Saturday, January 24, 2015

Susahnya Mencari Pemimpin, Semudah Mencari Bayangan di Waktu Gelap



Memang susah jika kepemimpinan ini dijadikan target untuk memenuhi sahwat kekuasaan, sehingga apapun bisa dibenarkan asal tercapai dan dapat segera diaraihnya. Rasa-rasanya memang perlu direnungkan bersama, mengapa produk hasil kepemimpinan saat ini selalu saja menemui kendala dan tidak pernah memperoleh apresiasi yang luar biasa dari yang dipimpinnya. Barangkali karena memang kawah candra dimuka tempat menggodok para calon pemimpin bangsa kita saat ini, juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari sahwat kekuasaan yang berdasar pada terpenuhinya kepentigan.

Tengok saja betapa sengitnya perebutan posisi rektor untuk sebuah universitas dinegeri ini, bahkan untuk menjadi kepala sekolah setingkat SD dan SMP saja memuat peperangan yang benar-benar miris. Apakah memang sudah terlalu banyak peminat dengan klasifikasi kualitas peminatnya yang tidak mumpuni dari sisi kesadaran mental atau memang karena dasar perebutan posisi yang ada semata untuk memenuhi kebutuhan dapur dan syahwat dunia agar cepat kaya dan hidup sejahtera versinya mereka masing-masing...ah duka teupati apal lebah dinyanamah..

Bepata mirisnya jika melihat pengorbanan para Guru dijaman dulu bila berkaca pada sejarah, dari kepolosan dan kejujuran mendidik dan mempola pemikiran anak bangsa namun terlahir banyak pemimpin besar yang benar-benar menjadi tauladan dalam memimpin bangsa diberbagai tingkatannya.

Tapi kini, bepata penuh reayasa dan berpura-pura mulai produk pendidikan gratis hingga berbayar puluhan juta belum ada satupun yang berhasil memproduk individu yang santun dan piawai memimpin dengan dasar-dasar kesempurnaan memimpin sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang dipimpinnya.

Jika dunia Islam memiliki pemimpin besar Muhammad SAW, yang mampu sempurna merubah keadaan dari tidak berdaya menjadi teramat sangat sempurna, dari tidak mempola menjadi sangat humanis dan reformis, karena dasar memimpinnya dalah pendekatan hati dan kepolosan dari nafsu dan syahwat duniawi...

Apa bisa saat ini kita temui lagi pemimpin yang memiliki pola kepemimpinan yang arif dan bijaksana yang tegas dan lugas yang tidak pernah diintervesi oleh sahwat kekuasaan kecuali oleh perintah ilahiah yang berlandaskan mengasuh, mengurus  mendidik dan memelihara dengan lemah lembut dan kesantuanan sosial yang terpancar dari sifat-siafat kemanuasiaan yang benar-benar humanis.

Sebenarnya bisa, jika memang ada yang mau mempola atas kesuksesan Muhammad SAW memimpin bangsanya kala itu...karena memang Muhammad adalah prototipe manusia yang tercipta dan terlahir untuk menjadi panutan dan gambaran dalam melangkah bukan hanya secara kolektif melainkan dari mulai individu memang disarankan meniru dan mencontohnya, jika ingin maslahat menjangkau kesuksesan dunia maupun akhirat bagi yang meyakininya.

Nah jika hingga saat ini kita masih kesusahan mencari sosok pemimpin yang ideal yang mampu membawa kemajuan buat bangsa ini, memang kita secara individu masing-masing harus kembali mengkaji dan membaca secara cerdas tentang pola rekrutmen pemimpin-pemimpin kita yang kian hari kian tidak jelas parameternya.

Dahulu pemimpin terlahir karena didaulat oleh keadaan yang medesak tapi kini pemimpin lair dari desakan yang bersangkutan untuk menjadi pemimpin. Ini terjadi hampir disemua tingkatan lantaran memang mekanisme yang ada untuk memproduk pimpinan kita memang itu rambu-rambunya.

Maka wayahnya jika sampai dekade ini kita masih memiliki pemimpin yang jauh dari harapan, jauh panggang dari api pemimpin dambaan yang mampu memberi kesejukan kepada yang dipimpinnya....Cag heula ah..
 

0 comments:

Post a Comment