upaya penyelesaiannya. Dan sepanjang itu pula hamir dua dekade terakhir pemerintah Kabupaten Garut menjadi sangat tidak berdaya tidak memiliki wibawa dan terkesan kalah oleh komuntas yanh hanya berjumlah seribuan lebih PKL dari pada memberikan kenyamanan kepada jutaan rakyat Garut lainnya sebagai pemilik hak pejalan kaki ditrotoar.
Ini memang pelik dan seerti yang berat sekali, padahal semuanya kembali pada pemegang kebijakan berani melakukan atau memang tidak memiliki cukup keberanian untuk menertibkan. Ini pertanyaan substansial yang kemudian muncul setelah sebagian lahan relokasi PKL beres dibangun dengan bertatih-tatih seperti sengaja ingin ditunda-tunda penyelesaiannya.
Banyangkan saja untuk membangun bangunan dua lantai dengan desain dan anggaran yang sudah disediakan sampai memerlukan waktu hingga satu tahun lamanya, padahal bangunan sebesar itu jauh tidak sebanding dengan sejulah pembangunan lain di Garut yang dilaksanakan phak swasta baik berupa perumahan ataupun perrtokoan kini telah selesai, sementara bangunan untuk relokasi PKL semakin banyak alasannya. Akhirnya menjadi semakin tidak respek dengan kebijakan relokasi PKL yang memang sengaja diundur-undur untuk pada akhirnya tidak dilakukan hingga akhir masa jabatan kepemimpinan lima tahun peride Bupati dan Wakil Bupati saat ini sebagai mana terjadi pada periode sebelumnya.
Maaf pada Jaman Bupati Aceng Fikri, memang merupakan era jayanya PKL pusat kota sebab tidak pernah disetuh untuk ditertibkan yang ada malah seperti dibiarkan dan dipersilahkan untuk berdagang dan berjualan seluas-luasnya hingga akhirnya makin memperkuat posisi tawar PKL hingga saat ini.
Maka tidak heran jika Bupati saat ini pasti akan menghadapi kesulitan yang sangat, dalam proses penertibannya. Terlepas dari apapun itu dan bagaimanapun prosesnya penertiban PKL bagi era kepemimpinan Rudy Gunawan merupakan bagian dari program yang telah digembor gemborkan.
Jika saat ini kembali muncul tawaran dari PKL agar proses penertiban dilakukan setelah lebaran dengan alasan mereka mau menghadapi rame menjelang lebara. Sungguh ini menjadi sebuah alasan yang memang sengaja dihembuskan dan merupakan bagian dari strategi para PKL untuk terus menunda penertiban. Aaaaah asa kacida pisan Pemerintah Garut kalah dengan rengekan PKL karena sejujurnya jika dilakukan polling maka akan lebih banyak orang yang setuju ditertibkan dari pada terus dibiarkan dan makin terus membanjiri pusat kota yang kini sudah menjadi pusat PKL serba ada. mangga tah emutan kusadayana.
0 comments:
Post a Comment