Friday, March 6, 2015

Tunggu Segera Keluar "Kartu Indonesia Sabar"



Indonesia memang selalu hujan "Kartu", sejak dulu dalam percaturan persepakbolaan Indonesia selalu hujan kartu, mulai kartu kuning hingga kartu merah seperti menjadi tidak asing saat bertandang dilapangan karena mungkin kemampuan yang terbatas emosi pemain meninggi maka begitulah jadinya kartu-kartu itulah yang berbicara.

Demikian juga seterusnya, Kartu demi kartu terus mengalir deras mulai dari Kartu kikitir, iuran desa, rekening listrik, telepon, kartu antri sembako, antri BBM antri gas elpiji bersubsidi, hingga sejumlah kartu-kartu lainnya memang menjadi sagat Indonesia banget.

Belakangan berbagai jenis kartu kembali di populerkan oleh Presiden Kita Joko Widodo, tengok saja ada beberapa jenis kartu yang ia luncurkan, saat menjabat Guberur DKI yang hanya seumur jagung itu ada Kartu Jakarta Sehat, kartu Jakarta Pintar tapi memang tidak pernah meluncur Kartu untuk jatah  Kerumah (kartu bawaeun kaimah ceuk si Miun ieumah).

Begitupun saat hendak naik mencalonkan diri menjadi calon Presiden RI, sejumlah kartu-pun banyak diluncurkan, motif dan bentuknya hampir sama hanya jangkauannya lebih luas karena berbutut Indonesia, iya itu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu..?? apalagi ya harusnya sekarang segera diluncurkan "Kartu Indonesia Sabar"...Mengapa? karena memang kita rakyat Indonesia selalu saja disugesti untuk terus bersabar, sabar dalam arti menerima keadaan apapun yang menjadi kebijakan para elitnya, bukan sabar menanti perubahan yang berpihak pada rakyatnya.

Saat ini gaung kartu-kartu sakti ala Presiden Jokowi itu tidak terdengar segebyar seerti saat dikampanyekan, malah disejumlah daerah gaung kartu itu cenderung kalah oleh suara BBM naik turun, gas Elpiji langka, tarif angkutan naik, harga beras naik, harga cabe juga naik....maka Obatnya adalah "Kartu Indonesia Sabar", sekali lagi sabar dalam memaknai keadaan yang cenderung belum menunjukan perubahan signifikan, kalau tidak boleh dibilang jalan ditempat mungkin sama saja seperti jaman sebelumnya suara pucuk pimpinan negeri ini malah makin asyik berebut argumentasi membuat warna warni dalam aturan entah untuk apa nantiya, sebab jika untuk rakyat mengapa harus bertela-tela dan alot malah saling nyolot (tur popolotot-minjam kata-kata si Miun). 

Ini pemandangan yang sedang ditunjukan para elit, mulai perseteruan antar para elit partai politik, hingga perseteruan antara elit pemerintahan yang selalu mempertontonkan kejenuhan buat warganya yang sudah bosan dengan adu argumen sementara rakyat berebut beli elpiji susah, beli nasi juga mulai basi gitu...Ini elitnya malah meminta rakyat bersabar. Indonesia memang hebat..!!   

0 comments:

Post a Comment