Wednesday, April 22, 2015

BG Bukan Sembarang BG



Sejak awal memang tidak main-main tentu saja ada prasyarat yang patut disangkakan kepada perjalanan dan manuver para elit Indonesia Raya yang bersama-sama menunjukan taring kehausan kekuasaannya meski harus dengan berbagai cara.

Patut diduga sejak para elit politik pendukung kekuasaan mengusung Calon Kapolri bernama Komjenpol Budi Gunawan (BG) mereka telah memandang sebuah keharusan yang tidak boleh tawar menawar lagi meski tiba-tiba batu sandungan menyeruak dari institusi anti rasuah (KPK) yang mentersangkakan BG dengan tudingan mepet dan menyerempet mirip kasus beberapa elit Indonesia berbau Korupsi rupanya. Namun yang itu tadi, BG bukan sembarang BG yang terlahir dari sebuah institusi mapam republik ini yang bernama Polri, tentu saja tidak akan membiarkan anak kandungnya menjadi samsak ketidak berdayaan meski seharusnya menyadari betul jika mata dan telinga rakyat juga sebenarnya gerah-gerah saja karena bukan lagi rahasia umum keberadaan para elit kita memang sangat dekat dan tipis jaraknya dengan dugaan prilaku penyimpangan (Maaf jenisnya apa belum bisa dikatakan sebab ada praduga tak bersalah).

Menariknya memang ini patut diduga semacam sebuah skenario mapam setelah terlebih dahulu merontokan KPK dengan berbagai cara dan dalih serta berakhir dengan memudarnya kepercayaan publik terhadap KPK lantaran memang terlihat sudah tidak berdaya lagi, maka yang berdaya dan berdigjaya adalah yang memiliki kedekatan emosional dengan pemegang kekuasaan tinggi republik ini. Ini bukan eranya mengatakan Indonesia salah pilih tetapi memang Indonesia kembali diuji dengan belajar pada perjalanan sejarahnya jika benar telah salah pilih memilih pucuk-pucuk pimpinan maka ini dan itu akan menjadi konsekuensi logis.

Kembali pada koteks kehadira jendral BG yang telah dihujat habis habisan seiring penetapan sebagai tersangka, namun akhirnya seiring waktu dan seiring sejalan dengan strategi mapan para pemegang kendali kanal-kanal kepentingan republik ini, akhirnya BG kembali masuk melalui pintu kedua Institusi Kepolisian yang dengan kasat mata masyarakat telah cerdas menebaknya tentu saja incaran Kursi Pucuk pimpinan Polri memang target yang hanya tinggal satu langkah lagi. (Ini mekanisme internal Kepolisian yang tidak bisa direcoki siapapun karena milik mereka seutuhnya- maaf rakyat cuma dianggap pemilik modal yang tidak kuasa menggerakan modalnya).

Ceuk Si Miun silahkan saja, apapun kehendak tuan-tuan memang telah terlanjut telanjang dan teramat sangat mudah ditebak, sebab dunia indonesia seperti dilayar kaca adalah perunjukan Sinetron atau Sirkus yang serba mungkin serba bisa meski ada yang terluka dan tersakiti terutama pemilik kedaulatan negeri ini sesungguhnya rakyat kecil yang tidak penah berubah nasibnya dan tidak akan dirubah karena paradigma berpikir elitnya yang penting gue aje.

Selamat Pak BG telah berhasil mendampingi pak BH untuk beberepa tahun kedepan kami kurang tahu yang jelas jika mau melanjutkan merebut pucuk pimpinan Polri tinggal selangkah lagi maju..      

0 comments:

Post a Comment