Friday, June 5, 2015

Indonesia Ini Asli Meski Banyak Kepalsuan



Sesuatu yang palsu atau dipalsukan rupanya masih menjadi bagian yang manarik di Indonesia ini, Entah motivasinya untuk meraup keuntungan atau sekedar iseng-iseng berhadiah atau juga mungkin untuk menaikan nilai tawar pada suatu posisi tertentu. Namun apapun motivasinya tentu saja sesuatu yang palsu adalah merusak dan merugikan.

Hebohnya beras Palsu, Merica Palsu, Ijazah palsu dan seabreg kepalsuan lainnya benar-benar sedang menjadi trending topic Indonesia dalam tataran pemahaman warganya. 

Keberadaan ijazah palsu misalnya sudah lama berhembus dan sempat menghebihkan jagat birokrasi kita ada beberapa tahun silam banyak dijumpai Calon anggota legislatif atau calon kepala daerah malah teelah melenggang menjadi pejabat negara dengan menggunakan ijazah palsu, namun sepertinya itu semua menjadi sangat biasa dan hanya heboh sesaat disaat lawan politisnya meradang dan gerrah lantaran kalah besaing saat mencalonkan meraih posisi dan kedudukan, lantas selanjutnya isu itupun kembali tenggelam seiring waktu meski ada beberapa kasus yang perkaranya sampai juga di meja hijaukan namun endingnya juga menjadi tidak jelas malah abu-abu dan pelan-pelan menghilang ditelan waktu.

Kini Ijazah palsu kembali menyeruah bahkan disinyalir ada beberapa lembaga pendidikan tinggi secara sengaja memperjual belikan Ijazah dengan harga hingga puluhan juta rupiah bahkan mungkin telah meraup untung hingga miliaran rupiah jika ijazah yang diperjaul belikan berjumlah hingga ribuan.

Bayangkan saja, ceuk si miun jika satu Ijazah palsu dibanderol dengan harga 40 hingga 50 jt rupiah, maka akan menelan angka hingga milyaran rupiah jika ada 100 orang pemesan Ijazah palsu atau jika ada ribuan pemesan...waaah gila memang bisnis yang menggiurkan, tentu saja yang begini dasarnya adalah keuntungan untuk mencar sumbet penghasilan dengan mengorbankan reputasi lembaga pendidikan dan penandatangan ijazah tersebut juga telah menjadi pelacur intelektual yang menjijikan. Memang seperti yang sepel karena takaran kemampuan dan kecakapan seseorang saat ini tidak lagi biasa diukur dengan dimana dan berapa lama seseorang menimba ilmu, karena pengetahuan dan wawasan intelektual dapat diperoleh dengan mudah dimanapun dan kapanpun, namun tetap saja legitimasi keilmuan seseorang ada pada lembaga pendidikan sebagai penjamin intelektualitas, Kitu cenah ceu si Miun ala-ala inteltual yang tersinggung dan tersungging.

Tidak hanya ijazah palsu yang menyeruak menjadi sarapan opini publik saat ini,, ada dugaan beredar beras palsu yang dibuat dari bahan sintetis atau pelastik, ada juga merica atau lada palsu yang konon kabarnya terbuat dari semen putih dan yang tidak kalah menarik banyaknya tanda-tangan palsu menandai mudahnya proses kepalsuan dinegeri ini merajalela...Namun percayalah hingga saat ini Indonesia adalah negara asli yang merdeka dan berdaulat, hasil jerih payah para pejuang kemerdekan dan nenek moyang kita yang telah bercucur keringat dan mandi darah membuat Indonesia ini Merdeka...!!

Kalaupun ada para penyelenggara negara yang kini penuh kepalsuan itumah oknum weeh cenah..ha..ha.. 


0 comments:

Post a Comment