Saturday, April 11, 2015

Bulan April Bertemu April, Penataan Pusat Kota Garut Dari PKL Masih Belum Juga...Halloo..!!



Hallo Garut..!!
Pembaca yang Budiman...!!

Ini sudah memasuki minggu ke dua bulan April 2015, dimana Pemerintah Kabupaten Garut melalui Bupati Garut kerap mendengungkan akan segera menertibkan kawasan pusat Kota Garut dari semrawutnya Pedagang Kaki Lima...Namun hinggga memasuki minggu ke dua bulan april ini belum terlihat ada tanda-tanda akan dimulainya penertiban itu, bahkan lokasi tempat relokasi yang digadang-gadang sebagai lokasi megah untuk PKL yang lokasinya dikawasan jalan Guntur depan Pusat perbelanjaan Garut Plaza ternyata hingga kini masih juga belum difungsikan dan kondisinya juga belum selesai...Padahal jika melihat sejak awal Pemkab Garut menyatakan akan melakukan penertiban sudah mengalami molor hingga satu tahun jika melihat dari rencananya semula. 

Semoga saja rencana penertiban ini tidak kembali mentah gara-gara lebih kuat dan kompak PKL pusat Kota untuk tetap bertahan dalam suasana kota semrawut dan kotor daripada pemilik kebijakan penataan dan pengelolaan Kawasan pusat kota Garut yang seharusnya berani tegas dan solutip menertibkan kawasan jantung kota Garut yang makin hari makin tidak berwujud kota ideal malah makin sumpek dan pepek dengan aneka ragam kesemrawutan dan keruwetan.

Padahal pusat kota itu harus menjadi simbol kearifan dan ketulusan pemerintah dalam mengelola dan mengurus serta merawat kota sebagai bagian kecil dari Kabupaten Garut yang luas jika diukur dari ujung keujung..

Makanya ketika melihat struktur kota yang tidak kunjung berubah dalam dua dekade terakhir rasa-rasanya Garut ini eperti mati rasa, pemerintahan yang ada ini tdak lebih dari sebuah pemegang amanah yang tidak berdaya untuk berbuat dan bertindak untuk dan atasnama warganya yang lain yang jauh lebih banyak dari sekedar PKL puat kota yang jumlahnya hanya ribuan. Padahal jumlah keseluruhan warga Garut mencapai 2,5 Juta lebih dan tidak bisa disuguhkan ketidak nyamanan setiap hari oleh kota yang lumpuh oleh serangan PKL dan para pedagang asongan serta parkir yang makin tidak jelas dan cenderung liar mengejar rupiah (maaf menyebalkan), parkir nyaman tidak banyar harus terus apa enaknya??.

Maka jangan salahkan jika suatu saat nanti dengan sangat terpaksa para konsumen berduit lebih memilih berbelanja diluar kota Garut daripada beanja dikotanya sendiri lantaran tidak memiliki kenyamanan seperti halnya betbelanja dipusat kota lain meski harus bermacet ria namun tata kota yang terawat dan tertata rapi sanggup menebus kelelahan macet saat menuju pusat kota itu...Ini sekedar ilustrasi, tapi bukan hal yang tidak mungkin besok ataupun lusa ini terjadi sebab Garut tidak pernah memperhatikan penataan kota kecuali dengan kata "akan dan akan", sementara realisasinya termasuk lamban dan terkesan tidak terpogram dengan baik.

Memang dimaklumi dan dipahami menertibkan bukan sebuah perkara gampang dan bukan juga perkara mudah, namun untuk menyusun sebuah program studi banding PKL ke Solo sepertinya dinas intansi terkait tidak sulit dan sudah dilakukan, dan maaf ini hampir terus berulang dari tahun-tahun sebelumnya. Terus realisasi dari study banding itu kapan...kalau plesirannya sudah kaan PKL kota tertibnya ? ini pertanyaan serus lho...Ceuk si Miun ketika uang rakyat digunakan untuk kepentigan rakyat ya harus banding lurus dengan maanfaat yang dirasakan rakyatnya...

Sok atuh geura deer ah...ray poe..ray poe anggeur wae teuaya perubahan yang dapat dibanggakan cuuu...      

0 comments:

Post a Comment