Memang saat ini pemilik mata uang dolar mungkin sumringah jika melihat nilai tukar rupiah kita terus melemah hingga tembus di angka 13 ribu rupiah per satu dolar, ini memang peristiwa yang jarang terjadi anjloknya rupiah seperti ini. Meski memang yang bakal paling terpukul dengan meningkatnya nilai tukar dolat terhadap rupiah tersebut adalah para pengusaha yang mengandalkan bahan baku import. Bisa jadi imbasnya tetap saja pada daya beli masyarakat menangah bawah yang biasanya menjadi korban paling merasakan, meski secara langsung tidak terlibat karena golongan ekonomi lemah biasa hanya sebagai penerima dampak paling hilir tapi paling susah karena memang dasarnya juga sudah susah.
Pengusaha-pengusaha disektor produksi berbahan baku import memang paling mendapatkan tamparan keras dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar tersebut. Biasanya sekali lagi berujung pada kenaikan sejumlah bahan pokok terdampak yang berujung pada lemahnya daya beli masayarak.
Si Miun sebagai sample masyarakat menengah bawah bahkan bawah kebawah lagi, telah menyadari dan merasakan kondisi rupiah yang kini tidak memiliki lagi taring yang dapat diandalkan sebagai alat tukar yang sah direpublik ini. alhasil ceuk si Miun memang susah kalau jadi orang susah, tapi jauh lebih susah jika terus memikirkan rupiah, sebab itu rupiah bagi kelas atau golongan masyarakat Si Miun adalah sebagai sesuatu yang langka dikejar lari, ditungguin tak ada yang mau menghampiri.
Kuncinya kembali pada mengusap dada...sabar cuuu...sabar Indonesia memang sedang diuji, para elit politik sedang ditelanjangi bagaimana mereka akan bertanggungjawab terhadap janji-janjinya. Semua ucapan sumpah serapah dan seabreg hutangnya kepada negara dan bangsa sedang ditunjukan bahwa bagaimanapun semua itu adalah hutang yang tidak boleh dipandang sebagai sebuah hal yang biasa-biasa saja atau tiidak memiliki implikasi apapun.
Dihadapan mahkamah rayat tak berdaya mungkin sejuta alasan bisa mengemuka untuk menutupi segala namun ingat fakta kadang susah disembunyikan dan dirubah meski dengan berlapis-lapis alibi dan berjuta-juta alasan. fakta selalu berbicara kemudian dan menyimpulkan sendiri sehingga semuanya terbukti. Siapa menyimpan janji dan tidak mau memenuhi karena hanya dijadikan alasan untuk lintasan semata, maka bersiap-siap untuk kemudian ditelanjangi oleh janjinya sendiri....
0 comments:
Post a Comment