Sebenarnya bisa benar bisa juga tidak, akan tetapi fakta-fakta itu mulai terlihat muncul satu persatu menjadi warna dari denyut dan aktifitas kabinet Jokowi-JK sekaligus bagian penting langkah-langkah yang ditunggu rakyat semesta Indonesia terkait kebijakan pro rakyat pemimpin yang jargonnya merakyat dan dari rakyat itu.
Fakta adanya kegelisahan atau kegerahan dari sejumlah elit eks tim sukses Jokowi-JK terlihat mulai dari menyeruaknya kabar bocornya pesan rahasia Akbar Faizal, Tokoh vokal di era Kepemimpinan SBY yang sangat getol mengkritisi dan mengoposisi setiap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Nampaknya setelah sempat nyaris tenggelam tidak ada kabar setelah sukses menghantarkan Jokowi-JK kekursi Istana menjadi pasangan Presiden dan Wapres yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat itu, Akbar Faizal baru mulai bersuara, semoga akan segarang dulu yang kadang abah jeung si Miun rindu keritik-kitik dan argumennya yang tajam dan fokus. sepertinya bakal mulai muncul lagi wajah seleberitisnya dilayar kaca Televisi Swasta (Maksudnya seru nonton tah).
Dalam pesan yang kabarnya ditulis Akbar faizal itu tertera jelas sebuah kritisi yang syarat dengan ketidak puasan terhadap kinerja Kantor Staf Kepresidenan yang suratnya ditunjukan ke Deputi II Kastaf Kepresidenan itu. Isinya memang cukup panjang seperti ingin mengomentari terkait sebuah pernyataan Kantor Staf Kepresidenan itu yang menyatakan telah banyak mengkatrol sejumlah ahli lulusan Harvard Universitiy untuk menghuni kantor yang cukup stategis ketika memberikan bisikan kepada Presiden tesebut.
Dimata Akbar Faizal dalam bocoran pesan tersebut, sebenernya tidak memiliki lingkaran serta alur yang jelas sejak awal kehadiran yang katanya para ahli lulusan Harvard University tesebut, sebab dalam daftar Tim Sukses serta relawan yang lahir dan terbentuk untuk kemenangan Jokowi JK tidak ada Harvard tidak juga ada orang-orang yang katanya ahli itu.
Akbar juga mempersoalkan jika kebijakan benar sangat menyinggung sarjana-sarjana lulusan universitas atau sekolah tinggi dalam negeri seolah-olah tidak ada apa-apanya. Akbar juga memepersoalkan kinerja Jendral Luhut yang kini mendadak mencorong lantaran berada dibalik Kantor Staf kepresidenan, bahkan lebih terdengar banyak mendominasi denyut kebijakan di Istana ?
Kata Akbar hentikan memberikan bisikan-bisikan yang dapat meracuni pemimpin yang masih polos dan lugu serta jujur, jangan di rusak gitulah bahasa gaulnyamah.
Abah jeung si Miun termasuk bagian dari jutaan rakyat Indonesia yang mulai banyak bertaya-tanya ihwal lahirnya sejumlah kebijakan yang selalu saja menjadi bahan kontroversi dan beraja diujung panas. Sebut saja kasus produksi Mobil Nasional, belakangan katanya kecolongan lagi Presiden menandatangani kenaikan Harga DP Mobil Pejabat dan banyak juga suara sumbang lainnya yang kini memberikan sumbangan ketidak nyamanan terhadap masyarakat dibawah Kepemimpinan Jokowi-JK.
0 comments:
Post a Comment