Boleh jadi ini pengulangan peristiwa sebelumnya saat ramai-ramai Cicak Lawan Buaya beberapa tahun silam, malah kasusnya juga sudah lupa-lupa ingat namun yang jelas terjadi lantaran perseteruan elit dilingkungan institusi negara yang sama-sama memiliki kewenangan luar biasa.
Kata Buaya terlontar dari mantan Kabareskrim Polri Komjem Susno Duaji, kala itu memang sedang beradu nyali beradu argumen mana kuat, mana hebat mana menang mana yang menantang.
Yaah.. Korbannnya memang akhirnya dua-duanya mendapatkan nasib yang sama harus mengalami jadi pesakitan berdasar pada tuduhan yang mengemuka kala itu..
Lantas apa korelasi yang terjadi saat ini, banyak cerita mengemuka seolah memang mengulang kembali peritwa yang sempat terjadi pada tahun 2009 hingga medio 2010 menjadi sangat fenomenal dimana perseteruan diperankan dua institusi negara yang merupakan produk undang-undang untuk memberantas Korupsi.
Yah...sepertinya Buaya ngegel Cakcak kini kembali terjadi setelah persoalan yang dipicu oleh penetapan tersangka terhadap salah seorang petinggi Polri yang digadang-gadang untuk menjadi Trunojoyo Satu atau Kapolri. Meski bantahanpun bertubi tubi meluncur deras dari mulut para jendral polisi namun tetap saja jika realitas yang terjadi memang mengarah pada kenyataan itu.
Setelah ditetapkan jadi tersangka pada hampir dua pekan terakhir benar-benar menjadi fenomenal karena perlawan versi jendral terhadap ketetapan KPK untuk jendral calon kapolri tersebut berbuntut panjang. tentu saja meski konteksnya berbeda upaya pengangkapan terhadap salah seorang pimpinan KPK (BW ) oleh para prajurit Barskrim Polri tetap saja publik akan mengira dan dikait-kaitkan dengan persoalan sebelumnya, dimana jendral mereka seolah merasa dijegal dengan penetapan sebagai tersangka sementara begitu mulusnya proses fit and profetes bahkan tidak ada satupun yang beraniii mengganjal kekuatan di parlemen yang sebelumnya bereseteru antara dua koalisi gemuk versi parlemen kita itu.
Ceuk si Miun baelah da dua-duanana oge lain Bapa uing ieuh ah...rek ditahan rek ditangkap rek ditetapkan sebagai nanahaon oge "Gogog belang gogog hideung ah"...eeeh teu meunag apatis ilaing Miun ieu urusan bangsa menyangkut nasib Republik yeuh kita juga harus ikut serta mengawasi dan memantaunya, sebab fasilitas yang mereka gunakan mimiti gaji jeung tunjangan pan asalna tina duit nu dibayar ku rakyat melalui pajak dan yang lainnya. "Sakitu hesena ilaing mayar pajak oge ning..."
Boa-boa beja rekening gendut oge eta asalna timana taha....
Lain ngan Dewek mah asa pang hanjelukeun ieu proses saperti permainan ucing sumput atawa asin-asinan lamun jaman dewek keur leutikmah, ceuk istilah kerena saling berebut tawanan, manek newak uing, pihak uing newak batur maneh, da anggeur atuh moal jadi baluh maaang...ah sok aya-aya wae...
0 comments:
Post a Comment